Periksa Mata Gratis LAZISNU Cilacap, Full Senyum Guru Ngaji

NU CILACAP ONLINE – Pagi itu langit begitu cerah mengiringi periksa mata gratis LAZISNU Cilacap. Suasana berbeda terasa di Pesantren Salafiyah Al Falah Karangkandri Kecamatan Kesugihan.

Puluhan kendaraan bermotor berjajar di halaman pesantren. Masuk ke dalam aula, puluhan lelaki dan perempuan berpakaian muslim telah berkumpul. Mereka adalah para guru ngaji yang akan mengikuti periksa mata gratis dari NU Care LAZISNU Cilacap.

Hari itu, Kamis 5 Oktober 2023 NU Care LAZISNU Cilacap bekerja sama dengan Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) cabang Cilacap dan Unit Pengelola Zakat Infaq dan Shadaqah (UPZIS) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kesugihan menggelar layanan kesehatan pemeriksaan mata gratis untuk guru mengaji di Kecamatan Kesugihan.

Saat NU Cilacap Online masuk ke lokasi, para peserta tampak duduk rapi di atas hamparan karpet. Logo NU Care LAZISNU tersemat rapi di banner kegiatan bertuliskan “Pemeriksaan Mata Gratis Bagi Guru Ngaji Sinergi UPZIS MWCNU Kesugihan dengan LAZISNU Cilacap dan IROPIN Cilacap”.

Satu persatu peserta dipanggil untuk diperiksa. Maju Tim optpmetris IROPIN Cilacap dalam balutan seragam putih merah sigap melakukan pemeriksaan. Mereka juga dengan sabar melayani konsultasi. Begitu juga tim LAZISNU Cilacap dan UPZIS MWCNU Kesugihan siap sedia membantu jalannya pemeriksaan.

Senyum bahagia tampak mewarnai wajah-wajah syurgawi itu. Sesekali mereka saling melempar canda riang membuat suasana semakin hangat. Dalam kegiatan tersebut mereka tidak hanya mendapatkan layanan pemeriksaan mata gratis, tetapi juga kacamata gratis.

“Mataku loh, buat baca buram ga jelas tapi liat (uang) yang merah sama biru masih jelas banget. Ini normal gak ya,” seloroh salah satu peserta yang langsung disambut gerr teman-temannya.

Beda lagi dengan Muhalimah (57) peserta yang juga Petugas Lapangan Penjemput Koin (PLPK) mengaku senang.

“Kebetulan  sekali kacamata saya pecah. Alhamdulillah di  sini dapat kaca mata gratis. Terimakasih LAZISNU  Cilacap,” kata Muhalimah kepada NU Cilacap Online.

Apresiasi Guru Ngaji

Hadir di tengah-tengah acara, Direktur LAZISNU Cilacap Ahmad Fauzi. Ia mengatakan bahwa kegiatan hari itu merupakan salah satu kegiatan NU Care LAZISNU Cilacap dalam rangka menyemarakkan Hari Santri Nasional 2023.

“Kegiatan ini adalah salah satu program Hari Santri NU Care LAZISNU Cilacap bekerjasama dengan IROPIN Cilacap. Adapun sasarannya adalah guru ngaji dan siswa MI,” kata Fauzi.

Fauzi mengatakan program tersebut akan dilaksanakan di empat titik yaitu Adipala Kroya, Kesugihan, Cilacap Utara, dan Wanareja. Hari itu adalah titik kedua setelah sebelumnya melaksanakan layanan serupa di Kecamatan Adipala.

“Sasaran kegiatan ini adalah guru mengaji sejumlah 220 orang dan siswa MI 100 orang. Kegiatan menyasar di empat kecamatan yakni Adipala Kroya, Kesugihan, Cilacap Utara, dan Wanareja,” sambung Fauzi.

Periksa Mata Gratis LAZISNU Cilacap

Pengda IROPIN Jawa Tengah

Sementara Divisi Lintas Sektoral IROPIN Cilacap Tri Kurnia Purwati mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan intruksi dari Pengurus Daerah (Pengda) IROPIN Jawa Tengah.

“Kegiatan ini mengikuti intruksi  Pengda IROPIN Jawa Tengah yang memberakdown kepengurusan pusat. Yakni melakukan kerja sama dengan LAZISNU melaksanakan bakti sosial pemeriksaan mata gratis,” kata Tri Kurnia Purwati.

Adapun sasaran utama adalah anak-anak usia sekolah,” Alasannya karena mereka adalah generasi penerus kita di masa mendatang. Maka harus diperhatikan kesehatan mata dari sejak dini,”  ujarnya.

Dalam hal ini, IROPIN bekerja sama dengan LAZISNU Cilacap melakukan pembekalan screening mandiri terhadap kesehatan mata anak-anak. Mereka Difasilitasi alat snallenchard untuk screening mandiri.

“Jadi dalam pembekalan ini para guru MI mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan bagaimana mengetahui kebutuhan mata pada anak-anak didik mereka. Sehingga kebutuhan kacamata anak terdeteksi sejak dini dan bisa diantisipasi lebih awal,” sambungnya.

Adapun untuk sasaran guru ngaji, IROPIN mengutamakan untuk yang usia minimal 40 tahun ke atas. Hal ini karena di umur tersebut potensi kebutuhan kacamata lebih besar karena tingkat elastisitas kornea mata sangat rendah bahkan tidak sama sekali.

“Kenapa kacamata perlu untuk umur 40 tahun? Karena daya akomodasi mata sudah tidak elastis. Sehingga guru mengaji butuh untuk dibantu kacamata agar dalam melaksanakan tugasnya tidak terganggu,” pungkasnya. (Naeli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button