Serunya Lomba Kreasi Olahan Tepung Mocaf Fatayat NU Nusawungu
NU CILACAP ONLINE – Lomba Kreasi Olahan Tepung Mocaf yang digelar Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Nusawungu Cilacap digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 dan bulan Muharam 1443 Hijriyah.
Dengan mengusung tema “Menuju Kemandirian Fatayat NU yang Tangguh dan Tumbuh”, PAC Fatayat NU Nusawungu mengadakan istighotsah bersama dan lomba kreasi olahan tepung mocaf di Gor Desa Banjarwaru pada hari Minggu, (5/9).
Acara yang di awali dengan istighotsah mendoakan keselamatan bangsa, diikuti oleh peserta lomba, perwakilan semua ranting, perwakilan IPNU IPPNU dan panitia lomba. Dalam kegiatan tersebut, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ranting Banjarwaru membantu menyiapkan peralatan dan perlengkapan untuk kelangsungan lomba.
Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Nusawungu, Tasno S.Ag mengungkapkan rasa bangganya terhadap semangat kader Fatayat NU Nusawungu. Dirinya pun menyampaikan pesan agar keaktifan di organisasi tak lantas membuat mereka lupa pada kewajiban domestik.
“Keluarga adalah tempat pertama melaksanakan tugas dan ibadah. Setelah itu baru berkegiatan di luar. Jika sudah berkegiatan diluar, manfaatkan waktu untuk menebar manfaat di lingkungan sekitar”, ucapnya.
Terpisah, Ketua PAC Fatayat NU Nusawungu Arum Ragil Pratiwi memberikan dukungan pada semua yang hadir atas antusiasnya melaksanakan kegiatan.
“Organisasi Fatayat NU adalah organisasi perempuan yang mengedepankan akidah ahlussunah wal jamaah. Kita harus bersikap bijak dalam menghadapi setiap persoalan. Di antaranya dapat hidup berdampingan secara damai, meskipun beda akidah dan budaya. Kemudian mengupayakan persatuan dan kesatuan disemua kalangan menuju perkembangan organisasi NU yang lebih baik,” tandasnya.
Kreasi Olahan Tepung Mocaf
Lomba memasak olahan tepung mocaf pun dimulai usai acara istighotsah. Lomba ini diikuti oleh 18 orang peserta yang berasal dari perwakilan ranting Fatayat se-Kecamatan Nusawungu. Berlaku sebagai juri adalah Bidang Ekonomi PC Fatayat NU Cilacap Istiqomah dan Siti Ruqoyah, Bendahara PC Fatayat, Mufattiah dan Roziqotul Mumbingah.
Keren, demikian komentar Skretaris PC Fatayat NU Cilacap Nisfa Azizah saat ditemui NU Cilacap Online di lokasi lomba. Puluhan kader Fatayat NUpeserta lomba telah siap dengan peralatannya masing-masing. Berbagai olahan makanan diolah langsung di lokasi. Ada bronies, egg roll, klepon, bakwan, sampai aneka jenis minuman, semua berbahan dasar tepung mokaf.
“Salah satu agenda PC Fatayat NU Cilacap periode ini adalah pemberdayaan kemandirian ekonomi kader menuju kader yang kuat dan tangguh dan mandiri,” ungkap Nisfa.
Baca juga Kreasi Seni Hantaran Kader Fatayat NU Karangpucung
Nisfa mengaku salut dengan kreatifitas Fatayat NU Nusawungu yang mengimplementasikannya melalui lomba olahan pangan dari tepung mocaf.
“Mocaf berasal dari ubi kayu yang rendah karbo dan lebih sehat dibandingkan dengan tepung terigu,” sambung Nisfa.
Menurut penuturan Nisfa, sekarang sudah ada beberapa PAC Fatayat NU di Cilacap yang mulai mengembangkan produksi mocaf beserta olahan pangan dengan bahan dasar mocaf. Selain lebih sehat, tepung mocaf meningkatkan daya jual singkong yang menjadi bahan dasarnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Cilacap, Tun Habibah menyampaikan apresiasinya terhadap PAC Nusawungu atas terselenggaranya Lomba Kreasi Olahan Tepung Mocaf. Dirinya juga memberikan suport kepada kader Fatayat NU untuk menjalin sinergi bidang ekonomi di internal Fatayat NU, atau antar PAC.
“Silakan kepada kader Fatayat NU untuk membangun ekonomi bangkit mandiri dengan memanfaatkan hasil bumi di daerah asal. Dengan ini diharapkan Fatayat NU bisa tumbuh, tangguh dan mandiri untuk lebih maju dan berkembang dalam bidang ekonomi, sehingga fatayat NU akan lebih berdaya,” katanya.
“Salah satu pemberdayaan ekonomi dengan hasil bumi daerah asal adalah olahan tepung mocaf. Tepung mocaf ini adalah salah satu produk dari Cipari-Cilacap. Hasil produk olahan dari singkong, yang berasal dari bumi kita sendiri”, sambungnya.
Kontributor : Aida Robiyah
Penyunting : Naeli Rokhmah