Petani NU Boja Majenang Jadi Percontohan Padi Organik
NU CILACAP ONLINE – Petani Nahdliyin di Desa Boja, Kecamatan Majenang, Cilacap, mengembangkan padi Rojo Lele organik di sawah seluas 3 hektare (ha). Sawah-sawah itu diproyeksikan menjadi percontohan untuk memperluas pertanian organik di Wilayah Majenang Raya dan sekitarnya.
Kepala Desa (Kades) Boja, Dasto, mengatakan pertanian organik di 3 hektar sawah tersebut dikerjasamakan dengan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Majenang, Cilacap. Kegiatan sudah berlangsung sejak penanaman hingga saat panen raya dipimpin kang Gunawan, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sarwotulus Boja.
“Lahan seluas 3 ha itu seluruh lahan ditanam varietas padi lokal unggulan Rojo Lele Organik Boja,”. akunya.
Disampaikan, Petani Nahdliyin Boja mendapatkan pendampingan dari LPPNU mulai dari pelatihan membuat pupuk hingga pestisida organik. “Untuk berapa besar hasil produksinya bisa terlihat setelah panen raya ini,” kata Dasto saat ditemui NUCOM di sela panen raya di Sawah Desa Boja, Kamis (4/8/2022).
Kang Gunawan, Pimpinan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sarwotulus Boja, mengatakan tak ada kendala untuk mengembangkan padi organik tersebut. Mungkin demikian caranya untuk mengajak para petani mulai beralih ke pertanian organik, ajakan pun menurutnya tak mudah.
Menurutnya petani sudah kadung ketergantungan, dan terbiasa dengan sistem pertanian yang selama ini proses produksi mengandalkan bahan anorganik seperti penggunaan pupuk kimia, pestisida.
“Harapannya ini sebagai percontohan, nanti setelah beralih ke pertanian organik hasil panen lebih baik dan harga panen meningkat. Mudah-mudahan dengan lahan percontohan ini nanti bisa menambah luasan lahan dengan sistem pertanian organik,” ungkapnya.
Jadi Percontohan Pertanian Organik Di Wilayah Majenang
Panen raya padi organik Rojo Lele digelar Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Boja bersama Kadang Tani Sarwotulus LPP MWCNU Majenang dan LPPNU Cilacap tersebut di demplot atau lahan percontohan pertanian organik wilayah Majenang.
Kegiatan Panen raya dihadiri Oleh Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) KH Ubaidillah Shodaqoh, Sekretaris PWNU, KH Hudallah Ridwan, Ketua LPP PWNU Jateng, Kiai Suroso Abdul Rojak, Rais Syuriah PCNU Cilacap, KH Syu’ada Azkiya, Ketua Tanfidziyah PCNU Cilacap Drs KH Nasrullah Muchson (Gus Nas), Rais Syuriah MWCNU Majenang KH Musbihin Hs beserta Jajaran Pengurus Lembaga dan dan Pimpinan Badan Otonom Nahdlatul Ulama (Banom NU) semua tingkatan.
Ketua LPPNU Cilacap yang juga Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Susilan, mengatakan 3 ha lahan pertanian organik di Desa Boja menjadi bagian dari demplot atau lahan percontohan di Wilayah Majenang yang didampingi LPPNU Cilacap.
“Pendampingan untuk pengembangan pertanian organik itu sudah berlangsung sekitar setahun terakhir,” terangnya.
Dia menambahkan, pengembangan pertanian organik di lahan pertanian itu dilakukan guna untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah yang dari tahun-ke tahun terus menurun. Menurutnya, hal itu akibat dari akumulasi penggunaan bahan-bahan kimiawi (anorganik) yang berlangsung selama bertahun-tahun.
“Gerakan pengembangan pertanian organik merupakan terobosan LPPNU Cilacap, dan program prioritas kami dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat untuk meningkatkan kesejahteraan warga Nahdliyin yang mayoritas petani”. pungkasnya.
Di samping itu dijelaskan pengembangan pertanian organik perlu di tingkatkan karena kedepannya pemerintah akan lakukakan pengurangan jumlah pupuk bersubsidi sehingga warga Nahdliyin sudah siap ketika terjadi kelangkaan pupuk.
Seperti diketahui produktivitas pertanian di Kabupaten Cilacap terus didorong meningkat setiap tahunnya hingga didaulat sebagai daerah lumbung pangan. Karenanya Kabupaten Cilacap menjadi penyangga untuk sejumlah wilayah termasuk di Provinsi Jawa Tengah bahkan hingga nasional. (Imam Hamidi Antassalam/Khayaturrohman)