Talk Show Bareng Gus Ahmad Kafa dan Ning Sheila Hasina

NU CILACAP ONLINE – Pagi Rabu (21/12) terasa indah bagi santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin (PPAI). Dua tamu special hadir dalam acara “Talkshow dengan tema: Memperkuat Karakter Santri”.  Mereka adalah Gus Ahmad Kafa dan Ning Sheila Hasina dari Pondok Pesantren Lirboyo Jawa Timur.

“Acara ini bertempat di aula Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin (PPAI) Cilacap. Talkshow dimulai pagi jam 10.30 dan berakhir pukul 13.00 WIB. Talkshow ini sangat disambut dengan suasana bahagia dan meriah. Hadir  para masyayikh maupun santriwan santriwati. Adapun  sambutan dari Gus Hilmy mewakili dari Pondok Pesantren Al- Ihya Ulumaddin selaku tuan rumah.

Adapun susuna acara yang meliputi pembukaan, pembacaan ayat suci Al- Qur’an oleh Alhiq Annajib, serta sambutan dari dewan Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin diwakili oleh Gus Hilmy kemudian dilanjutkan dengan acara Talkshow yang dimoderatori oleh  Ustadz Khusni Tamimudin M.pd.

Tema yang dibawakan dalam talkshaw ini sangat sederhana tetapi dapat menumbuhkan motivasi para santri untuk mengamalkan serta dapat memahami sikap seorang santri, peran seorang santri berkarakter yang lebih baik.

Tiga Pondasi Mencari Ilmu

Cerita diawali dengan pengalaman mondok Gus Ahmad Kafa dan Ning Sheila. Kemudian berlanjut dengan tanya jawab yang diwakili oleh moderator.

Pertanyaan pertama Khususnya santri putri bahwasannya di zaman sekarang sudah banyak yang sukanya dandan, bersolek terutama seperti make up skincare. Apakah hal itu keluar dari jalur –jalur pendidikan karakter di dunia pesantren?

Dalam paparannya baik Gus Kafa maupun Ning Sheila mengatakan bahwa tidak ada hubungannya antara skincare dengan pembentukan karakter santri. Pada intinya pembentukan santri dipengaruhi oleh faktor kesungguhan dalam menuntut ilmu.

Baca juga

Gus Ahmad kafa menyampaikan adanya tiga pondasi dalam menuntut ilmu bagi seorang santri. Pertama santri harus meyakini iman dengan ilmu, kedua meyakini ilmu bisa memuliakan orang yang sedang mencari ilmu, dan yang ketiga ilmu bakal menyelamatkan kelak di akhirat

“Romo Anwar Mansur telah memberikan dawuh kepada para di pondok pesantren Lirboyo yakni badanmu diciptakan Gusti Allah bisa mengaji, bisa belajar Al-Qur’an, utawi Iki iku, itu termasuk sebaik baiknya orang yang diberi hidayah oleh Allah,” terang Gus Ahmad.

Ning Sheila Hasina menambahkan  bahwa kecantikan dohir dan batin sangat perlu bagi seorang santri.

“Selain itu semangat juang yang tinggi, tekad yang teguh, dan pantang menyerah itu penting bagi seorang yang menuntut ilmu,” ujarnya.

Pertanyaan kedua yaitu apakah solusi faktor penghambat untuk mendidik santri yang ada dalam pondok pesantren.

Pendapat Gus Ahmad Kafa menyampaikan 3 aspek dalam mencari ilmu. Pertama Al i’tisol billah persambungan kepada Allah SWT, kedua Al i’tisol bil muddaris persambungan kepada guru-guru, dan Wal i’tisol bittulam persambungan dengan kerabat (temen)” ujarnya

“Kunci menjadi santri itu nurut terhadap guru yakni nurut dulu baru belajar, mondok itu bukan bisa atau tidaknya memahami pelajaran tetapi mondok itu aspek yang lebih penting perbaiki karakter, perbaiki akhlak,” Cetusnya lagi.

Ning Sheila Hasina pun bantu menambahkan yaitu sebagai orang muslim harus pintar dalam memenejemen waktu untuk hal yang bermanfaat adalah suatu hal yang wajib. Apabila sudah mendapat kan barokatil wakti semua waktunya di setiap hari akan menjadi berkah.

Dipenghujung acara ditutup dengan sesi foto bersama Masyayikh, para gus danning pondok pesantren Al- Ihya Ulumaddin dengan Gus Ahmad Kafa dan Ning Sheila Hasina.

Kontributor : Dwi Rohmatun Janah
Editor : Naeli Rokhmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button