PWNU Jateng Turba, Konsolidasi Organisasi dan Program

Untuk pertama kalinya pada  masa pandemi covid-19, Rabu (08/07) PWNU Jateng melaksanakan  turba konsolidasi organisasi dan program. Kegiatan ini diselenggarakan di gedung Pusdiklat  PCNU Cilacap.

Dalam pantauan Website Berita Nahdlatul Ulama Cilacap, Rapat konsolidasi  dihadiri oleh pengurus harian PWNU Jawa Tengah dan diikuti oleh pengurus harian  4 PCNU yang berasal dari Karesidenan Banyumas yakni PCNU Banyumas, PCNU  Cilacap,  PCNU Banjarnegara, dan PCNU Purbalingga.

Acara ini bertujuan untuk membenahi organisasi dan program yang sempat terganggu sebagai efek dari pandemi covid-19. Untuk itu konsolidasi dilakukan secara bersamaan terhadap dua bidang sekaligus yakni  organisasi dan program. Pada bidang organisasi dilakukan penertiban administrasi, penguatan kelembagaan, dan perbaikan Pola hubungan antara PWNU dengan PCNU.

Administrasi, Kelembagaan dan Kordinasi

Turba konsolidasi organisasi dan program berkaitan  dengan organisasi Beberapa evaluasi disampaikan oleh KH Muzamil selaku ketua tanfidziyah PWNU Jawa tengah dalam sambutannya.

Pertama bahwa  terciptanya tertib administrasi sebagaimana telah diatur oleh AD/ART adalah bertujuan untuk efektifitas tercapainya visi dan misi. Akan tetapi masih banyak kasus di temukan di lapangan tentang belum efektifnya pendataan MWC dan Ranting yang baik. Hal  ini disebabkan oleh   kurang kuatnya kesadaran akan pentingnya data sebagai dasar yang penting dalam penguasaan peta dasar.

Kedua penguatan kelembagaan. Dalam hal ini perlu dilakukan upaya efektifitas organisasi secara fungsional sebagai instruktur utama penggerak dan bertanggung jawab dalam pencapaian visi dan misi organisasi NU.  Untuk itu harus terjadi sinergi antara khidmah dan kerja NU sebagai organisasi induk dan kerja badan otonom (Banom)  NU sebagai  organisasi sayap NU baik yang otonom maupun non-otonom.

Yang ketiga adalah hubungan PWNU Jateng dengan PCNU. Dalam hal ini  seharusnya tercipta derap langkah yang serasi, saling melengkapi dan saling menguatkan. Akan tetapi di sini ditemukan lemahnya kesinambungan arah program dan lemahnya program. Untuk semua ini,  dibutuhkan kader-kader yang menguasai IT sehingga konsolidasi lebih mudah dilaksanakan.

Mengembangkan  5 Kekuatan

Hadir dalam turba konsolidasi organisasi dan program, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jateng KH Chalwani Nawawi. Dalam sambutannya, mengutip pernyataan Gus Ishom Khadiq, menyatakan pengurus NU di semua tingkatan harus mengembangkan  5 kekuatan, yaitu:

  1. Kekuatan Aqidah (quwwatul aqidah)
  2. Kekuatan Syari’ah (quwwatul syari’ah)
  3. Kekuatan Akhlaq (quwwatul akhlaq)
  4. Kekuatan Ekonomi (quwwatul iqtishad)
  5. Kekuatan Ilmu (quwwatul ilmi)

Untuk itu maka perlu adanya penguatan di semua sektor. Dalam hal ini ketua PWNU Jateng KH Muzamil menyampaikan bahwa bidang program yang dinaungi oleh organisasi NU sangat banyak, akan tetapi pada tahun ini fokus perhatian NU akan fokus pada dua bidang yakni pertanian dan pesantren.

“Kenapa pertanian yang menjadi fokus kita, karena kebanyakan warga nahdliyin adalah petani”  dawuh KH Muzammil.

Untuk selanjutnya rapat konsolidasi pun digelar dengan dipimpin oleh sekretaris PWNU Jateng KH Hudalloh Ridlwan Naim (Gus Huda)KH Suroso Abdurahman ketua LPP PWNU Jateng sebagai narasumber materi bidang pertanian. Sedangkan narasumber materi bidang pesantren oleh KH Mahin Hudori, Ketua RMI PWNU Jawa Tengah. (Naeli Rokhmah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button