Pengurus Ranting NU Tambaksari Kedungreja Cilacap
NU CILACAP ONLINE – Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Tambaksari merupakan salah satu ranting di wilayah pengkhidmatan Pengurus MWCNU Kedungreja; juga pimpinan badan otonom NU nya. Berikut ini profil singkat Ranting NU Tambaksari Kedungreja Cilacap dan pimpinan Badan Otonomnya.
Ranting NU Tambaksari
NU Ranting Tambaksari Kedungreja Cilacap dibentuk pada tanggal 22 Februari 1977 di mana Kiai Syaifudin sebagai Rais Syuriyah. Menariknya, Kiai Syaifudin juga sekaligus merangkap sebagai Ketua Tanfidziyah; karena saat itu sangat sulit mencari orang yang bersedia terjun ke dalam organisasi NU
Periode pertama kepengurusan NU berlangsung dari tahun 1977-1982. Periode kedua yaitu tahun 1982-1987. Namun, pada tahun 1984 terjadi khittah, atau kembali ke garis besar Nahdlatul Ulama. Sehingga NU yang semula masuk di dalam sebuah partai politik, menjadi terlepas atau keluar dari partai politik, dan beralih menjadi sebuah organisasi sosial keagamaan yang bergerak dalam bidang dakwah dan kemadrasahan.
Setelah terjadi khittah pada tahun 1984, Ketua Tanfidziyah Kiai Syaifudin mengundurkan diri, dan digantikan oleh KH Ahmad Syafi’i. Beliau menjabat sebagai ketua selama beberapa periode dari tahun 1984-2001, karena waktu itu tidak ada yang bersedia menjabat sebagai ketua untuk menggantikan KH Ahmad Syafi’i.
NU Ranting Tambaksari pada waktu itu sudah memiliki kegiatan, tetapi belum terorganisir. Karena tujuan utama didirikannya NU Ranting Tambaksari adalah untuk memperkuat NU di wilayah-wilayah, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan hanya terfokus untuk menjaga agar NU selalu utuh dan lebih berkembang.
Pada periode 2001-2006 dan 2006-2011 Rais Syuriyah NU Ranting Desa Tambaksari adalah Kiai Ahmad Thoifur AM, Ketua Tanfidziyah Kiai Muhdir, Sekretaris Umar Fatoni dan Bendahara Kasturi Khaif.
Program Ranting NU
Pada periode 2011-2016 Rais Syuriyah NU Ranting Tambaksari adalah Kiai Akhmad Thoifur, Ketua Tanfidziyah Kiai Ahmad Sadzili, Sekretaris Umar Fatoni, dan Bendahara Kasturi Khaif. Ranting NU memiliki beberapa lembaga naungan, setiap lembaga memiliki beberapa program kerja, di antaranya yaitu :
- Lembaga Ma’arif NU, memiliki kegiatan Mendata Madrasah, TPQ, dan Madrasah Diniyah; Memberikan bantuan finansial bagi Dewan Atsatid
- Lembaga Pengembangan Pertanian, memiliki kegiatan : Bekerja sama dengan Dharma Tirta dalam hal pengairan sawah warga
- Lembaga Sosial, memiliki kegiatan : Memberikan bantuan dana kematian untuk warga NU Tambaksari; Mengadakan kegiatan sunatan massal
- Lembaga Dakwah, memiliki kegiatan : Mengisi pengajian pada Majelis Ta’lim yang diadakan oleh Muslimat Ranting Tambaksari; Ziarah Walisongo bersama warga NU Tambaksari
- Lembaga Ta’mir Masjid, memiliki kegiatan : Mendata masjid dan musholla yang ada di Desa Tambaksari; Shalat tarawih keliling pada bulan Ramadhan.
