MWCNU Cimanggu Gelar Istighosah Kubro Harlah NU ke 95

NU Cilacap Online – Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Cimanggu Cilacap gelar Istighosah Kubro dan doa bersama dalam rangka Harlah NU ke 95. Istighosah Kubro yang berlangsung di Gedung Sekretariat Bersama (Sekber) MWCNU Cimanggu, Ahad Pahing (31/01/2021) siang itu, dikemas dengan protocol Kesehatan yang ketat.
Peserta dibatasi hanya 50 orang saja. Mereka merupakan unsur pengurus MWCNU, BANOM, serta ketua Ranting se Kecamatan Cimanggu.
Acara diisi dengan Mauidzoh oleh Rais Syuriyah MWCNU Cimanggu dan dilanjutkan dengan Doa Bersama. Usai doa bersama dilaksanakana tasyakuran dengan ditandai pemotongan tumpeng oleh Ketua Tanfidziyah MWCNU Cimanggu.
Istighosah Kubro MWCNU Cimanggu digelar untuk memperingati Harlah NU ke 95. Dalam sambutannya, Ketua MWCNU Cimanggu KH Saeful Majid Darkino mengungkapkan bahwa kehidmatan acara tersebut merupakan bukti kekompakan dan kesetiaan pengurus serta kader kepada NU.
“Alhamdullilah, acara ini murni disengkuyung oleh banom dan pengurus. Kita harus benar-benar cinta terhadap NU sampai akhir hayat untuk terus berhidmah dengan hidmat kepada NU.
NU Semakin Tua dan Besar
Sementara itu, Rais MWCNU Cimanggu KH Aly Mushobar dalam sambutannya sebelum istighosah kubro ini menegaskan bahwa NU semakin tua akan semakin besar.
“Ini menandakan bahwa yang merintis dan membimbing (Pendiri NU, red) adalah wali-wali Allah SWT yang ikhlas dan murni menjalankan agama-Nya. Jadi NU merupakan wadah paham Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang tidak diragukan lagi,” tegasnya.
Kiai Aly Mushobar juga bersyukur NU Cimanggu tetap istiqomah membumikan paham Aswaja, yang tidak lain karena kesabaran dan kesungguhan dari Pengurus baik di Jajaran MWC maupun di ranting-ranting NU. Beliau berharap agar dengan adanya kegiatan ini senantiasa akan mendatangkan keberkahan dari Allah.
Melihat antusiasme kegiatan-kegiatan yang ada di MWCNU Cimanggu, KH Aly Mushobar selaku Syuriyah memberikan apresiasi dan memuji NU Cimanggu yang terus menoreh banyak prestasi baik di tingkat MWC ,PC dan juga sampai provinsi.
“Jangan pernah bosan untuk hadir dalam setiap kegiatan pengajian NU sekecil apapun pengajian itu, karena itulah tradisi NU yang bisa menguatkan Jama’ah dan Jam’iyyah dan juga merupakan salah satu cara untuk merawat NU,” pungkasnya. (AH. Zahid Mahmud)