Kiai Khoirul Anam (Cak Anam), Perginya “Kuncen” NU Online
NU CILACAP ONLINE – Berita atas meninggalnya Wakil Pemimpin Redaksi (Wapimred) NU Online Ahmad Khoirul Anam (Cak Anam) pada Kamis pagi (24/01) membawa duka yang mendalam bagi keluarga dan sahabat. Ucapan belasungkawa pun mengalir di berbagai media sosial.
Salah satu ucapan belasungkawa diunggah dalam status unggahan skretaris Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sastro Adi.
Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Sekitar jam 08.00 pagi ini sahabat terbaik kita, Mas A Khoirul Anam (Aktivis Media NU, Dosen UNUSIA) telah berpulang kepadaNya di RS Sari Asih Ciputat. Hasil swab antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR) negatif. Semoga dilapangkan jalan. Selamat jalan Mas.
Lahu alfatihah… demikian ditulis Sastro Adi.
Budayawan Sastro Adi yang merupakan sahabat almagfurlah Ahmad Khoirul menyampaikan kesan sekaligus testimoni bagaimana laku lampah almarhum, saat dihubungi melalui telepon pintarnya.
“Beliau Kalau bicara suaranya pelan sekali sampai-sampai kita harus seksama mendengarkannya, Pilihan katanya juga sederhana, seperti penampilan beliau yang sudah terlihat santri banget. Boro-boro mau macak, ya sosoknya kerap berkemeja dan kopiah, pun agak miring itu saja,” terangnya.
Sastro Adi menuturkan bahwa Khoirul Anam (Cak Anam) adalah sosok muda yang alim namun tak mau menampilkan kealimannya. Ia cenderung menyembunyikan kemampuannya alih-alih pamer kepada orang lain.
“Anak Muda Alim ya beliau ini, sekali lagi Alim, lalapan matan bantalan syarh, boro-bobo mau ndalil. Mungkin karena beliau saat ini jadi dosen Unisia, ya mau nggak mau, ndak bisa nyamar terus, urusan ini selesai! Sosok yang terhebat dari beliau ini ndak pernah akon-akon ( ngaku ngaku) , saya ini..saya itu, aku begini aku begitu….., beliau rendah hati andhap asor. Ngobrol sama siapa saja tetap terlihat keasliannya,” tuturnya.
Sosoknya Mengingatkan Kepada Alm Kiai Agus Sunyoto
Sikap dan perilaku almarhum yang demikian mengingatkan Sastro Adi pada sosok almarhum Kiai Agus Sunyoto, ketua Lesbumi PBNU yang meninggal beberapa waktu yang lalu.
“Jadi inget gesturenya Kiai Agus Sunyoto secara ritmik, suka membaca, bungkul-bungkul gimana gitu, suaranya pelan, meski kalo guyon kadang garing, garing gimana gitu,” kenang Adi Sastro.
“Cak Anam Sugeng Tindhak, sampaikan salam kami ke Romo Kiai Agus Sunyoto, sampean cocok banget kalau jadi sekretarisnya, manusia Alim yang ndak mau ngerepoti orang lain, apa lagi mengaku Alim,” ujar Adi Sastro.
“Seperti disampaikan Almagfurlah Mas Khoirul Anam (Cak Anam) wafat di tengah perannya yang masih sangat dibutuhkan, baik di NU, MUI, kampus, media dakwah, ataupun lainnya. Semua merasa amat kehilangan, termasuk istri dan ketiga anak yang masih kecil-kecil. Mohon luangkan doa dan shalat ghaib untuk beliau’” pungkasnya.
“Kuncen” NU Online
Khoirul Anam (Cak Anam) menjadi bagian dari “juru kunci” (Kuncen) Website Islam Moderat NU Online, Suara Nahdlatul Ulama. Sebagai Wakil Pemimpin Redaksi, tentu memiliki tugas yang sangat padat. Kendati demikian, NU Online tetap dan teurs hadir menyemai Islam Aswaja di dunia Maya.
Data yang dihimpun NU Online, almarhum sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, Kamis sekitar waktu subuh. Tak lama kemudian, almarhum dinyatakan meninggal dunia karena infeksi paru-paru. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka Perumahan Griya Yudha Garuda, Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.
Siang ini akan diberangkatkan untuk dimakamkan di tanah kelahirannya, Desa Kalimati, Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Almarhum diketahui memiliki riwayat penyakit TBC (Tuberkulosis) sejak beberapa tahun yang lalu. Sementara hasil Swab PCR menyatakan negatif Covid-19.
Almarhum Ahmad Khoirul Anam lahir 29 Desember 1981 di Gresik. Almarhum termasuk penggerak awal NU Online, situs resmi PBNU sejak 2003. Selain sebagai aktivis media NU dan dosen, saat ini almarhum juga aktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Islam Nusantara Center (INC)
Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Almarhum dikenal sebagai sosok yang perhatian kepada keluarga. Di media sosial facebook pribadinya, almarhum sering mengunggah foto kebersamaan dengan anak dan istri, seperti saat menyemangati putranya belajar di pesantren.
Sementara pada unggahan 12 Juni 2021, almarhum mengabarkan wisuda istrinya Binti Khoiriyah yang lulus dari PTKI. “Selamat yang wisuda Binti Khoiriyah M.Pd. dg fokus kajian soal integrasi keilmuan di PTKI. Semoga manfaat ilmunya,” tulisnya dengan menyertakan foto dirinya, istri dan tiga anak mereka. Lihat Fotonya Di Sini
Pewarta: Imam Hamidi Antasalam
Penyunting : Naeli Rokhmah