Rapat Kordinasi (Rakor) NU Care LAZISNU Cilacap

NU CILACAP ONLINE – Semangat kemandirian organisasi sudah tercermin dari para pendiri Nahdlatul Ulama, jauh sebelum organisasi tersebut berdiri. Semangat ini harus menjadi pijakan dasar NU Care LAZISNU Cilacap dengan segenap komponennya. Untuk menyongsong satu abad NU di tahun 1926.

Di era tahun 1916-an, 10 tahun menjelang lahirnya NU, geliat kemandirian dalam berorganisasi sudah menjadi praktik baik para Ulama pendiri NU. Dengan Nahdlatuttujjar. Secara mandiri, mereka bahu-membahu membiayai kegiatan organisasi. Kelak kemandirian itu menjadi penting bagi organisasi NU di tahun 1926.

Munawar A.M., wakil sekretaris PCNU Cilacap menyampaikan hal itu pada pembukaan Rakor NU Care LAZISNU Cilacap di Gedung Pusdiklat PCNU Cilacap, Sabtu (29/12).

Hadir dalam Rakor jajaran pengurus NU Care LAZISNU Cilacap, tidak kurang dari 20 (dua puluh) UPZIS MWCNU se Kabupaten Ciacap. Hadir pula KH Asifudin Dahri dan K Ahmad Fatoni dari unsur Dewan Syariah NU Care LAZISNU Cilacap.

Munawar A.M. menegaskan, saat ini, tahun 2018, adalah tahun di mana 9 tahun ke depan NU akan memasuki usia satu abad. Semangat Nahdlatuttujjar di era 1916-an dan tahun-tahun sesudahya, harus menjadi inspirasi bagi seluruh pelaku program dan kegiatan di dalam NU Care LAZISNU Cilacap.

“Dengan penuh tanggungjawab, meneladani semangat kemandirian para Ulama. Ini harus menjadi inspirasi dan bekal pelaksanaan kegiatan NU Care LAZISNU Cilacap. Juga Sebaiknya, ke depan harus lebih mendatangkan manfaat bagi masyarakat,” katanya.

Meningkatnya Semangat Berinfaq

Dalam sambutannya, K. Asifudin Dahri, Dewan Syariah NU Care LAZISNU Cilacap, menyatakan, dewasa ini, fenomena berinfaq dan bersedekah di tengah masyarakat semakin meningkat.

“Ini peluang yang tidak bleh disiasiakan oleh para pegiat dan pengurus NU Care LAZISNU Cilacap dan UPZIS di seluruh MWCNU di Kabupaten Cilacap. Mereka harus dijemput untuk menjadi bagian dari Munfiq NU Care LAZISNU Cilacap,” katanya.

Ketua NU Care LAZISNU Cilacap menyampaikan, Rakor sebagai tindak lanjut dari Rakor NU Care LAZISNU tingkat Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu.

“Banyak hal yang akan menjadi pembahasan dalam rakor. Utamanya menyangkut manajemen penguatan lembaga, pengelolaan keuangan. Juga pelaksanaan program yang menjadi prioritas,” katanya

Wasbah berharap, hasil Rakor ini bisa menjadi input bagi semua UPZIS di MWCNU untuk menggerakkan NU Care LAZISNU. Ini dalam rangka meningkatkan kemandirian organisasi dan melaksanaan program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. (Ahmad Fauzi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button