LPPNU Analisis Tanah Sawah Untuk Pertanian Organik

NU Cilacap Online – Tinjauan dalam rangka analisis tanah sawah untuk pertanian organik di Desa Bojong Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap dilaksanakan oleh Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama / LPPNU Jawa Tengah KH Suroso Abdur Rozak, Sabtu, 16 Januari 2021.

Seremonial  kunjungan ini,  juga dihadiri oleh wakil Rais PCNU Cilacap KH Maslahudin, Ketua LPPNU Cabang Cilacap, H Susilan, Rais, Ketua dan Pengurus MWCNU Kawunganten lainnya. Pada kesempatan tersebut, Ketua LPPNU Jawatengah H Suroso Abdurrozak menjelaskan fungsi dari LPPNU sebagai salah satu Lembaga di organisasi Nahdlatul Ulama.

“LPPNU berfungsi sebagai lembaga pakar (think-tank institution) yang mendorong lahirnya gagasan-gagasan, strategis, inovatif dan lembaga gerakan sosial untuk melakukan pelayanan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian Nahdliyin”, katanya.

H Suroso Abdurrozak juga mengatakan bahwa LPPNU sejatinya merupakan Lembaga penggerak perubahan dan pemberdayaan di bidang pertanian warga NU.

LPPNU ini berfungsi sebagai lembaga penggerak perubahan dan pemberdayaan yang bertindak membangun kemitraan, mengorganisir dan menggerakkan perubahan sosial, mempengaruhi kebijakan dan wacana publik, serta melakukan advokasi dan negosiasi dengan pihak terkait khusunya dalam hal ini di Desa Bojong Kec. Kawunganten Kab. Cilacap ini dan secara luas pada masyarakat pada umunya”, lanjutnya.

Baca juga  Lakpesdam NU Mengadakan Pelatihan Pertanian Organik

Hal tersebut menurut H Suroso sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh Hadrotus Syaikh Hasyim Asy’ari;

Pendek Kata, Bapak Tani Adalah Goedang Kekajaan, Dan Dari Padanja Itoelah Negeri Mengeloearkan Belandja Bagi Sekalian Keperloean. Pa’ Tani Itoelah Penolong Negeri Apabila Keperloean Menghendakinja Dan Diwaktoe Orang Pentjari-Tjari Pertolongan. Pa’ Tani Itoe Ialah (adalah) Pembantoe Negeri Jang Boleh Dipertjaja Oentoek Mengerdjakan Sekalian Keperloean Negeri, Jaitoe Diwaktunja Orang Berbalik Poenggoeng (Ta’ Soedi Menolong) Pada Negeri; Dan Pa’ Tani Itoe Djoega Mendjadi Sendi Tempat Negeri Didasarkan.”

Selanjutnya rombongan bertolak menuju lokasi lahan sawah yang kan dijadikan lahan pertanian organik. Tiba di lokasi, tim LPPNU Jawa Tengah langsung melakukan analisis tanah sawah atau pengujian tanah sawah. Tujuan dari analisis tanah sawah ini adalah untuk memastikan kesiapan lahan yang akan digunakan sebagai media pertanian organik nantinya.

Analisis Tanah Sawah Pertanian Organik
Rombongan LPPNU Jawa Tengah, LPPNU Cilacap, MWCNU Kawunganten Meninjau Sawah Lokasi Pelaksanaan Analisis Tanah untuk Pertanian Organik I Dok. NU Cilacap Online

Apa itu analisis tanah?

Analisis tanah adalah proses aktivitas menganalisis sampel tanah untuk mengetahui kondisi dan karakteristik tanah, seperti nutrien, kontaminasi, komposisi, keasaman, dan sebagainya. Analisis tanah menentukan tingkat kecocokan tanah terhadap aktivitas pertanian dan jenis tanaman yang ditanam.

Keberadaan mineral tertentu yang berlebih dapat menyebabkan keracunan bagi tumbuhan, tetapi tumbuhan jenis lain mungkin dapat bertahan. Berbagai lembaga pengujian tanah dapat memiliki standar sendiri mengenai berapa sampel yang dibutuhkan per luas area.

Air yang digunakan sebagai irigasi lahan setempat dapat diuji secara terpisah karena kandungan mineral yang di dalamnya tersebut mempengaruhi kondisi tanah. Kondisi nutrisi tanah dapat bervariasi seiring waktu dan kedalaman, sehingga waktu pengambilan sample dan kedalaman sampel akan mempengaruhi hasil pengujian.

Menurut penuturan pengurus MWCNU Kawunganten Ahmad Mubarok, dari uji tanah sawah yang dilakukan oleh tim LPPNU, diketahui bahwa tanah tersebut mengandung unsur kimia sehingga belum bisa digunakan saat sekarang ini.

“Jadi sampel tanah yang tadi diuji ternyata mengandung zat kimia, tapi bukan berarti tidak bisa digunakan untuk lahan tani organik. Akan tetapi harus menunggu paling tidak 1 tahun sampai kondisi tanah normal”, katanya.

Ikhtiar LPPNU analisis tanah sawah organik sebagai bagian dari kegiatan lembaga Pengembangan Pertanian NU Cilacap. (Sohibul Faih/Naeli Rokhmah)

Baca juga Pelatihan Elisitor BIO SAKA Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button