Hj Nasirotuddiniyah, NKRI Sudah Final Bagi Muslimat NU
NU CILACAP ONLINE – Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama Cilacap, Dra Hj Nasirotuddiniyah menyampaikan, bahwa Muslimat NU sudah final dalam hal NKRI. Hal ini disampaikan saat menjadi bintang tamu di Program Ngopi “Ngobrol Sambil Ngopi” yang disiarkan secara live streaming di kanal YouTube NU Cilacap Online, Sabtu (27/03/21).
Setelah beberapa episode tak muncul, Karina Manasikana, host program talshow NGOPI “Ngobrol Sambil Ngopi” hadir Kembali pada episode ke 13, Sabtu (27/03/21). Epidode kali ini terasa spesial dengan narasumber Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Cilacap, Dra Hj Nasirotudduniyah.
Dengan mengangkat tema “Khidmat Muslimat NU untuk Indonesia Berdaulat dan Sejahtera” sesuai dengan tema hari lahir Muslimat NU yang ke-75. Host Karina Manasikana, menemani sobat NU Cilacap selama 60 menit membahas seputar ke-Muslimat-an.
Baca juga Muslimat NU Perempuan Islam Ahlussunah Wal Jama’ah.
Pada Kesempatan tersebut, Hj Nasirotuddiniyah menuturkan sejarah awal berdirinya organisasi Muslimat NU. “Pada awal berdirinya, NU hanya untuk kaum laki-laki, namun seiring berkembangnya organisasi, muncul keresahan perempuan mengingat belum adanya wadah untuk mereka.
Sehingga akhirnya pada 29 maret 1946 M/26 Rabiul Akhir 1365 H, berdirilah organisasi perempuan NU yang diberi nama Nahdlatul Oelama Muslimat (NOM). Hingga pada Muktamar NU XIX, 28 Mei 1952 di Palembang berubah nama menjadi Muslimat NU.
Seiring dengan berjalannya waktu, Muslimat tidak hanya fokus di bidang agama, namun juga di bidang lainnya. Sekitar tahun 1955, Muslimat NU juga terjun di bidang politik. Mahmudah Mawardi menjadi tokoh perempuan sebagai perwakilan rakyat.
Perempuan Mandiri Berkualitas
Disusul Asmah Sakhoni, Aisyah Baidowi adik dari Gusdur, hingga Khofifah Indar Parawansa. Muncul pula Bupati Tegal dan Lamongan dari kalangan Muslimat NU. Hal ini bukan dilihat dari politik praktisnya, namun bagaimana para perempuan NU ini turut andil menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
“Muslimat NU memiliki tugas dalam mewujudkan harkat Indonesia khususnya untuk perempuan supaya bertakwa kepada Allah SWT, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perempuan bisa mandiri dan berkualitas. Serta perempuan agar bisa menjadi pribadi yang baik sesuai dengan ajaran Islam, termasuk mewujudkan cita-cita NU”, kata beliau.
Hj Nasirotuddiniyah sebagai nahkoda PC Muslimat NU Cilacap memiliki pengalaman organisasi di NU sejak dini. Lahir dari keluarga besar NU di Jatilawang, yang kebetulan pada saat itu ayahanda beliau merupakan Rais Syuriyah MWCNU Jatilawang. Sehingga bisa dikatakan khidmah untuk NU sudah muncul sejak lahir.
Semarak Harlah Muslimat NU Ke-75 kali ini, PC Muslimat NU Cilacap menginstruksikan kepada PAC Muslimat Nahdlatul Ulama Se-Cilacap bagi yang mengadakan Harlah tetap menerapkan protokol kesehatan, serta pemasangan bendera Muslimat NU sebanyak-banyaknya di tempat strategis.
Wanita kelahiran 1948 ini mengawali pengalaman organisasi sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PAC IPPNU) Jatilawang pada 1963 silam. Kemudian pada Konferensi Cabang PC IPPNU Banyumas, beliau terpilih sebagai Ketua PC IPPNU Banyumas.
Tak hanya di IPPNU, sebagai mahasiswa beliau aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai Ketua Korps PMII Putri (KOPRI) Cabang Banyumas. Pada tahun 1972 beliau mulai berkecimpung di Muslimat NU hingga sekarang menjabat sebagai ketua.
Sejak dini beliau sudah ditanamkan jiwa untuk pengabdian kepada NU dan masyarakat. Namun juga tidak menghindari organisasi yang lain ini terbukti pada tahun 2010 sampai 2020 beliau diamanahi sebagai Ketua Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten Cilacap (GOW).
Muslimat NU sebagai organisasi masyarakat memiliki berbagai bidang garapan. Di bidang pendidikan, Muslimat NU Cilacap mempunyai 89 TK/RA Se-Kabupaten Cilacap. Selain itu di bidang dakwah, sudah terbentuk kelompok majelis ta’lim sebanyak 1749 buah dari 24 kecamatan dan 264 ranting. Namun, yang memiliki izin operasional belum banyak, baru sekitar 20-30 an. Hal ini terkendala pengajuan izin yang memang sulit.
Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU
Dari awal berdirinya, Muslimat NU sudah merintis bidang ekonomi, terutama koperasi. Koperasi Annisa Muslimat NU, didirikan tahun 1998, memiliki anggota sekitar 600 orang dengan aset kurang lebih satu miliar. Di bidang kesehatan, terdapat Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKMNU) yang memiliki kegiatan rutin pelayanan Keluarga Berencana (KB) di setiap bulan Maret dengan mencari acceptor, memberikan pelayanan di puskesmas maupun rumah sakit yang di miliki NU.
YKMNU sempat meraih kejuaran di Tingkat Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dan 2016, karena jumlah acceptor yang dicapai oleh Muslimat NU Cilacap sangat luar biasa. Memiliki tim motivator KB sebanyak 60 orang memberikan penyampaian materi tentang stunting, kesehatan reproduksi, penyakit menular dan lainnya.
Semarak Harlah Muslimat NU Ke-75 kali ini, PC Muslimat NU Cilacap menginstruksikan kepada PAC Muslimat Nahdlatul Ulama Se-Cilacap bagi yang mengadakan Harlah tetap menerapkan protokol kesehatan, serta pemasangan bendera Muslimat NU sebanyak-banyaknya di tempat strategis.
Berkaitan dengan Indonesia berdaulat, sebagai warga negara Indonesia kita tahu persis bahwa Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, tidak hanya diakui oleh warga negaranya saja, tapi juga diakui oleh dunia. Sehingga Muslimat Nahdlatul Ulama sudah final dalam hal NKRI, maka tidak mungkin mendirikan sebuah negara dalam negara yang dakui kedaulatannya oleh dunia.
Muslimat NU tidak pernah mempunyai keinginan untuk tidak bersinergi dengan NU kita harus bekerja sama karena Muslimat NU pun tidak lepas dari dukungan NU. Saling berkesinambungan saling menebarkan manfaat.
Penulis : Shevilla Dewi Pramudita
penyunting : Naeli Rokhmah