Atlet Cilacap Raih Medali di Kejurda VII Pagar Nusa Jateng

NU CILACAP ONLINE – Atlet Pagar Nusa asal Cilacap Zaldi Rafa Islami berhasilkan harumkan kota Cilacap dengan meraih medali di Kejuaraan Daerah (Kejurda) VII Pimpinan Wilayah (PW) Pencak Silat (PS) Nahdlatul Ulama (NU) Pagar Nusa Jawa Tengah.

Remaja yang akrab disapa Rafa ini meraih juara tiga dalam event kejuaraan daerah yang digelar sejak Minggu hingga Selasa (13-15/3/2022) di GOR Mustika Blora, Jawa Tengah.

Zaldi Rafa Islami berdosilli di Jalan Manggis, Dusun Kokosan Desa Karangkemiri Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Ia adalah satu dari 29 atlet kontingen Cilacap yang mengikuti kejuaraan pencak silat pagar Nusa di Blora Jawa Tengah. Anjar aziz fambudi selaku pelatih mengaku bangga dengan prestasi yang diraih oleh Rafa.

“Assalamualaikum wr.wb. Terimakasih kepada segenap keluarga majelis taklim Aswaja NU atas bantuan dan suportnya dalam acara Kejurda VII Pagar Nusa Jawa Tengah. Alhamdulillah salah satu atlit Zaldi Rafa Islami berhasil meraih juara 3 kategori tanding kelas D Remaja Putra,” ungkap Anjas (15/03).

Anjas mengatakan bahwa dalam event tersebut,  bahwa para  yang didampinginya mengikuti kejuaran dari tingkat dini, pra remaja, remaja, hingga usia dewasa.

Dari sekian peserta kontingen cilacap berhasil meraih medali kemenangan di antaranya peserta dari Maos, dari Ponpes Al Ihya Ulumaddin, Gandrungmangu dan dari Majenang. Namun begitu tak menyurutkan semangat mereka untuk terus berlatih.

“Terus berkembang tanpa lelah, terus berjalan tanpa berhenti di tengah, terus semangat walau hati terasa lelah , terus kompak tanpa ada yang menjatuhkan,” imbuh Anjas.

Tujuan Kejurda Pagar Nusa VII Jateng

Kejurda VII Pagar Nusa Jawa Tengah ini sebagai ajang pembibitan prestasi. Pada even pencak silat yang saat ini masih berlangsung, ada sebuah tema yang diangkat. Tema tersebut adalah “Bangkit Meraih Prestasi”. Sebuah pesan yang ternyata memiliki beberapa tujuan.

Kejurda Pagar Nusa vii jateng

“Tujuan diadakannya kegiatan ini sebagai ajang untuk berkompetisi sekaligus sebagai ajang pembibitan prestasi olahraga pencak silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Se-Jawa Tengah,” kata Ketua Panitia Kejurda VII  Pagar Nusa Jawa Tengah, Husnul Khitam Qosim, Senin (14/3/2022).

Husnul juga menambahkan, kegiatan Kejurda kali ini sebagai upaya untuk pengembangan potensi atlet pencak silat di lingkungan Pagar Nusa di lingkup Nahdlatul Ulama. Selain itu juga sebagai sarana evaluasi pembinaan olahraga pencak silat. Serta terutama sekali sebagai ajang silahturahmi.

“Sebagai sarana untuk menjaring pesilat-pesilat potensial. Sehingga dapat meraih prestasi optimal. Selain itu untuk memupuk persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga pencak silat Pagar Nusa,” imbuhnya.

Baca juga 16 Tim Berlaga di Ansor Cup Volleyball Karangpucung

Husnul yang juga sebagai Ketua Pagar Nusa Kudus berharap agar atlet Jawa Tengah dapat berprestasi di kancah yang lebih tinggi. Salah satunya di Kejurnas Pagar Nusa nanti.

Bangkit Meraih Prestasi

‘Bangkit Meraih Prestasi’ juga bisa dimaknai bahwa seluruh bagian dari Pagar Nusa harus bisa bangkit setelah dalam dua tahun vakum tidak ada kegiatan karena pandemic covid-19. Kejurda kali ini harus bisa menjadi momentum kebangkitan keluarga besar Pagar Nusa.

Kategori tarung semi profesional dipertandingkan di Kejuaraan Daerah ke-VII Pengurus Wilayah (PW) Pencak Silat (PS) Nahdlatul Ulama (NU) Pagar Nusa Jawa Tengah. Kategori ini menjadi salah satu yang menarik perhatian, karena menampilkan pertarungan keras para atlet.

Salah seorang Panitia Kejurda VII Pagar Nusa Jateng, Endro Rohadi menjelaskan, tarung semi profesional berbeda dengan tarung resmi pada umumnya di cabang olahraga pencak silat. tarung semi profesional diperbolehkan menyerang di semua area tubuh lawan.

“Bebas mau menyerang area mana saja. Tidak ada pengecualian. Kalau atlet jatuh harus dihentikan,” katanya, Selasa (15/3/2022).

Sedangkan di nomor tanding resmi, ada pembatasan dalam sasaran serangan. Tidak diperbolehkan menyerang beberapa bagian anggota tubuh lawan. Di antaranya area kepala dan area kemaluan.

“Gerakan mematikan seperti kuncian yang mematikan dan ketika lawan jatuh tidak boleh diserang itu diatur di tanding resmi,” sambungnya.

Di setiap pertandingan tarung semi profesional, menurut Endro selalu menjadi daya tarik bagi penonton. Karena di pertarungan semi profesional ini akan menyugguhkan pertarungan keras. Sehingga tidak mengherankan jika di kategori ini menarik perhatian.

Baca juga Aksi Pagar Nusa Meriahkan Sunatan Massal

“Biasanya dipertandingkan di waktu-waktu tertentu. Pertandingannya diletakkan di ujung acara. Supaya yang awalnya jenuh bisa tidak jenuh lagi,” sambungnya. Tarung semi profesional digelar dengan memainkan tiga babak. Satu babaknya berdurasi dua menit. Peserta diperbolehkan menggunakan peredam tangan.

“Kalau misal ada yang tidak mau memakai peredam tangan ya tidak apa-apa,” ungkapnya. Untuk pertandingan tarung semi profesional dipimpin oleh dua orang orang wasit. Regulasi ini berbeda jika dibandingkan dengan tanding resmi yang hanya menggunakan satu orang wasit.

“Wasit utama yang memimpin pertandingan ada dua. Ketika wasit memulai pertandingan cara mempersilahkannya menggunakan kaki. Tidak menggunakan tangan seperti pertandingan pada umumnya,” jelasnya.

Di Kejurda kali ini atlet yang berlaga di tarung semi profesional juga mendapatkan medali. Endro berharap adanya tarung semi profesional dapat memunculkan pendekar yang handal. “Semoga muncul pendekar yang handal yang siap mengawal para alim ulama,” imbuhnya.

Penulis: Naeli Rokhmah
Editor: Munawar AM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button