Pada periode 2016-2021, susunan kepengurusan Ranting NU Tambaksari Kedungreja Cilacap masih sama seperti periode 2011-2016. Perbedaannya hanya pada program-program kerja di setiap lembaga-lembaganya. Program kerja tersebut antara lain :
- Lembaga Ma’arif NU, kegiatan yang dilakukan antara lain: Melakukan pendataan jumlah siswa dan Dewan Atsatid pada Madrasah, TPQ, dan Madrasah Diniyah; Mengadakan lomba untuk memeriahkan Hari Santri Nasional.
- Lembaga Pengembangan Pertanian, kegiatan yang dilakukan antara lain : Bekerja sama dengan Dharma Tirta dan Gapoktan dalam hal permodalan
- Lembaga Sosial, kegiatan yang dilakukan antara lain : Memberikan bantuan dana kematian untuk warga NU Desa Tambaksari; Mengadakan kegiatan sunatan massal
- Lembaga Dakwah, kegiatan yang dilakukan antara lain : Mengadakan kegiatan Istighotsah massal yang dilaksanakan triwulanan secara bergilir di seluruh masjid dan mushola Desa Tambaksari dengan Imam Istighotsah Kiai Agus Mohammad Langen; Mengadakan pengajian umum
- Lembaga Ta’mir Masjid, kegiatan yang dilakukan antara lain : Mendata masjid dan musholla yang ada di Desa Tambaksari; Shalat tarawih keliling pada bulan Ramadhan.
Muslimat NU Ranting Tambaksari
Muslimat NU Ranting Tambaksari Kedungreja Cilacap dibentuk pada 21 Maret 1990 M / 23 Sya’ban 1410 H. Penasihat Ny. Hj. Maemunah Anwarudin, Ny. Hj. Muntinah Abu Tholib, Ny. Maryam Mustolih Hasan. Dan ketuanya adalah Ny. Hj. Martijem Mukhsinudin, Sekretaris Hj. Rokhamah, dan Bendahara Ny. Masrur.
Awal terbentuknya kepengurusan Muslimat NU Ranting Tambaksari yaitu atas dasar himbauan dari Ketua Muslimat PAC Kedungreja, karena sudah terbentuk kepengurusan di tingkat PAC Kedungreja, maka dibentuklah kepengurusan di tingkat Ranting Tambaksari.
Kegiatan awal Muslimat adalah mengadakan pengajian Ahad Manis yang dilaksanakan secara rutin dan bertempat di gedung SMP Jendral Sudirman Kedungreja dari tahun 1990-2000. Di tahun 2000 kegiatan rutinan tersebut pindah ke Balai Desa Tambaksari. Ny. Hj. Martijem Mukhsinudin menjadi ketua selama beberapa periode dari tahun 1990-2015. Kegiatan berjalan dengan baik dan terorganisir secara rapi.
Pada tahun 2015 tepatnya hari Ahad 27 Desember 2015 M atau 15 Rabiul Awal 1435 H, diadakan reorganisasi yang bertempat di Balai Desa Tambaksari. Dari hasil pemilihan yang diikuti oleh Pengurus Muslimat beserta anggota yang mewakili setiap Anak Ranting, maka terpilihlah Hj. Solihatun sebagai Ketua Ranting Muslimat NU Sekretaris Hj. Rokhamah, dan Bendahara Ny. Mutasingah, dengan masa khidmat 2015-2020. Kegiatan yang dilaksanakan pada periode ini yaitu melanjutkan program-program yang telah berjalan pada periode sebelumnya.
Pada tanggal 07 Maret 2020 diadakan reorganisasi kepengurusan Muslimat NU yang diadakan di Balai Desa Tambaksari Kedungreja Cilacap dan bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan rutinan Ahad Manis. Dari hasil musyawarah bersama terpilihlah Hj. Rokhamah, sebagai Ketua Ranting Muslimat, Sekretaris Hj. Marwiyah, dan Bendahara Ny. Mutasingah dengan masa khidmat 2020-2025.
