Hj Sinta Nuriyah Wahid, Sahur Buka Puasa Bersama di Banyumas

NU Cilacap Online – Nyai Hj Sinta Nuriyah Wahid menyemai dan menebar nilai-nilai kemanusiaan di bulan suci Ramadhan melalui Sahur dan Buka Puasa Bersama Keliling.

Bagi Nyai Hj Sinta Nuriyah Wahid, waktu istimewa tersebut merupakan momentum mengukuhkan silaturahmi, meneguhkan kerukunan semua warga bangsa. Baik sesama muslim maupun lintas iman, beragam Agama.

Waktu sahur dan buka puasa di bulan Ramadhan merupakan waktu istimewa, di waktu yang ditentukan inilah semua anggota keluarga berkumpul, bersamasama mencukupi kebutuhan hidup dengan menikmati makan dan minum. Ikhbar tersebut mengajarkan pada kita sikap hidup rukun dan toleran.

Semangat inilah yang diusung oleh istri mendiang Presiden RI IV KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu. Nyai Hj Sinta Nuriyah Wahid menyampaikan hal itu saat memberi tausyiah pada acara sahur bareng yang dihelat Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Banyumas di Masjid Nushrat Jalan Kol. Sugiri Purwokerto, Kamis, (30/3/2023).

Dikatakan kegiatan Sahur dan Buka Bersama Keliling dari kota ke kota, dari masjid ke masjid, dari pesantren ke pesantren, bahkan dari gereja ke gereja tersebut sudah dilakoni lebih dari dua dekade silam tepatnya 25 tahun.

Dia menuturkan kegiatan dimulai saat masih mendampingi Gus Dur di istana.

Baca juga Cara Hj Sinta Nuriyah Wahid Meneruskan Warisan Gus Dur

“Saat itu umat lintas iman turut diudang, bahkan dibeberapa tempat panitia pelaksana terdiri dari umat lintas iman.” akunya

“Jadi kita ini semua bersaudara dan itu simbol kebangsaan kita sebagaimana tersebut dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu jua.” katanya.

Baca juga Dai Keliling Selama Ramadhan

Sebelumnya dia mengabsen perwakilan umat lintas iman mana saja yang hadir pada kegiatan tersebut.

“Keberagaman yang ada pada acara ini diniatkan sebagai ungkapan kasih, sayang, rasa tolong-menolong, serta bentuk dukungan kepada umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah puasa.” terangnya

“Konsep utama acara ini adalah sahur bersama. Maka ini sudah jam 3.30 menit, kalau Saya pidato, njuk kapan sahure.. maka mari kita bersahur bersama dulu, setuju ya.. Pidato nanti dilanjut usai kita sahur. Mari berdoa dan membaca niat puasa”, ajaknya diikuti para hadirin.

Puasa dan Kemanusiaan

Dikatakan Nyai Hj Sinta Nuriyah Wahid buka puasa dan sahur bersama dilakukan bertujuan untuk mengajak berpuasa. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak menjalani puasa keesokannya.

“Kalau memang mengaku bersaudara apa pantas gontok-gontokan? Apa pantas cakar-cakaran?” tanya Shinta kepada hadirin, kemudian dijawab tidak secara serempak. “Lantasnya apa? Hidup rukun dan damai. Jadi kita semua ini adalah bersaudara,” lanjutnya.

Usai sahur bersama, dia menjelaskan terkait kondisi masyarakat pascapandemi. Ekonomi masyarakat sulit, lahan pekerjaan berkurang, pendidikan anak terbengkalai dan lainnya. Akibatnya, masyarakat mulai terkikis kemanusiaanya. Sehingga pada momen Ramadhan inilah masyarakat berupaya untuk kembali kepada kemanusiaan.

Menurut Nyai Hj Sinta Nuriyah Wahid, fenomena pasca pandemi masyarakat mengeluhkan terkait harga sembako yang terus naik, meminta pendidikan gratis, lahan pekerjaan yang terus menyusut pascapandemi. Ibu Negara RI ke IV tersebut berpesan masyarakat agar bisa bersabar dan terus berupaya sesuai kemampuan yang dimiliki. (Imam Hamidi Antassalam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button