Gus Faris, Indonesia Harus Berterimakasih Pada Ulama dan Santri

NU CILACAP ONLINE – Dalam konteks kebangsaan, masyarakat Indonesia harus berterimakasih kepada ulama dan santri. Apa sebabnya? Karena yang ikut andil memerdekaan Negara Indonesia adalah para santri, Kiai ulama Nahdlatul Ulama. Demikian kata  KH Faris Fuad Hasyim (Gus Faris) pengasuh Pesantren Buntet Cirebon.

Menurut catatan sejarah, lanjut Gus Faris,  di saat negara ini krisis kepercayaan dunia Internasional dan dianggap negara yang lemah. Para ulama NU bergerak mengusir penjajah.

“Ini harus diingat generasi muda NU dan santri pondok pesantren sekarang,” kata gus Faris pada acara pengajian akbar di Pesantren Darul Fawaid Desa Welahan Wetan Adipala, Selasa (3/10/2023).

Baca juga Gus Makmun Ploso; Mengajarkan Ilmu Tanggungjawab Pada Umat

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya tidak bisa dilepaskan dari Resolusi Jihad, Perintah Perang, itu dikeluarkan oleh Hadratusyekhekh KH Hasyim Asy’ari.

KH Abbas buntet Cirebon yang tidak lain kakeknya Gus Faris, ditunjuk menjadi komando Resolusi Jihad oleh KH Hasyim Asy’ari. Dibantu dan ulama-ulama lainnya di Rembang tepatnya pada Tanggal 22 Oktober 1945.

Pernyataan Perintah Perang itu disampaikan oleh KH Hasyim Asy’ari di depan Presiden Soekarno di Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, beberapa hari sebelum pecah Perang 10 November 1945.

Untuk ini menurut Gus Faris hal tersebut kita sebagai orang NU harus bangga dan tidak harus percaya diri sebagai santri Pesantren teruslah jaga keutuhan Negara Indonesia.

Baca juga Pendidikan Karakter Dalam Pemikiran KH Abdul Wahid Hasyim

“Menjadi santri harus bangga dan percaya diri, karena santrilah yang sangat dibutuhkan. Di tengah kondisi bangsa yang saat ini, santri harus ambil bagian dalam mengisi kemerdekaan ini ” pesan Gus Faris.

Memupuk toleransi

Gus Faris Fuad Hasyim  pun mengajak kepada warga Nahdliyin, jama’ah yang hadir untuk menjaga kerukunan.

“Jangan bercerai berai, pupuklah toleransi dan terus melestarikan amaliyah para ulama NU’ seperti pengajian, shalawatan, yasinan tahlilan dan lainnya,” katanya.

Lebih lanjut Gus Faris berbicara peran Pesantren di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya pesantren berperan penting pada pemahaman agama terhadap masyarakat.

“Adanya Pondok Pesantren NU, masyarakat bisa mengenal Agama Islam. Bisa beribadah mengenal Allah SWT dan Rasulullah SAW. Itu tidak lain adalah jasanya para Kiai Ulama Nahdlatul Ulama,” tegasnya.

Pengajian akbar malam itu adalah dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Ulang Tahun Pesantren Darul Fawaid yang ke 14. Selain pengajian akbar, malam sebelumnya  itu juga ada shalawata bersama Hj Wafiq Azizah. (Rhmn)

Baca juga Cara Hj Sinta Nuriyah Wahid Meneruskan Warisan Gus Dur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button