Program Muslimat NU
Pada periode ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Muslimat NU Ranting Tambaksari Kedungreja Cilacap semakin beragam, hal itu dikarenakan semakin kompaknya para pengurus dalam upaya mengembangkan Muslimat NU di tingkat Ranting Tambaksari. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dibagi menjadi beberapa bidang :
- Bidang Organisasi, kegiatan yang dilakukan antara lain : Pembenahan atribut organisasi; Mengadakan Harlah Muslimat setiap tanggal 29 Maret; Menertibkan administrasi Muslimat; Meningkatkan pendataan anggota Muslimat NU; Konsolidasi dan koordinasi di semua tingkatan; Kerjasama dengan organisasi wanita Islam di luar Muslimat NU dan dinas-dinas terkait; Mengupayakan kelengkapan sarana dan prasarana organisasi Muslimat
- Bidang Dakwah, kegiatan yang dilakukan antara lain : Melaksanakan PHBI; Mendata alumni haji Muslimat NU; Pengajian rutin setiap Ahad Manis; Pengajian dan haul massal; Mengadakan lomba pidato, koor Muslimat, dan Asmaul Husna; Ziarah ke makam tokoh NU Kecamatan Kedungreja
- Bidang Sosial dan Humas, kegiatan yang dilakukan antara lain : Ikut aktif dalam kegiatan sosial (donor darah dan bantuan bencana alam); Mengadakan peringatan bakti sosial (santunan yatim piatu dan kaum dhu’afa); Mengadakan kampanye Sadar Bersih Lingkungan (Jumat bersih, pelestarian air, dan penghijauan); Meningkatkan kesejahteraan Muslimat NU
- Bidang Kesehatan, kegiatan yang dilakukan antara lain : Pelayanan KB Safari (gratis) yang bekerja sama dengan Puskesmas Kedungreja; Penyuluhan bahaya narkoba, penyakit HIV, dan DBD; Mengikuti sosialisasi tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
- Bidang Pendidikan, kegiatan yang dilakukan antara lain : Meningkatkan kualitas dan kuantitas serta sarana pendidikan di lingkungan Muslimat NU; Sosialiasi penyetaraan gender; Mendata Guru TK/RA/PAUD di wilayah Desa Tambaksari.
- Bidang Ekonomi, kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemanfaatan limbah dengan teknologi tepat guna, contohnya mengolah bungkus kopi menjadi taplak meja; juga mengadakan pasar murah menjelang PHBI yang bekerja sama dengan dinas terkait.
GP Ansor NU Ranting Tambaksari
Pada tanggal 25 Maret 1993 Dewan Syuriyah mengadakan pertemuan dengan Pengurus Ranting NU, yang bertempat di kediaman KH Makinudin Malik. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kiai Syamsul Huda, Kiai Mustolih Hasan, KH Anwarudin, serta Kiai Basyrun. Dalam pertemuan tersebut, diadakan pembicaraan tentang pembentukan kepengurusan GP Ansor tingkat Ranting Tambaksari.
Pada pertemuan tersebut, sepakat menunjuk KH Nasikhuddin sebagai Ketua GP Ansor Ranting Desa Tambaksari Kedungreja Cilacap. Hasil musyawarah tersebut disampaikan tiga hari berikutnya oleh KH Makinudin Malik kepada KH Nasikhuddin, tepatnya pada tanggal 28 Maret 1993. Sebagai santri, KH Nasikhuddin menerima dawuh dari sang Kiai . Tugas dan tanggung jawab itu pun dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Setelah diberi amanat menjadi Ketua GP Ansor, langkah berikutnya adalah pembentukan kepengurusan dalam organisasi GP Ansor itu sendiri. Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh KH Nasikhuddin dan tidak lepas dari dukungan Dewan Syuriyah dan Tanfidziyah, maka terbentuklah kepengurusan GP Ansor di tingkat Ranting Tambaksari, yang diketuai oleh KH Nasikhuddin, Sekretaris Ky. Sulaiman, dan Bendahara Ky. Mashudi.
