GARFA, Garda Fatayat NU : Alasan, Makna dan Tujuan

NU Cilacap Online – Garfa (Garda Fatayat NU) dibentuk bukan tanpa alasan, makna istilah yang dipilih, juga bukan tanpa tujuan hingga ada Diklat Terpadu Dasar (DTD); dan untuk pertama kalinya dilaunching tanggal 25 Oktober 2019 oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj.
Apa itu GARFA?
Lalu apa yang menjadi alasan dibalik dibentuk nya GARFA? Ketua Pimpinan Pusat Fatayat NU Anggia Ermarini pernah mengatakan; Fatayat NU sebagai organisasi perempuan muda NU mempunyai peran dan tanggung jawab besar untuk mencetak kader perempuan muda NU yang tangguh, mandiri dan mempunyai kepedulian sosial yang tinggi dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah Al Nahdliyah yang selalu menebarkan Islam rahmatan lil’alamiin.
Itulah yang menjadi alasan utama pembentukan GARFA Garda Fatayat NU. Kemudian apa yang menjadi pertimbangan dari pembentukan GARFA, ? tidak lain adalah kompleksitas masalah yang dihadapi perempuan NU dewasa ini, dan antusiasme kader Fatayat NU yang sangat tinggi di daerah yang mempunyai keinginan berkegiatan kesiapsiagaan, kedisiplinan dan keprotokolan.
Menurut Anggi, atas alasan dan pertimbangan utama tersebut, maka perlu adanya wadah khusus bagi kader Fatayat NU yang mampu memberikan dukungan protokol dan pengamanan untuk kegiatan Fatayat NU juga memberikan respon cepat terhadap berbagai problem sosial dan kemanusiaan yang terjadi di masyarakat. Ini pula yang menjadi alasan dan latarbelakang pembentukan GARFA, Garda Fatayat NU.
Pimpinan Pusat Fatayat NU juga mencermati, merespon fenomena aksi radikalisme dan terorisme yang menjadikan perempuan sebagai pionir. Maka perlu ada ketrampilan khusus bagi kader fatayat NU untuk mengedukasi, mencegah hingga meminimalisir fenomena kekerasan yang melibatkan kaum perempuan. Atau yang menjadikan kaum perempuan sebai target (korban).
Istilah, Makna GARFA
Dari mana istilah GARFA, Garda Fatayat NU pertama kali muncul? Dari Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Fatayat NU tahun 2017 di Palangkaraya, Kalteng dan KONBES Fatayat NU tahun 2018 di Ambon, Maluku.
Pimpinan Pusat Fatayat NU memutuskan membentuk wadah untuk kader Fatayat NU yang mempunyai ketrampilan khusus dalam kesiapsiagaan, kedisiplinan dan keprotokolan. Wadah tersebut kemudian diberi nama (bernama) “Garda Fatayat NU” (GARFA).
Itulah asal usul dan awal mula lahir dan diputuskannya istilah GARDA FATAYAT NU. Sesuai dengan makna dasar kata Garda, maka Garda Fatayat NU (GARFA) diharapkan bisa menjadi barisan terdepan yang mempunyai kecakapan dan keterampilan khusus dalam mengawal, menjaga dan mendukung terlesenggaranya seluruh program dan kegiatan Fatayat NU. Ini bisa dikatakan makna filosofis dari GARFA.
Selain itu, Garda Fatayat (GARFA) juga diharapkan menjadi penggerak dan pelopor keterlibatan Fatayat NU dalam program-program terkait. Seperti program sosial, budaya, kemanusiaan, pembangunan, perdamaian, toleransi, harmoni, serta anti-kekerasan.
4 Tujuan GARFA
Ada 4 tujuan pembentukan dari pembentukan Garda Fatayat NU (GARFA), yaitu:
- Menjadi wadah kader Fatayat NU dalam mempelopori dan menggerakan berbagai program, kegiatan dan respon cepat terkait isu-isu sosial, budaya, kemanusiaan dan menjadi agen perdamaian.
