Profil Pengurus MWCNU Binangun Cilacap Jawa Tengah

NU CILACAP ONLINE – MWCNU Binangun, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Binangun Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah merupakan satu struktur pengurus organisasi NU di tingkat kecamatan di bawah naungan PCNU Cilacap.

Kecamatan Binangun adalah wilayah timur Kabupaten Cilacap yang berbatasan dengan Kecamatan Nusawungu di sebelah timur, Adipala di sebelah barat, Kroya di sebelah utara dan Samudera Indonesia di sebelah selatan yang memiliki berbagai budaya yang berkembang di masyarakat lokal di mana NU ikut mewarnai di dalamnya.

Sekilas MWCNU Binangun

Dengan ghiroh menyatu dengan masyarakat, kepengurusan NU Kecamatan Binangun menurut beberapa sumber telah ada dari sekitar tahun 1960-an.  Lahirnya kepengurusan NU di Kecamatan Binangun tidak lepas dari peranan beberapa kiai karismatik di wilayah Kecamatan Binangun yang memberi dasar ajaran ahlussunah wal jamaah annahdliyah.

Tahun 1969 di Binangun bersama Kiai Jamhari Alangamba, Kiai Karso Pagubugan, dan Kiai Karto Bangkal, para kiai muda ini bergerak di pengajian-pengajian yang waktu itu masih terkendala. alhamdulillah setelah periode itu aman tanpa ada kendala yang menghalangi kegiatan keagamaan.

Baca juga  Susunan Pengurus MWCNU Binangun Masa Khidmat 2014-2019

Dahulu ketika masuk di Desa Bangkal belum ada islam seperti sekarang, masjid baru beberapa itupun kiainya undangan dari daerah lain bukan asli penduduk setempat, masa inilah ada generasi muda yang sudah pulang dari mondok mengisi masjid dan meramaikannya. Masjid Darussalam di Bangkal yang tercatat sebagai masjid tertua di Kecamatan Binangun pun sama keadaannya dulu.

Tokoh, Kiai dan Ulama Binangun

Di antara kiai karismatik yang berperan di Binangun adalah Kiai Abdul Hadie di wilayah selatan Kecamatan Binangun tepatnya di Desa Widarapayung wetan bersama Kiai Karso Raharjo dari Pagubugan. Sementara di wilayah utara tepatnya di desa Alangamba ada beliau KH Jamhari dan KH Zakariya dari Kepudang.

Bekerjasama dengan tokoh yang cukup lantang dalam setiap ceramahnya yaitu Bapak Nur Hasyim yang pada saat itu berdomisili di Alangamba. Di samping itu ada juga tokoh-tokoh yang cukup berperan seperti H. Abdul Rokhman Binangun, H. Abdul Rohim Alangamba, Mbah Muhrodin Juri serta tokoh generasi berikutnya, KH Solihin Jepara Wetan, KH Imam Badrurrohman Widarapyung Wetan dan Bapak Salimi Sidik Pasuruhan dan beberapa tokoh lainnya.

Di periode tahun 80-an sampai tahun 2000-an tercatat beberapa tokoh yang menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah MWCNU Binangun, di antaranya KH Muhammad Mahle Widarapayung Wetan, H. Nasir Jamhari Alangamba dan H Abdul Aziz Widarapayung Wetan.

Sejak tahun 2002, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Binangun dipimpin oleh Ketua tanfidziyah yang berasal dari Desa Alangamba yaitu H Jasmin Jamari yang menjabat selama tiga periode hingga tahun 2019 yang kemudian diteruskan oleh Kiai Slamet Anhari Binangun sebagai ketua Tanfidziyah dan Kiai Fathul Hidayat Sidayu sebagai Rais Syuriyah.

Baca juga Susunan Pengurus MWCNU Binangun Masa Khidmat 2019-2024

Alhamdulillah tercatat sampai sekarang masih banyak tokoh ulama yang menjadi kasepuhan di MWCNU Binangun di antaranya Kiai Burhanuddin Pagubugan, Kiai Muhammad Mahfudh Widarapayung, di utara kulon Kiai Saefuddin Syamsi, kemudian di Desa Jati ada Pak Haji Syukur, Mbah Yunus, di Bantar Kiai Masngudin, Kiai Solihin yang sekarang sedang struk ringan dan juga terus didorong dan didukung oleh kiai-kiai muda yang ada sekarang,

MWCNU Binangun memiliki 17 Ranting NU

Pengurus MWCNU Binangun membawahi struktur organisasi sejumlah 17 (tujuh belas) Ranting NU yang terdiri dari.