Pada periode pertama tahun 1993-1998, GP Ansor belum memiliki kegiatan yang mandiri. Kegiatan yang dilakukan mengikuti program-program yang telah dijalankan oleh NU Ranting. Lalu pada periode berikutnya tahun 1998-2008 dengan kepengurusan yang masih sama, baru muncul program yang dilakukan oleh GP Ansor secara mandiri yaitu mendata jumlah masjid dan musholla di wilayah Desa Tambaksari. Dengan data tersebut, akan diadakan kegiatan lanjutan yaitu kegiatan yang bersifat rutinitas dan bergilir yang diikuti oleh seluruh anggota GP Ansor Ranting Tambaksari.
Pada tahun 2008 diadakan reorganisasi GP Ansor yang bertempat di rumah Kiai Ahmad Sadzili selaku Ketua Tanfidziyah. Dari hasil musyawarah tersebut terpilihlah Kiai Ahmad Fadoli sebagai Ketua GP Ansor selama 2 periode dari tahun 2008-2019. Selama kepemimpinan Kiai Ahmad Fadoli, kegiatan yang dilakukan hanya meneruskan kegiatan yang telah berjalan pada periode sebelumnya.
Pada tahun 2019 tepatnya hari Jum’at tanggal 26 Juli 2019, bertempat di Musholla Ell-Firdaus yang diasuh oleh Kiai Samsul Ma’arif, segenap pengurus GP Ansor Ranting Tambaksari beserta Dewan Syuriyah dan Tanfidziyah mengadakan pemilihan Ketua GP Ansor dan membentuk kepengurusan yang baru. Kepengurusan yang baru terbentuk ini diharapkan lebih aktif, inovatif, dan memiliki strategi serta mampu berkomunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat. Karena itu menjadi faktor penentu dalam meraih kesuksesan suatu organisasi.
Dari hasil musyawarah tersebut terpilihlah Ahmad Faizun sebagai Ketua GP Ansor Ranting Tambaksari yang baru, Nur Salim sebagai Sekretaris dan Darno sebagai Bendahara dengan masa khidmat 2019-2021.
Program GP Ansor
Program kerja GP Ansor Ranting Tambaksari Kedungreja Cilacap mencakup berbagai bidang, yaitu :
- Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, kegiatan yang dilakukan antara lain : Pengadaan diklat kepemudaan; Membantu tumbuh kembangnya pendidikan yang bernuansa Islami; Merekrut anggota-anggota baru GP Ansor Ranting Tambaksari
- Bidang Agama dan Ideologi, kegiatan yang dilakukan antara lain: Pelaksanaan Jam’iyyah rutinan lapanan yang dilaksanakan setiap malam Minggu Pahing dengan tempat pelaksanaan bergilir mulai dari pengurus sampai anggota GP Ansor Ranting; Ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam); Melakukan sosialisasi tentang Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah; Mengadakan kegiatan pengajian kitab Fatkhul Mu’in setiap malam Selasa di rumah sahabat Marzuqi (Penasihat Ansor Ranting Tambaksari); Menggalakkan kembali kegiatan Jam’iyyatul Qurro’ secara bergilir.
- Bidang Pemberdayaan Masyarakat, kegiatan yang dilakukan antara lain : Kegiatan bakti sosial; Membantu korban bencana alam; Membuat ruang baca yang bernuansa Islami.
Kegiatan-kegiatan GP Ansor Ranting Tambaksari Kedungreja Cilacap yang sudah terprogram secara mandiri, telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang sudah disepakati bersama.
Fatayat NU Ranting Tambaksari
Fatayat NU adalah sebuah organisasi pemudi (Wanita Muda) Islam dan merupakan salah satu Lembaga Otonom di lingkungan Nahdlatul Ulama. Kata Fatayat masih sangat asing khususnya di kalangan masyarakat Desa Tambaksari, karena memang di Desa Tambaksari belum pernah berdiri dan belum memiliki kepengurusan.
