Silaturahmi Dengan PLPK, Ini Pesan Bupati Cilacap

NU CILACP ONLINE – Pada momen silaturahmi, Bupati Cilacap Dr. Syamsul Auliya Rahman menyampaikan beberapa pesan penting kepada warga Cilacap. Hal ini disampaikan di hadapan ratusan Petugas Lapangan Penjemput Koin NU (PLPK). Di antara pesan pentingnya adalah agar warga kembali move on dari perbedaan yang ada dan bergandengan tangan untuk bersama membangun Cilacap
Halal bihalal sekaligus penguatan UPZIS Majelis Wakil Cabang Nahdaltul Ulama (MWCNU) Kesugihan tersebut berlangsung hari ini di Aula Gedung Fakultas Keagamaan Islam (FKI) Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap, Selasa (15/04/2025).
Bupati Cilacap Dr. Syamsul Auliya Rahman menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri sekaligus mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu kembali setelah melalui masa-masa politik yang dinamis.
“Atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Kabupaten Cilacap, kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin,”* ujar beliau mengawali sambutan.
Dalam sambutannya, Bupati mengakui bahwa dinamika politik, seperti Pemilu dan Pilkada, seringkali membawa perbedaan pandangan dan pilihan.
Namun, menurutnya, perbedaan dalam demokrasi bukanlah sebuah kesalahan, melainkan wujud nyata dari keberagaman yang harus dijaga dengan semangat kebersamaan.
“Kami sadar, selama proses politik kemarin, bisa jadi ada kata-kata atau tindakan yang kurang berkenan, baik disengaja maupun tidak. Untuk itu, kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat,” ucapnya dengan penuh ketulusan.
Move On dan Fokus Melayani Rakyat
Ia pun mengajak masyarakat untuk “move on” dari perbedaan yang ada dan kembali bergandengan tangan untuk membangun Kabupaten Cilacap.
“Saat ini kami keliling bertemu masyarakat. Tidak ada kata lain selain kami membutuhkan doa dan dukungan dari semua pihak. Di pundak kami ada tanggung jawab besar terhadap 2,1 juta penduduk Cilacap yang harus kami layani sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Bupati juga menegaskan kembali bahwa jabatan adalah amanah yang kelak akan dipertanggungjawabkan. Bukan hanya di hadapan publik, tetapi juga di hadapan Allah SWT.
Ia menyampaikan bahwa sumpah jabatan yang diucapkan saat pelantikan adalah janji suci yang tidak boleh dilanggar.
Dalam kesempatan itu, bupati juga mengingatkan tentang tiga godaan utama bagi seorang pemimpin, yakni:
1. Harta (korupsi)
2. Tahta (ambisi kekuasaan)
3. Wanita (godaan moral)
“Seringkali pemimpin jatuh bukan karena satu, tapi ketiganya. Maka dari itu, kami berkomitmen untuk tidak tergoda oleh 3T tersebut,” tegasnya.
Masalah Kesehatan, Fokus Prioritas
Selain halal bihalal, hari itu juga digelar sosialisasi kesehatan dan screening kesehatan yang diinisiasi oleh Klinik Azzahra Husada Kesugihan. Hal ini diapresiasi positif oleh bupati.
Syamsul Auliya mengatakab bahwa Salah satu fokus penting Pemerintah Kabupaten Cilacap saat ini adalah sektor kesehatan masyarakat.
Dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Jawa Tengah, Cilacap telah mencapai capaian UHC (Universal Health Coverage) sebesar 99%. Namun, tingkat keaktifan kepesertaan BPJS masih di bawah 70%, sementara standar nasional mensyaratkan minimal 80%.
“Jika kita ingin menaikkan tingkat keaktifan, dibutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp140 miliar. Ini tantangan besar yang harus kita cari solusinya bersama,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, beliau memohon doa dari masyarakat, terutama para ulama dan tokoh agama, agar para pemimpin di Kabupaten Cilacap dijauhkan dari godaan, diberi kekuatan untuk tetap amanah, dan mampu menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
“Kami ingin menjadi pemimpin yang bisa memberi teladan. Ing ngarso sung tulodho. Semoga Allah membuka pintu langit dan memberkahi langkah kita semua. Amin ya rabbal ‘alamin,” harapnya.
Acara hari itu dihadiri berbagai kalangan, dari mulai civitas akademika, jajaran PCNU Cilacap, NU Care LAZISNU Cilacap, UPZIS MWCNU Cilacap, Direktur Klinik Azzahra Husada Kesugihan, hingga para Kordinator Desa (Kordes) dan PLPK. (Naeli)