LPPNU Cilacap Jawa Tengah Rapat Kordinasi Bidang Pertanian

Lembaga Pengembangan Pertanian Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LPPNU) Cilacap gelar rapat kordinasi pertanian organik bersama LPP PWNU Jawa Tengah, pada Sabtu (04/07) di gedung PCNU Cilacap.
Acara ini diikuti oleh perwakilan pengurus dari Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se kabupaten Cilacap. Rapat kordinasi dihadiri oleh ketua LPP PWNU Jateng KH Suroso Abdurahman S.E, ketua Bidang Pertanian Organik LPP PWNU Jawa Tengah H Mustofa, dan Rais Syuriyah PCNU Cilacap KH Suada Adzkiya.
KH Suada Adzkiya dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata kepedulian Nahdlatul Ulama terhadap kesejahteraan sosial ekonomi umatnya.
“Salah satu misi dari Nahdlatul Ulama adalah meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, tidak hanya warga NU akan tetapi juga warga yang lain”, tutur KH Suada Adzkiya.
Adapun tujuan diselenggarakannya acara ini menurut H Suroso S.E, selaku Narasumber pada hari itu adalah penguatan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Cilacap Jawa Tengah sebagai lembaga yang strategis menyangkut hajat hidup orang banyak.
Selain itu melaksanakan instruksi dari PBNU untuk melakukan pendampingan terhadap umat di tengah dampak pasca Covid-19 di mana banyak warga yang kehilangan mata pencaharian.
“Maka sudah selayaknya LPPNU Cilacap Jawa Tengah hadir di tengah-tengah umat dalam rangka pendampingan program konkrit yang hasilnya langsung dirasakan oleh umat,” kata H suroso.
Beras Organik
Pada rapat kordinasi tersebut, peserta juga diberi materi tentang pengenalan terhadap pertanian organik. Materi ini disampaikan oleh H Mustofa ketua Bidang Pertanian Organik LPP PWNU Jateng .
Pada sesi tersebut, peserta dibuat geleng-geleng kepala saat ditunjukkan sample beras organik yang yang telah dikemas cantik dengan bandrol harga yang fantastis.
Ada beras hitam yang dibandrol dengan harga Rp 65.000,00 per kg, beras merah seharga Rp 50.000,00 per kg, kacang merah, dan beberapa produk turunan seperti tepung hitam dan tepung merah yang tentu saja dibandrol dengan harga fantastis. Dan hebatnya lagi karena semua itu adalah produk dari warga nahdliyin yang telah dibina oleh LPP NU.
H Suroso menjelaskan bahwa dalam misi tugasnya mendampingi warga nahdliyin, LPPNU benar-benar terjun maksimal. LPP tidak hanya membina petani dari tahap pengolahan pertanian tapi juga membina dalam pengolahan produk turunan. Bahkan LPP juga turun langsung dalam pemasaran dengan menampung penjualan hasil panen dari petani.
“Hari ini kebutuhan pasar terhadap produk organik seperti padi sangat tinggi, dan pemenuhan target pasar masih sangat jauh. Jadi ga usah takut kalo nanti hasil panen sampai tidak laku”, kata H Suroso.
Saat ditanya apakah target untuk acara hari ini, H Suroso menjawab bahwa target awal adalah terbentuk kelembagaan formal pada tiap ranting sampai gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) di tiap tempat di mana ada aktifitas NU.
Ia juga berharap PCNU dalam hal ini LPPNU harus mampu mengawal sampai terbentuknya kelembagaan sampai pendampingan pilot project nanti sesuai dengan varian bakat masing-masing.
Penulis: Ma’rifah
Editor: Naeli Rokhmah