Fatayat NU Ranting Tambaksari Kedungreja Cilacap berdiri pada hari Minggu 27 November 2016 M bertepatan dengan Minggu 27 Shafar 1438 H. Sahabat Aini Muriyati terpilih secara aklamasi untuk menjadi Ketua Fatayat Ranting Tambaksari di Balai Desa Tambaksari dalam kegiatan pengajian Ahad Manis yang dihadiri oleh sahabat Siti Rukoyah selaku Ketua Fatayat PAC Kedungreja.
Awal berdiri dan kiprahnya Fatayat Ranting sebagai salah satu Badan Otonom NU penuh dengan perjuangan, karena masyarakat Tambaksari belum mengenal Banom ini. Langkah awal yang dilakukan adalah membentuk kepengurusan Fatayat NU Ranting Tambaksari, yang dilaksanakan di rumah sahabat Aini Muriyati selaku Ketua Fatayat, yang dihadiri oleh para calon kandidat pengurus dan pemudi lingkungan sekitar.
Dari hasil musyawarah tersebut terbentuklah susunan pengurus Fatayat Ranting Tambaksari. Dengan Ketua sahabat Aini Muriyati Wakil Ketua sahabat Naili Fuadah, Sekretaris sahabat Rahmawati dan Bendahara sahabat Umi Fajarwati. Kepengurusan Fatayat Ranting Tambaksari dilantik pada 18 November 2017 M / 29 Shafar 1439.
Langkah awal yang dilakukan setelah terbentuknya kepengurusan adalah memperkenalkan kepada masyarakat bahwa NU memiliki Banom yang bernama Fatayat, yang anggota-anggotanya adalah wanita muda dari usia 20 tahun sampai dengan usia 40 tahun. Kemudian, mulai merekrut anggota yang dimulai dari orang-orang terdekat, kerabat, dan lingkungan sekitar, yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya kepengurusan di tingkat Anak Ranting.
Program Fatayat NU
Program kegiatan yang dilakukan benar-benar melihat potensi anggota yang memiliki semangat tinggi dalam berkhidmat. Kontribusi penting Fatayat NU yang perlu diapresiasi pada periode perdana ini adalah bahwa kehadirannya telah “mencerahkan” para kaum wanita muda lapisan bawah yang berkultur santri.
Sebagai usaha untuk mensosialisasikan organisasi Fatayat NU ke tengah-tengah masyarakat, berbagai kegiatan seremonial pun dilakukan seperti mengadakan senam Fatayat massal, yang bertempat di halaman RA Syahri Thalibi Tambaksari. Prioritas program Fatayat NU Tambaksari Kedungreja Cilacap lainnya meliputi :
- Bidang Seni, kegiatan yang dilakukan adalah : Pelatihan hadroh; Pelatihan MTQ yang dilatih oleh Kiai Sofwani Said; Mengadakan pelatihan paduan suara yang menghadirkan Bpk. Sucipto beserta Ibu Sulastri sebagai pelatih;
- Bidang Tata Boga, kegiatan yang dilakukan adalah : Pelatihan pembuatan kue kering di rumah sahabat Aini Muriyati Mengadakan pelatihan menghias tumpeng; Mengikuti pelatihan pembuatan makanan yang berbahan dasar tepung mocaf di Pondok Pesantren Ell Firdaus Rubat Mbalong dan di rumah sahabati Siti Rukoyah; Mengadakan pelatihan menata snack di rumah sahabat Wina Wahidah
- Bidang Kerajinan dan Keterampilan, kegiatan yang dilakukan adalah : Mengadakan pelatihan pembuatan bros yang dipandu oleh sahabat Naili Fuadah yang bertempat di rumah sahabat Tintin Fathimah; Mengadakan pelatihan menjahit di rumah sahabat Sri Wahyuni; Mengadakan lomba mewarnai tingkat TK/RA di Balai Desa Tambaksari.