  1. Ranting NU Kemojing, Rais Syuriyah Maktun Efendi, Ketua Tanfidziyah Kiai Slamet Budiyanto
  2. Ranting NU Karungnangka, Rais Syuriyah Wagimun, Ketua Tanfidziyah Muhamad Badinun,
  3. Ranting NU Pasuruhan, Rais Syuriyah Nur Daiman, Ketua Tanfidziyah Kasan
  4. Ranting NU Bangkal, Rais Syuriyah Kiai Mas’udin, Ketua Tanfidziyah Chamdani
  5. Ranting NU Alangamba, Rais Syuriyah Suwadi, Ketua Tanfidziyah Hasim Ismanto
  6. Ranting NU Jepara Wetan, Rais Syuriyah Kiai Tarsono, Ketua Tanfidziyah Kiai Bunyamin
  7. Ranting NU Jepara Kulon, Rais Syuriyah KH Sefudin Syamsi, Ketua Tanfidziyah Kiai Kholidin
  8. Ranting NU Kepudang, Rais Syuriyah H. Abdul Qodir, Ketua Tanfidziyah Rasito
  9. Ranting NU Jati, Rais Syuriyah Kiai Yunus, Ketua Tanfidziyah Sutaryo
  10. Ranting NU Pesawahan, Rais Syuriyah Supriyanto, Ketua Tanfidziyah Nur Jalal Sohihi
  11. Ranting NU Pagubugan, Rais Syuriyah Hari Siswo Haryanto, Ketua Tanfidziyah Nistam
  12. Ranting NU Pagubugan Kulon, Rais Syuriyah KH Solikhin Malik Ibrahim, Ketua Tanfidziyah Waluyo
  13. Ranting NU Sidaurip, Rais Syuriyah Kiai Salikun, Ketua Tanfidziyah Symsul Hadi
  14. Ranting NU Widarapayung Wetan, Rais Syuriyah Kiai Mashuri, Ketua Tanfidziyah Munsorif
  15. Ranting NU Sidayu, Rais Syuriyah Kiai Siswahudin, Ketua Tanfidziyah Ahmad Muchdiyanto
  16. Ranting NU Binangun, Rais Syuriyah Anwari, Ketua Tanfidziyah : Achmad Muchlasin
  17. Ranting NU Widarapayung Kulon, Rais Syuriyah Kiai Khadiq Jumhuri, Ketua Tanfidziyah Sahad

Peringatan Hari Santri Nasional

Dilantik langsung oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Cilacap KH Nasrulloh menjelang peringatan hari santri pada 22 Oktober 2019, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Binangun 2019-2024 langsung mengadakan peringatan Hari Santri Nasional dengan cukup meriah,

Panitia Hari Santri Nasional yang diketuai oleh Katib Syuriyah MWCNU Binangun Kiai Muhlisin Fahruzain mengadakan upacara bendera bekerjasama dengan pemerintah kecamatan Binangun di lapangan desa Widarapayung Wetan dengan peserta yang cukup banyak.

Tidak hanya dari kalangan santri saja, tetapi melibatkan lembaga-lembaga pendidikan baik yang di bawah LP Ma’arif NU maupun yang merupakan sekolah negeri. Selain itu juga melibatkan perangkat desa di seluruh wilayah Kecamatan Binangun.

Dilanjutkan pada sore harinya diadakan karnaval sebagai Pawai Taaruf memperkenalkan Hari Santri yang diikuti dengan penuh antusias oleh beratus kendaran yang merupakan utusan seluruh ranting NU di wilayah MWCNU Binangun.

Selain itu berbagai perlombaan juga berlangsung cukup meriah. Ada lomba rebana di Pendopo Kecamatan, lomba menghias tumpeng di MTs Al Kholidiyah dan tak kalah menarik lomba tarik tambang antar ranting Ansor yang pesertanya hampir semua dari BANSER.

Baca juga  Program Pembangunan Gedung Sekretariat MWCNU Binangun

Semangat tersebut terus dibawa oleh pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Binangun periode ini yang dipimpin langsung oleh Ketua Tanfidziyah Kiai Slamet Anhari dan Kiai Fathul Hidayat sebagai Rais Syuriyah untuk mensukseskan program unggulan ini.

