Beras Organik Bersertifikat, Tantangan LPP MWCNU Kroya

NU CILACAP ONLINE – Beras Sehat Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) MWCNU Kroya Cilacap harus siap dengan tantangan ke depan termasuk upaya menuju beras organik bersertifikat.

Ketua LPP MWCNU Kroya mengungkapkan hal itu di sela-sela panen perdana padi organik di Sikampuh, Kroya, Rabu (09/08/2023.

Menurut Supardi, masalah beras organik bersertifikat bukan hanya tentang kualitas, melainkan juga tentang pasar dan kepercayaan masyarakat. Sebagaimana diketahui beras organik terasa lebih pulen, tidak cepat basi, tahan hingga 24 jam.

“Beras organik juga memiliki kandungan nutrisi dan mineral tinggi, kandungan glukosa, karbohidrat dan proteinnya mudah terurai. Sehingga aman dan sangat baik dikonsumsi penderita diabetes,” ungkap Supardi.

Selain harga jual cukup tinggi yang sangat menguntungkan bagi para petani. Lanjut Supardi, beras organik baik sekali untuk program diet, mencegah kanker, serangan jantung, asam urat, darah tinggi dan vertigo.

Beras Sehat Bersertifikat

“Kami dari LPP MWCNU Kroya kiranya tidak berlebihan jika memiliki strategi menuju beras organik bersertifikat. Ya, kita kelak bahkan harus melalui uji standar dari lembaga terkait,” tandas Supardi optimis.

Sebelum dilempar ke pasaran dan diberi label khusus organik, harus sudah melewati standar uji dari lembaga yang berwenang.

Hasil panen padiorganik LPP MWCNU Kroya lebih tepat dinamakan Beras Sehat. Karena proses pengolahan tanamannya tidak menggunakan bahan pupuk dan pestisida kimia,” tutur Supardi.

Baca juga Padi Organik Sidareja Untuk Kemandirian Pangan Yang Sehat

Selain itu, untuk menghasilkan padi organik yang sehat dan layak bersertifikat juga setelah melewati beberapa kali musim tanam, bisa enam sampai delapan kali musim tanam.

“Karena pada kondisi tersebut lahan sawah sudah benar-benar berada pada kondisi ideal. Juga bersih dari senyawa bekas bahan kimia yang sudah mengendap selama bertahun-tahun,” tegas Supardi

Menurut Supartdi, idealnya tanaman padi organik berada pada satu hamparan khusus atau lahan khusus yang tidak berdampingan dengan lahan sawah non organik.

“Itu akan lebih mempercepat kondisi organik dengan kadar kemurnian maksimal sehingga akan lebih mudah untuk melewati uji sertifkasi dan pada akhirnya akan lebih mudah lagi untuk dipasarkan,” pungkasnya. (Danang Sutawijaya/MaM)

Baca juga LPP MWCNU Sampang Sukses Panen Perdana Padi Sistem Organik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button