- Bidang Dakwah, kegiatan yang dilakukan adalah : Melaksanakan Sholawat Al Barzanji di Masjid Sholakhul Muttaqin setiap malam Minggu; Melaksanakan pengajian rutinan setiap hari Jum’at Manis dan Jum’at Kliwon; Mengadakan Istighotsah dalam memperingati tahun baru Hijriyah; Tadarus online dengan media WA; Tadarus secara offline yang dilaksanakan secara bergilir di setiap masjid dan musholla setiap hari Jum’at K
- Bidang Sosial, kegiatan yang dilakukan adalah : Bagi takjil di setiap bulan Ramadhan; Memberikan santunan anak yatim dan kaum jompo di setiap bulan Muharram dan bulan Ramadhan; dan juga melaksanakan kegiatan bersih-bersih masjid dan musholla di Desa Tambaksari.
Program-program yang dilakukan tersebut merupakan sebuah perjuangan yang didasari keikhlasan. Semua yang dilakukan atas dasar cinta dan pengabdian pada organisasi, dengan hasil karya yang membawa manfaat bagi masyarakat. Sifat ikhlas merupakan sifat yang melekat pada kultur santri sebagaimana yang menjadi identitas Organisasi Nahdlatul Ulama.
Dalam upaya meningkatkan dan memperkuat sumber daya anggotanya, Fatayat NU Ranting Tambaksari Kedungreja Cilacap melakukan berbagai bentuk pelatihan kader kepemimpinan, untuk meningkatkan kualitas kinerja dan kemampuan dalam berorganisasi. Dari berbagai proses pelatihan ini akan tumbuh pemimpin-pemimpin perempuan yang kelak menjadi pemimpin pada suatu organisasi, dan dapat mengimplementasikan keterampilan yang telah diperoleh kepada seluruh anggota lainnya.
Pada dasarnya kodrat perempuan adalah melakukan kegiatan yang identik dengan kerumahtanggaan, tetapi hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi para pemudi Islam untuk bereksistensi, berkhidmat, dan mengabdi pada organisasi. Sesuai dengan slogan Fatayat yaitu “Berkhidmat Tanpa Meninggalkan Kodrat.”
Ranting IPNU IPPNU Tambaksari
Pertama kali Pimpinan Ranting IPNU dan IPPNU Tambaksari Kedungreja Cilacap dibentuk pada tanggal 17 Maret 2019 dalam acara MAKESTA RAYA (Masa Kesetiaan Anggota) yang diselenggarakan oleh PAC IPNU dan IPPNU Kedungreja di MTs Nurul Hidayah Bumireja pada tanggal 16-17 Maret 2019. Di penghujung acara PAC IPNU dan IPPNU Kedungreja menyelenggarakan Rapat Anggota Serentak.
Rapat anggota ini diikuti oleh seluruh ranting IPNU dan IPPNU se- Kecamatan Kedungreja yang terdiri dari 11 ranting termasuk Ranting Tambaksari. Rapat anggota adalah forum permusyawaratan tertinggi di tingkat ranting atau desa. Tujuan diadakannya rapat anggota yaitu sebagai bentuk regenerasi kepengurusan.
Dalam rapat anggota yang diadakan oleh PAC IPNU dan IPPNU Kedungreja, terpilihlah rekan Rahmat Setiaguna sebagai Ketua Pimpinan Ranting IPNU Tambaksari dan rekanita Devi Nur Aulia sebagai Ketua Pimpinan Ranting IPPNU Tambaksari dengan masa khidmat 2019-2021.
Setelah mengikuti serangkaian rapat anggota, masing-masing ranting harus mengadakan rapat kerja ranting. Rapat kerja ranting tersebut membahas tentang penyusunan kepengurusan dan program kerja 2 tahun ke depan.
Rapat kerja Pimpinan Ranting IPNU dan IPPNU Tambaksari Kedungreja Cilacap diadakan di rumah Ketua terpilih rekan Rahmat Setiaguna. Dari hasil rapat tersebut terbentuklah kepengurusan IPNU dan IPPNU Tambaksari. Dengan Ketua IPNU rekan Rahmat Setiaguna, Sekretaris Waris Al Fai, dan Bendahara Fawaidul Khoirot. Untuk Ketua IPPNU rekanita Devi Nur Aulia, Sekretaris Umi Nur Khaniyah, dan Bendahara Nailatus Sangadah.
