Kajian 4 Kitab, Fatayat NU Nusawungu Perkuat Keilmuan Kader
NU CILACAP ONLINE – Kajian 4 Kitab oleh PAC Fatayat NU Nusawungu merupakan ikhtiar giat dakwah sekaligus meningkatkan kualitas pemahaman dan memperkuat keilmuan kader; kajian (muthala’ah) bertempat di Masjid Al Ikhlas Desa Nusawungu pada ahad (28/11).
Kitab yang dikaji ada 4 macam bergantian setiap pertemuan. Ke 4 Kitab tersebut masing-masing adalah kitab ‘Uqudulijain, yang membahas adab berumah tangga; Kitab Gharib yang membahas tentang hukum bacaan dalam Al Qur’an; Kitab Fafiru Ilallah yang membahas tentang tanda-tanda hari akhir; dan kitab Ta’limul Muta’alim yang membahas tentang pentingnya mencari ilmu.
Kajian kitab pada ahad (28/11) lalu, mengambil tema Keutamaan Bani Adam dari Kitab Ta’limul Muta’alim. Siti Khasanah, Kordinator Bidang Dakwah PAC Fatayat NU Nusawungu tampil membacakan dan muthala’ah atas bab dalam kitab tersebut.
Siti Khasanah mengingatkan kepada peserta kajian kitab. Dikatakannya, mencari ilmu itu wajib sejak dari masih dalam ayunan sampai ke liang lahat. Dia juga menjelaskan bahwa semua amal wajib disertai dengan niat.
“Kita sebagai perempuan yang setiap hari melakukan pekerjaan seperti memasak, mencuci, melayani suami dan lain sebagainya maka kita wajib menyertakan niat agar pekerjaan tersebut bernilai ibadah,” jelasnya.
Baca juga
Kajian 4 Kitab Secara Rutin
Sementara itu, Ketua PAC Fatayat NU Nusawungu, Harum Ragil Pratiwi, S.Pd, menyatakan bersyukur karena bisa mengadakan kembali rutinan Kajian Kitab. Acara rutinan muthala’ah kitab dapat terlaksana kembali setelah vakum kurang lebih 2 tahun lamanya.
“Mari kita perkuat keilmuan Kader Fatayat NU melalui kajian kitab semacam ini. Ayo ngaji bareng di Ahad Pon yang insya Allah mulai dirutinkan kembali. Dengan cara ini, kita bisa ikut meningkatkan sinergitas program ke-NU-an lagi; mari mulai ditata kembali rutinitas yang pernah dilakukan,” ajaknya.
Harum Ragil Pratiwi juga mengharapkan agar ada tim khusus dalam kegiatan kajian Kitab PAC Fatayat NU Nusawungu ini. Bagi Harum Ragil, keberadaan tim penting untuk memastikan pelaksanaan kegiatan Kajian Kitab secara lebih bertanggungjawab.
“Agar rutinan ini dapat berjalan tertib dan lancar, Saya atas nama pribadi dan organisasi pada umumnya mengharap kepengurusan kajian kitab segera terbentuk,” pintanya
Baca Juga
- Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama (NU) Cilacap
- Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Cilacap
- Sejarah Organisasi Fatayat Nahdlatul Ulama (Fatayat NU)
Kegiatan Muslimat – Fatayat NU
Sementara itu, Ketua Muslimat NU Ranting Nusawungu, Ny Sumarti merasa sangat senang dan mendukung kegiatan Kajian Kitab oleh Fatayat NU Nusawungu. Ia dengan nada semangat memberikan dukungannya.
”Saya mendukung semua kegiatan Fatayat. Apalagi kajian Kitab semacam ini yang jelas berperan dalam meningkatkan keilmuan kader. Oleh sebab itu, dan Insya Allah siap membantu demi terselenggaranya kegiatan ini di kemudian hari,” ungkapnya
Baca juga Kajian Kitab Rishalatul Mahidl Fatayat NU Kesugihan
Ny Sumarti kemudian memberikan saran. Katanya, jika Fatayat NU mengadakan acara, agar tidak bersamaan dengan kegiatan Muslimat NU; baik kegiatan di Ranting maupun di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC). Menurut Ny Sumarti, kegiatan Fatayat dan Muslimat NU sebaiknya tidak bareng (bersamaan waktu).
“Muslimat NU dan Fatayat NU memiiki beberapa kesamaan dalam tujuan dan pergerakannya. Oleh sebab itu, saling mendukung dalam kegiatan adalah kunci sukses yang harus menjadi pegangan bersama,” katanya.
Ia kemudian mencontohkan, jika kegiatan tidak berbarengan; maka masing-asing kegiatan rutinan baik Muslimat NU maupun Fatayat NU akan bisa mendatangkan partisipan lebih banyak. Dan tentu, akan mendapat infak lebih banyak juga dari para peserta.
Kontributor: Aida Robiyah