Nahdlatul Ulama, Perempuan dan Bangsa

Oleh Maidah Wihdatul Muna

NU CILACAP ONLINE – Nahdlatul Ulama adalah organisasi kemasyarakatan dan keagamaan Islam yang menjunjung tinggi harkat dan martabat kaum perempuan dalam rangka ikut meneguhkan peran sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Berikut Esai Maidah Wihdatul Muna.

Perempuan, sebutan gender bagi sebagian manusia di bumi, dengan segala perbedaan yang menjadi keistimewaannya. Namun, disebutkan dalam KBBI, sebuah kamus yang menjadi acuan bagi seluruh masyarakat Negara Indonesia, kata perempuan dimaknai dengan : seseorang yang mempunyai puki, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui, wanita, dan seorang istri atau bini, serta betina (khusus pada hewan).

Pemaknaan tersebut sepertinya hanya dilandaskan pada pemaknaan fisiologis dan seksiologis yang mengantarkan pada tuntutan terhadap perempuan untuk dapat berlaku sebagaimana dimaknakan tersebut.

Pemaknaan kata perempuan dalam KBBI menunjukkan bahwa kita masih hidup di negara ataupun masyarakat yang patriarki. Berkedok menjunjung tinggi ajaran agama, mematuhi firman Tuhan, meski akhirnya hanya satu yang itelaah dan dipegang teguh. Namun lupa terhadap banyak hal lain berupa firman, hadits, maupun ijtima’ para wali Tuhan terhadap hal yang diyakininya.

Baca Juga >> Khittah NU, Khittah Nahdlatul Ulama, Khittah Nahdliyyah

Ahlussunnah wal Jamaah, adalah sebuah gerakan dan ajaran yang mempelopori ajaran tengah, tawasuth, tawazun, namun tetap berusaha untuk ta’dil. Berlandaskan pada gerakan dan ajaran tersebut, Nahdlatul Ulama hadir sebagai salah satu organisasi yang bergerak di bidang sosial, agama, maupun pendidikan di masyarakat yang kompleks.

Memasifkan gerakan yang banyak diinisiasi oleh perempuan, bahkan dimulai dari adanya organisasi jenjang pelajar bagi perempuan, untuk dapat belajar, mengoptimalkan potensi dan berperan terhadap bangsa dengan apa saja yang dimilikinya sejak usia remaja.

Dilanjutkan dengan adanya wadah organisasi khusus bagi usia diatasnya, Nahdlatul Ulama memiliki Fatayat NU, perkumpulan perempuan dewasa untuk dapat mengembangkan kemampuannya lebih luas, mewadahi ide-ide segar dari perempuan dewasa, agar tersalurkan pada hal-hal yang bermanfaat dan menunjang kemajuan bangsa dan negara. Dan di usia selanjutya, organisasi Muslimat NU hadir memberikan ruang bagi perempuan dewasa yang tak hanya memiliki tanggungjawab terhadap dirinya sendiri, namun banyak hal lain.

Baca Artikel terkait

Juara I Lomba Esai >> Menjadi Perempuan Merdeka
Juara II Lomba Esai >> Perempuan TANGGUH, Perempuan HEBAT

Hal tersebut menunjukkan bahwa Nahdlatul Ulama dapat menjadi percontohan organisasi, yang mempertemukan banyak perempuan, menyatukan ide-ide cemerlang, membantu merealisasikan cita-cita bangsa; melalui pendidikan, social, keagamaan, dsb., serta menciptakan generasi yang menjunjung tinggi kecintaannya pada tanah air, dan saling mempengaruhi secara positif untuk mencapai himmah yang telah ditentukan.

Fakta dunia membuktikan bahwa hingga hari ini, Nahdlatul Ulama yang tercatat sebagai organisasi kancah dunia, dengan IPPNU, Fatayat NU, dan Muslimat NU yang dimilikinya, menjadi organisasi yang menggerakkan perempuan untuk memperjuangkan hak dirinya, hak sesamanya, memperjuangkan cita-cita bangsa dan agamanya, dan menjadi pelopor banyak gerakan yang berporos positif.

Dengan hal tersebut, Nahdlatul Ulama memberikan banyak cara dari perwujudan Firman Tuhan, Nabi, dan Ulama maupun tokoh-tokoh dunia yang menjunjung tinggi hak-hak perempuan, sehingga tidak hanya bias memberikan deskripsi fisiologis saja ketika mendengar kata perempuan. Perempuan, manusia ciptaan Tuhan dengan segala keistimewaan dan potensi yang sama dengan manusia lain, tanpa tuntutan, paksaan, dari siapapun dan apapun.

Artikel Esai Nahdlatul Ulama, Perempuan dan Bangsa ini adalah Pemenang Ketiga Lomba HUT RI Ke-76 PC IPPNU Cilacap, Kategori Esai.

Tentang Penulis; Maidah Wihdatul Muna, perempuan yang kerap disapa Maidah atau Ida ini lahir di Cilacap, pada 31 Januari 2000 bertepatan dengan peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama setiap tahunnya. Mungkin ketepatan hari lahir inilah yang membuat himmahnya untuk berhidmah pada NU tumbuh. Kecintaannya terhadap sosial, mengantarkan ia untuk senantiasa aktif di berbagai kegiatan sosial, termasuk berbagai organisasi formal maupun non formal. Saat ini ia sedang menempuh pendidikan di UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto, sembari mengabdi di PAC IPPNU Kawunganten, HMJ Manajemen Pendidikan Islam, PMII Rayon Tarbiyah, IMMAPSI DIY-Jateng, dan komunitas lainnya.

Editor: Shevilla Dewi Pramudita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button