Program IPNU IPPNU
Program kerja IPNU IPPNU masa khidmat 2019-2021, di antaranya yaitu rutinan Ahad Manis, bagi-bagi takjil di bulan Ramadhan, dan buka bersama yang dilanjutkan dengan mengikuti shalat tarawih berjama’ah.
Setelah terbentuknya kepengurusan PR IPNU dan IPPNU lalu mengajukan SP (Surat Pengesahan) kepada Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kedungreja yang turun pada tanggal 23 Maret 2019. Yang selanjutnya akan terbit SK (Surat Keputusan) dari Pimpinan Cabang. SK terbit pada tanggal 30 Agustus 2019.
Seiring berjalannya waktu, program kerja yang telah direncanakan mulai dijalankan. Untuk rutinan Ahad Manis, diselenggarakan di setiap rumah Pengurus Ranting. Pada tanggal 17 Mei 2019 IPNU dan IPPNU Ranting Tambaksari Kedungreja Cilacap mengadakan bagi takjil yang berlokasi di depan Alfamart Tambaksari. Setelah bagi takjil dilanjutkan buka bersama di rumah Ketua IPPNU rekanita Devi Nur Aulia.
Pada masa kepemimpinan rekan Rahmat Setiaguna dan rekanita Devi Nur Aulia, kerap berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh PAC IPNU dan IPPNU, di antaranya mengirimkan 3 anggotanya untuk mengikuti DIKLATTAMA CBP KPP (Pendidikan dan Latihan Pertama) pada tanggal 08-10 Juni 2019 di MI Al-Ma’arif 02 Rejamulya, serta mengirimkan anggotanya untuk mengikuti acara MAKESTA di Kaliwungu pada tanggal 25-27 Juni 2021.
Rapat Anggota yang ke-2 IPNU dan IPPNU yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2021 ditunda, karena situasi dan kondisi masih dalam masa pandemi covid-19; sehingga diundur dandilaksanakan pada tanggal 25-27 Juni 2021 di Pondok Pesantren Mabadi Ulum Kaliwungu.
Rapat anggota ini diikuti oleh seluruh Pengurus Ranting se- Kecamatan Kedungreja termasuk Tambaksari. Dari hasil rapat anggota tersebut terpilihlah rekan Faozi Ramadhan sebagai Ketua IPNU dan rekanita Lilis Mahmudah sebagai Ketua IPPNU Tambaksari masa khidmat 2021-2023.
Setelah terpilihnya Ketua Ranting IPNU dan IPPNU Tambaksari Kedungreja Cilacap yang baru, diadakan rapat kerja ranting pada tanggal 15 Juli 2021 untuk membentuk kepengurusan IPNU dan IPPNU Ranting Tambaksari. Hasil rapat tersebut menyepakati rekan Faozi Ramadhan sebagai Ketua IPNU Ranting, rekan Rahmat Setiaguna sebagai Sekretaris, dan Waris Al Fai sebagai Bendahara. Serta rekanita Lilis Mahmudah sebagai Ketua IPPNU Ranting, Barotut Taqiyah sebagai Sekretaris, dan Nailatus Sangadah sebagai Bendahara. Program kerja pada periode ini masih sama dengan program kerja pada periode sebelumnya, karena masa kepengurusan masih baru dan belum memiliki program kerja yang baru.
Narasumber : Kiai Sofwani Said, Kiai Ahmad Sadzili, Umar Fatoni, Solihatun, Rokhamah, Nasikhuddin, Ahmad Faizun, Aini Muriyati, Rahmat Setiaguna, Faozi Ramadhan, Nur Khasanah
Kontributor: Anas Mubarok
Editor: Munawar AM