Membangun Gedung Sekretariat

Berawal dari perbincangan kecil antar pengurus di berbagai pertemuan dan akhirnya menjadi keputusan seluruh ranting NU Kecamatan Binangun bahwa MWCNU Binangun akan membangun Gedung Sekretariat Bersama MWCNU Binangun.

Program ini meliputi dua tahap yaitu Wakaf Tanah Bersama dan Pembangunan Gedung. Tahap pertama dari program ini telah dapat dilalui dengan lancar.

Walaupun di awal rencana sebagian ranting merasa keberatan karena mendapat jatah wakaf sebesar Rp 25.000.000,00 namun setelah sosialisasi, antusias warga NU sangat luar biasa menyambut wakaf bersama ini, bahkan ada beberapa ranting hasilnya tiga kali lipat dari target yang ditentukan yakni telah sampai tahap pelunasan tanah.

Tahap kedua pembangunan gedung rencananya akan dimulai tahun ini dan peletakan batu pertama pada awal Sya’ban tahun ini. Gedung MWCNU Binangun ini bertempat di Jl. Diponegoro Desa Sidayu Kecamatan Binangun dengan luas sekitar 600 meter persegi.

Selain itu ada program unggulan MWCNU periode ini yaitu Kampanye Ayo Mondok. Ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan MWCNU Binangun agar tercipta kader-kader penerus NU khususnya di Binangun, tercatat ada sekitar 16 anak yang sekarang berada d

Pogram ini dilaksanakan bersamaan dengan menghidupkan kembali Lailatul Ijtima’ yang telah lama terhenti pada periode sebelumnya. Program ini juga sebagai sarana TURBA Pengurus MWCNU ke ranting-ranting NU di wilalah kecamatan Binangun. Namun program ini sementara terhenti karena adanya pandemic.  Ada juga program Bahtsul Masail yang dijadwalkan setiap sebulan sekali.

MWCNU Binangun mendorong dan menggerakkan masyarakat agar sadar atas kebutuhan pendidikan anaknya khususnya dibidang agama, jadi para kader mendorong semua ranting mendirikan pendidikan formal MI, MTs agar bisa mencetak kader NU di masa mendatang.

UPZIS MWCNU Binangun

Tak kalah pentingnya program yang merupakan tindak lanjut dari program NU Care LAZISNU PCNU Cilacap yaitu program Koin NU. Setelah sosialisasi yang dilakukan oleh Pengurus MWCNU dan UPZIS MWCNU Binangun yang dipunggawai oleh Ahyani Aziz dan kawan kawan, program ini cukup memikat hati masyarakat terutama warga NU Kecamatan Binangun.

Hal itu terbukti dengan perolehan koin yang semakin meningkat setiap bulannya bahkan telah mencapai Rp 70.000.000,00 perbulan sehingga MWCNU Binangun memberanikan diri untuk mengadakan Mobil Layanan Masyarakat dan alhamdulillah usaha itu telah tercapai. Semoga program ini terus berlangsung sehingga masyarakat mendapat manfaat yang lebih besar lagi.

MWCNU Binangun selalu bekerjasama dengan Badan Otonom yang ada di Kecamatan Binangun meliputi PAC Muslimat NU di bawah pimpinan Ny Hj. Ruminah, PAC Fatayat NU Binangun di bawah pimpinan Hj. Ika Ristiani, PAC Ansor termasuk di dalamnya BANSER yang senantiasa siap siaga di bawah pimpinan Andri Saputra, IPNU di bawah pimpinan Mas Jures, dan IPPNU di bawah pimpinan Mba Alin.

Lembaga Pendidikan di MWCNU Binangun

Dari tujuh belas ranting di wilayah Binangun terdapat lembaga pendidikan baik yang formal di bawah Kemenag maupun Dinas P dan K dan lembaga non formal yang berbasis masyarakat NU yang dapat dijadikan sarana kegiatan dan pengkaderan NU Binangun.

Untuk pendidikan formal terdapat 1 MTsN, 3 MI, 1 SD, 5 RA dan TK yang berada di bawah naungan LP Ma’arif NU, ini masih terbilang cukup sedikit bila mengingat wilayah Kecamatan Binangun yang cukup luas. Maka MWCNU Binangun mendorong ranting-ranting untuk merintis berdirinya Lembaga Pendidikan Formal di bawah LP Ma’arif, dan karena belum adanya sekolah SMA/SMK/MA di bawah LP Ma’arif di Binangun, Oleh karena itu segenap pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Binangun mengajak kader-kadernya untuk merintis hal tersebut.

