Satkoryon Banser Maos Latihan Penanggulangan Bencana Kebakaran
NU CILACAP ONLINE – Satuan Kordinasi Rayon Barisan Ansor Serbaguna (Satkoryon Banser) Maos Cilacap, melaksanakan giat latihan gabungan penanggulangan bencana kebakaran kerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Unit Pemadam Kebakaran, dan Linmas Siap Desa Mrenek Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap.
Kegiatan Latihan Gabungan Penanggulangan Bencana Kebakaran diinisiasi oleh Satkoryon Banser Maos Kabupaten Cilacap diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari 25 orang anggota Banser dan 15 orang dari Linmas maupun team SIAP Desa Mernek.
Kepada NUCOM Cilacap, Kepala Satuan Koordinasi Rayon (Kasatkoryon) Banser Maos, Anwari, Kamis, 9/9, mengatakan bahwa kesadaran pencegahan kebakaran dan penanggulangan dini terhadap bahaya bencana kebakaran pada masyarakat kita dinilai masih sangat kurang.
“Pengetahuan masyarakat tentang bencana kebakaran perlu di tingkatkan. Ini untuk meminimalisir pada kerugian yang ditimbulkan, bukan materiil tapi pranata sosial, juga ekonomi masyarakat,” kata Arwani.
Disampaikan Arwani, kegiatan Latihan Penanggulangan Bencana Kebakaran dihelat di Komplek Markas Komando (Mako) Satkoryon Banser Maos yang berada di Desa Mrenek Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap. Kegiatan dibuka oleh Kepala Desa Mrenek Bustanul Arifin SH, turut hadir dalam kegiatan sekaligus pemateri Wakil PT Pertamina Faries Ferdian A, Satuan Polisi Pamongpraja Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Teguh Rahayu SH.
Materi Latihan Pemadaman Kebakaran
Adapun materi kegiatan Latihan Penanggulangan Bencana Kebakaran terdiri dari sosialisai teori API, Praktik Latihan P3K dalam Penanganan Korban, Praktik Gelar Gulung Selang, Praktik Pemadaman Api dengan Fire Blanket dan Air, dan Simulasi kebakaran.
“Kegiatan Latihan Gabungan ini di samping bertujuan menjalin kerjasama antar Lembaga juga peningkatan kapasitas peserta dalam penanggulangan kebencanaan. Terutama pencegahan bahaya kebakaran baik di lingkup pemukiman padat penduduk, lingkungan kerja maupun kebakaran hutan,” ungkap Arwani.
Dalam praktik pelatihan para peserta antusias mengikuti kegiatan mulai dari pengenalanan jenis api, tehnik penggunaan peralatan pemadam kebakaran yakni praktik pemadaman api secara tradisional maupun modern.
Pada simulasi teknik pemadaman kebakaran ini tim dari Unit Pemadan Kebakaran (DAMKAR) memberikan penjelasan mengenai hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan kebakaran.
“Kita mendapatkan informasi dan pembelajaran yang tepat. Jadi, bagaimana cara menangani kebakaran dengan benar dan tepat serta cara penggunaan alat yang akan digunakan dalam memadamkan api, ini diberikan kepada seluruh peserta. Dan para peserta pun dengan antusias mengikuti arahan yang diberikan.” lanjut Arwani.
Baca Artikel Terkait
Kepada peserta Latihan Penanggulangan Bencana Kebakaran diperkenalkan alat-alat yang digunakan saat terjadinya kebakaran dan bagaimana sikap yang harus dilakukan saat terjadinya kebakaran. Kemudian dilanjutkan materi tentang tentang peratalan pemadaman api baik yang tradisional maupun modern dalam hal ini APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan cara penggunaanya.
Kegiatan diakhiri dengan praktek pemadaman api baik secara tradisional menggunakan karung goni maupun secara modern menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
Latihan Penting Bagi Anggota Banser
Kepala Satuan Koordinasi Cabang Barisan Ansor Serbaguna (Kasatkorcab Banser) X 29 Cilacap, Hadi Mustofa hadir dalam Latihan gabungan Penanggulangan Bencana Kebakaran oleh Satkoryon Banser Maos. Dia mengatakan, pelatihan ini sangat diperlukan dan penting bagi Anggota Banser tak terkecuali Banser Tanggap Bencana (Bagana), juga bagi masyarakat umumnya.
“Latihan gabungan penanggulangan bencana kebakaran ini sebagai media penguatan organisasi, juga peningkatan kualitas dan kapasitas diri bagi anggota Banser. Diharapkan, setelah mengikuti latihan ini, Anggota Banser selalu siap dan sigap dalam penanggulangan bencana kebakaran,” kata Hadi Mustofa
Ndan Tofa, sapaan akrab Hadi Mustofa, menegaskan, dalam hal penanggulangan bencana, termasuk bencana kebakaran, Banser harus terdepan dalam melaksanakan respon tanggap bencana dan mengambil tindakan cepat demi melayani kemanusiaan.
“Melalui kegiatan tersebut diharapkan bisa mamicu semangat anggota Banser semuanya tanpa kecuali di Satuan Koordinasi Cabang, dan khususnya di Satkoryon Banser Maos,” harap Ndan Tofa.
Melalui NU Cilacap Online, Ndan Tofa kembali mengikatkan, bahwa Kabupaten Cilacap adalah wilayah yang dikelilingi kawasan industri, pusat pemerintahan dan padat penduduk. KOndisi semacam ini memiliki potensi tinggi terjadinya bencana kebakaran.
Oleh sebab itu, lanjut Hadi Mustofa, diperlukan pengetahuan yang cukup sebagai bekal ilmu dalam mencegah kejadian kebakaran dan mengurangi dampak yang ditimbulkannya, utamanya bagi Anggota banser dan masyarakat pada umumnya.
Menurutnya, di antara sekian banyak faktor yang memicu terjadinya bencana kebakaran di pemukiman dan bencana kebakaran hutan disebabkan oleh hal-hal sepele. Kebakaran juga seringkali bersumber dari lelalaian, kecerobohan orang, misal buang puntung rokok sembarangan di hutan, konsleting aliran listrik, keluar rumah lupa matikan kompor gas yang menyala.
“Padahal upaya pencegahan kebakaran lebih mudah dan lebih murah, dibandingkan upaya penanggulangannya,” pungkasnya.