Fatayat NU Cilacap Goes to Singapore, Ini Agendanya

NU Cilacap Online – Fatayat NU Cilacap Goes To Singapore menjadi agenda penting Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Cilacap pada awal pertengahan Juni 2023 mendatang. Pada kesempatan ini Fatayat NU Cilacap akan berbagi pengalaman dalam hal pendampingan kasus pekerja migran di kancah internasional.

Kegiatan Fatayat NU Cilacap Goes To Singapore merupakan kerjasama antara PC Fatayat NU Cilacap dengan Justice Without Border (JWB) Indonesia. JWB sendiri adalah organisasi nirlaba regional yang memiliki misi memajukan akses transnasional ke bantuan hukum bagi pekerja migran.

Dikonfirmasi NU Cilacap Online, Ketua PC Fatayat NU Cilacap Tun Habibah mengungkap bahwa jejaring Fatayat NU Cilacap dengan JWB Indonesia berawal dari ajakan diskusi terkait advokasi kasus pekerja migran pada bulan April 2023 silam.

“Pada bulan April 2023 kemarin, PC Fatayat NU Cilacap diajak berdiskusi tentang advokasi pendampingan pekerja migran. Dari situ ternyata ada kesinambungan antara JWB dan Fatayat. Mengingat Fatayat NU Cilacap juga seringkali bersinggungan dengan orang-orang yang mengalami kasus di lingkungan kerjanya,” ungkap Tun Habibah.

Tun Habibah juga mengungkap bahwa Kabupaten Cilacap merupakan kantong TKI terbesar di Propinsi Jawa Tengah. Baca juga 13 Hak Buruh Migran dan Persoalannya yang Perlu Diketahui.

“Kabupaten  Cilacap merupakan daerah pemasok pekerja migran terbesar di jawa Tengah. Menurut data di Dinsosnakertrans Cilacap, ada 7000 lebih peekrja migran yang masih aktif bekerja di luar negeri di tahun 2023,” kata Tun Habibah.

Jumlah tersebut adalah jumlah pekerja migran yang berangkat melalui prosedur legal. Sementara di Cilacap ada banyak pekerja migran yang berngkat melalui jalan illegal.

“Para pekerja migran Anak Buah Kapal (ABK) ABK di Kampunglaut misalnya, hampir semua Ilegal.  Tidak tercatat di Pemda Cilacap,” sambungnya.

PC Fatayat NU Kabupaten Cilacap dengan program-program yang tertuang dalam bidang-bidang.seperti Hukum Politik Advokasi (Hukpolad), Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dan bidang Kesehatan mulai menyentuh serta mendampingi persoalan – persoalan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Dampingi Kasus PMI

PC Fatayat NU Cilacap sejauh ini telah melakukan beberapa kali pendampingan kasus pekerja migran Indonesia (PMI). Kasus pertama adalah advokasi PMI asal desa Karangtawang Kecamatan Nusawungu pada tahun 2022.  Pada kasus tersebut seorang pekerja migran minta dipulangkan ke Indonesia karena sakit.

Saat itu PC Fatayat NU Cilacap mengadvokasi persoalan PMI asal Desa Karangtawang yang minta pulang karena sakit. Pada kasus ini  PC Fatayat NU berjejaring dan melaporkan ke Dinas Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP4MI) Kabupaten Cilacap.

Setelah itu PC FATAYAT NU mengadakan Pelatihan Penguatan Kapasitas Pendampingan Pembela Hak Pekerja Migran Indonesia bulan September 2022 . Kegiatan ini bekerjasama dengan  Lembaga Kajian untuk Transformasi Sosial (LKTS) dan Resilience Fund and Global Initiative (RFGI) dan bertempat di gedung BP4MI Kabupaten Cilacap.

Di samping itu PC Fatayat NU Cilacap jejaring dengan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mendampingi persoalan PMI di Hongkong.

Selanjutnya pada bulan April lalu, PC Fatayat NU Cilacap  bekerja sama dengan Justice Without Borders (JWB)  menggelar Pelatihan Sensitivitas Gender Dalam Penanganan Kasus Pekerja Migran. Kegiatan ini melibatkan kader-kader Fatayat perwakilan dari 24 kecamatan se Kabupaten Cilacap.

Dalam kesempatan ini juga PC Fatayat NU Cilacap turun ke lapangan untuk melakukan advokasi terhadap Ex PMI Hongkong asal Kecamatan Nusawungu. Kebetulan peekrja tersebut juga Kader Fatayat NU. Diketahui, ia mengalami kasus over charging saat bekerja di Luar Negeri.

Over charging adalah kasus di mana pekerja migran mendapatkan ketidakadilan dengan beban kerja di luar jam kerja pada umumnya. Pada kebanyakan kasus over charging, pekerja tidak mendapatkan upah tambahan.

Dari banyaknya persoalan pendampingan dan intensitas PC Fatayat dalam andil dan peduli dengan persoalan pekerja migran inilah, JWB mengajak PC Fatayat NU Cilacap ke Singapura untuk berbagi pengalaman tentang perndampingan dan kepedulian persoalan PMI.

PC Fatayat NU Cilacap Goes To Singapore akan diwakili oleh Nisfatul Azizah, Sekretaris dan Mufattiah, Bendahara PC Fafayat NU Cilacap. Acara akan berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 17-20 Juni 2023. Tun Habibah pun berharap agar perjalanan tugas ini diberi kelancaran dan keselamatan. (Naeli Rokhmah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button