Untuk Pendidikan non formal telah berdirinya Pondok Pesantren Roudhotuttolabah di Desa Pagubugan Kulon di bawah asuhan Kiai Burhanuddin, Pondok Pesantren Al Huda Sidayu yang didirikan oleh Kiai Sugeng Ulil Wafi (Almarhum) yang diasuh oleh Kiai Fathul Hidayat Rais Syuriyah MWCNU Binangun, Pondok API Binangun di bawah asuhan Kiai Slamet Anhari Ketua Tanfidziyah MWCNU Binangun, yang sangat membantu kegiatan dan pengkaderan generasi penerus NU di masa sekarang dan yang akan datang dengan dibantu oleh madrasah-madrasah diniyah dan TPQ yang ada disetiap ranting NU Kecamatan Binangun.

Aset Ekonomi MWCNU Binangun

Pada masa pimpinan H Jasmin Jamhari, MWCNU Binangun telah mendirikan BMT SM-NU Nahdhatut Tujjar yang berada di desa Binangun yang telah memiliki Cabang di Kecamatan Adipala. Hal ini sangat membantu perekonomian warga NU dan membantu kegiatan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Binangun selama ini.

Beberapa aset tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Pengurus MWCNU Binangun meliputi:

  1. Tanah di jalan tengah Desa Sidaurip.
  2. Tanah dan bangunan BP di Jl. Masjid Timur Desa Widarapayung Wetan.
  3. Tanah di Jl. Diponegoro Desa Sidayu (Sedang dibangun Kantor Sekretariat)
  4. Mobil Layanan Umat
Mobil Layanan Umat MWCNU Binangun
Mobil Layanan Umat, salah satu aset milik Pengurus MWCNU Binangun Cilacap

Peningkatan Kesekretariatan

Banyak kendala yang dihadapi, salah satunya kendala bidang sekretariat yang disampaikan langsung oleh Sekretaris MWCNU Binangun, Saeful Rokhman, salah satunya dikarenakan fasilitas yang masih belum memadai.

Namun MWCNU Binangun terus mencoba dan berusaha untuk tetap berjalan dan melaksanakan organisasi dengan baik agar lebih teratur kesekretariatannya walaupun saat ini masih belum memuaskan di kelas MWCNU Binangun.

Di bidang organisasi disampaikan langsung ketua tanfidziyah Kiai Slamet Anhari, MWCNU Binangun sedang menertibkan administrasi dan kesadaraan pengurus agar timbul khidmah, rasa perjuangan dari hati. Sehingga kader pengurus tulus ikhlas tanpa paksaan dalam menjalankan organisasi.

Dalam sebuah organisasi ini harus bisa kompak dari semua elemen  masyarakat dan pengurus, Untuk mencapai kekompakan harus bisa menerima dengan hati yang lapang apabila suatu pendapat tidak tersampaikan, semua menerima lapang dada apa yang menjadi keputusan bersama, dengan kekompakan itu maka ingin menjalankan program apapun insyaalloh akan sukses. Aamiin.

***

MWCNU Binangun dan Tim NUCOM Cilacap
Foto Bersama Tim NUCOM Cilacap, Mahasiswa PPL IAIN Purwokerto dan Pengurus MWCNU Binangun, Cilacap (Foto. Dok. NUCOM Cilacap)

Disclaimer: Profil MWCNU Binangun ini adalah versi pertama yang dimuat di Situs Islam Aswaja NU Cilacap Online, terbit pertama kali tanggal 5 Bulan April tahun 2021, dan diolah dari Hasil wawancara Mahasiswa IAIN Purwokerto dengan Pengurus MWCNU Binangun. Tulisan ini hasil kerjasama PCNU Cilacap dengan IAIN Purwokerto melalui Program Praktek Lapangan (PPL) Mahasiswa Fakultas Dakwah jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) yang terdiri dari Shevilla Dewi Pramudita, Novia Nurfadilla dan Zulia Adzkiyati.

Kontributor : Zulia Adzkiyati
Editor: Achmad Nur Wahidin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button