- Memberikan dukungan protokoler dan pengawalan/ pengamanan dalam penyelengaraan berbagai program/ kegiatan sosial kemanusian di bawah koordinasi Fatayat NU.
- Memberikan dukungan teknis dan operasional dalam upaya penanggulangan dan mitigasi bencana yang difasilitasi dan dikoordinasi oleh Fatayat NU.
- Meningkatkan keterampilan dalam self-defence (pertahanan diri) dan crowd and event management (mengelola dan menetralkan keramaian) dalam kegiatan Fatayat NU.
Diklat Garda Fatayat NU
Sejak dilaunching 25 Oktober 2019, ada Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang Fatayat NU yang menggelar Diklat (pendidikan dan pelatihan) GARFA seperti di Yogykarta, Lampung dan Cirebon.
Sumber di laman Fatayat NU DIY menyebutkan, Pimpinan Wilayah Fatayat NU Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan rapat lanjutan tentang persiapan pelatihan untuk Garda Fatayat NU di Cakruk Pintar Nologaten Yogyakarta (11/01/2019). Garda Fatayat adalah wadah bagi kader perempuan muda yang memiliki kepedulian sosial dan kemanusiaan.
Sumber tersebut menyatakan GARFA ini adalah program dari bidang Sosial dan Budaya PW Fatayat NU DIY. Garfa juga akan menjadi bagian perekrutan kader Fatayat NU. Pelatihan tahap pertama Garfa akan dibarengkan dengan Latihan Kader Dasar (LKD) Fatayat NU. Garda Fatayat ini memiliki tugas inti yaitu: Protokoler, Tanggap Bencana dan Pertolongan Pertama (Rescue). Karena tiga hal ini yang dianggap penting dan sesuai konteks lokalitas DIY.

Di Cirebon Pendidikan dan pelatihan dasar ini sebagai pondasi awal untuk membentuk kader perempuan NU yang militan cinta NKRI, menjaga agama, bangsa, negara, serta menjaga NU Ahlussunnah Wal Jamaah.
Baca juga Pelantikan Bersama IHF, FORDAF, GARFA dan LKP3A Fatayat NU
DTD 1 Garfa tersebut merupakan yang pertama di Jawa Barat (Jabar) dan kedua se-Indonesia. Ini menjadi awal yang baik untuk membentuk mental perempuan muda NU dalam menghadapi persoalan yang ada di masyarakat.
DTD sendiri antara lain bertujuan untuk melahirkan perempuan muda NU yang tangguh. Juga siap menghadapi tantangan apapun, penguatan mental, tenaga, fisik dan pikiran.
Garfa: Pilihan Khidmat Kader Fatayat NU
Dengan telah dilaksanakannya kegiatan Diklat Terpadu Dasar GARFA, maka Kader Fatayat NU yang memiliki jiwa dan semangat kesiapsiagaan, kedisiplinan dan keprotokolan; atau sesuai bentuk pelatihan di dalam GARFA dan aturan-aturan dalam Juklak dan Juknis yang dijadikan standar materi Diklat GARFA.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah juga menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD) Garda Fatayat NU (Garfa) yang pertama di Asrama Brimob Simongan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari Jum’at- Ahad, 19-21 Nopember 2021.
Kiranya Garfa, Garda Fatayat NU bisa menjadi pilihan Kader. Karena wajah perjuangan dan khidmat yang hendak diambil dan ditampilkan semakin beragam; dan Fatayat NU hadir di dalamnya. Semoga tujuan Garda Fatayat NU tercapai dengan dukungan semua pihak di organisasi NU.
Melalui Garfa, Kader Fatayat NU bisa menampilkan citra diri yang humanis, militan dan cinta NKRI, menjaga agama, bangsa dan negara. Juga menjaga NU, dan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah. [Gambar: NUChannel]
Baca juga 9 Citra Diri Fatayat NU