5 (Lima) Keistimewaan Bulan Ramadhan Apa Saja?
NU CILACAP ONLINE –Kita tahu Bulan Ramadhan dengan segala kemuliaannya menjadikannya bulan yang istimewa. Setiap muslim berlomba-lomba mencari keberkahan di dalamnya dengan melakukan amal-amal kebajikan. Lantas Apa saja keistimewaan bulan Ramadhan?
Ada beberapa rahasia yang menjadikan Bulan Ramadhan menjadi bulan yang istimewa. Demikian disampaikan oleh Ning Ulfatul Hasanah, Bidang Dakwah Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kesugihan. Berikut 5 (Lima) keistimewaan Bulan Ramadhan
1.Bulan Diturunkannya Al-Qur’an
“Di antara keistimewaan Bulan Ramadhan adalah diturunkannya Alqur’an pada bulan ini,” kata Ning Ulfa pada acara buka bersama di Pesona Serayu Desa Kesugihan Kidul Kecamatan Kesugihan, Senin (10/04) lalu.
Buka bersama yang diikuti oleh Kader Fatayat NU Kecamatan kesugihan itu adalah dalam rangka menyambut Harlah Fatayat NU ke 73.
Ning Ulfa mempertegas keterangannya dengan ayat Alqur’an Surat Albaqoroh ayat 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya; Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
“Makanya di bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak tadarus Alqur’an,” terangnya.
2.Lailatul Qadar
Keistimewaan bulan Ramadhan yang kedua adanya malam Lailatul Qadar. Lailatul qadar lebih mulia dari malam seribu bulan. Kalangan muslim demi bertemu dengannya maka akan melakukan qiyamullail dan berbagai amalan ibadah seperti tadarus Al-Qur’an, dzikir dan shalawat.
Dikatakan malam lailatul qadar lebih mulia dari seribu bulan. Bila dihitung sama dengan 83 tahun. Maka sangat rugi bila dalam hidupnya manusia sama sekali tidak bertemu malam lailatul qadar.
Sebagian ulama menyebut bahwa malam lailatul qadar turun pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
“Meskipun begitu, bukan berati kita beribadah pada hari-hari ganjil tersebut, sementara di tanggal genap malah leha-leha. Tidak tarawih, tidak tadarus. Untuk mendapatkan lailatul qadar justru harus disiapkan sejak awal bulan Ramadhan,” ujar Ning Ulfa yang juga pengasuh Pesantren APIK Kesugihan ini.
3.Pahala Kebajikan Berlipat Ganda
Keistimewaan ketiga adalah nilai kebajikan berlipat ganda. Apapun amal kebajikan yang dilakukan di bulan Ramadhan maka pahalanya akan berlipat gandakan. Hingga Nabi berkata;
عن ابن عباس رضي الله عنهما أنه قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول : لو تعلم أمتي ما في رمضان لتمنوا أن تكون السنة كلها رمضان. لأن الحسنة فيه مجتمعة والطاعة مقبولة والدعوات مستجابة والذنوب مغفورة والجنة مشتاقة لهم.
Dari Ibn Abbas RA bahwa dia berkata: Saya mendengar Rasulullah, Saw mengatakan: Jika umatku tahu apa yang ada di bulan Ramadhan, mereka akan berharap bahwa sepanjang tahun akan menjadi Ramadhan. Karena perbuatan baik di dalamnya digabungkan, ketaatan diterima, doa dikabulkan, dosa diampuni, dan Surga dirindukan untuknya.
4.Dilindungi Dari Api Neraka
Keempat, barangsiapa bergembira menyambut Ramadhan, maka akan dilindungi tubuhnya dari api neraka
مَنْ فَرِحَ بِدُخُوْلِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النِّيْرَانِ
“Barangsiapa senang dengan masuknya (datangnya) bulan Ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya bagi neraka.”
5.Ibadah Sir (Rahasia) Allah
Kelima, puasa adalah ibadah sir (Rahasia). Di mana hanya Allah saja yang tau saat seorang muslim melakukan ibadah puasa. Berbeda dengan ibadah yang lain di mana orang lain bisa melihat, maka puasa tidak ada yang tau kecuali diri sendiri dan Allah.
“Orang bisa saja berpura-pura puasa dengan menampakkan wajah lemas. Padahal siapa yang tahu bahwa sebenarnya dia hanya berpura-pura. Hanya Allah yang tahu,” kata Ning Ulfa.
Baca juga Menjemput Malam Lailatul Qadar; Kenali Tanda-Tandanya
Ghibah Perusak Pahala Puasa
Demikian beberapa keistimewaan bulan Ramadhan. Namun begitu sangat disayangkan karena banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan haus. Artinya, orang berpuasa tapi tidak mendapatkan pahala berpuasa. Hal inilah yang disebut oleh Nabi Muhammad SAW;
“Betapa banyak orang yang berpuasa, namun dia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya tersebut, kecuali hanya rasa lapar dan dahaga saja.” ujar Ning Ulfa melalui Hadis riwayat Ath-Thabrani.
Hal ini terjadi ketika orang yang melakukan ibadah puasa tapi tetap melakukan ghibah. Ghibah artinya menggunjing atau membicarakan keburukan temannya di belakang.
“Ghibah di dalam Al-Qur’an diibaratkan memakan daging saudaranya sendiri. Tentu hal ini sangat menjijikkan. Maka sebisa mungkin menghindari ghibah,” tandas Ning Ulfa.
Rangkaian acara hari itu diisi dengan tadarus Alqur’an dilanjutkan dengan tadarus, pengajian, dan buka bersama. Sementara sebagai simbolis Harlah dilakukan potong tumpeng dan cake Harlah Fatayat NU ke 73. (Naeli Rokhmah)