Profil Pengurus Ranting NU Ciklapa Kedungreja Cilacap
NU Cilacap Online – Pengurus Ranting NU (PRNU) Ciklapa menjadi satu bagian penting dalam pergerakan Nahdlatul Ulama di Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap. Sebagai organisasi kepengurusan NU di tingkat desa, PRNU Ciklapa memiliki kelengkapan organisasi/perkumpulan NU beserta Badan Otonom seperti Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, dan IPNU juga IPPNU. Inilah profil para pimpinan mulai dari NU, Muslimat, Ansor, Fatayat NU, IPNU hingga IPPNU Ranting Ciklapa.
Tanfidziyah
KH Ngalimun lahir pada 14 Mei 1959 di Desa Kedungreja, namun karena mendapat istri orang Ciklapa beliau menetap di Ciklapa. Meski pun bukan asli orang Ciklapa, beliau sangatlah dicintai masyarakat karena kebaikan dan ketulusan hatinya sering membantu orang lain. Beliau adalah sosok kiai dan juga guru madrasah di Ciklapa. Peranannya di Ciklapa yang sangat baik kemudian dipercayakanlah tongkat kepemimipinan Ketua Tanfidziyah Ranting Ciklapa.
Pada tahun 1992 beliau terpilih menggantikan bapak Fatoni yang pada waktu itu sakit-sakitan dan memilih mundur. Akhirnya dibentuklah perkumpulan para pengurus ranting dan kiai-kiai di Ciklapa dan sepakat untuk menunjuk bapak KH Ngalimun meskipun beliau tidak hadir dalam musyawarah. Penunjukan yang dilakukan beliau terima dengan ikhlas dan berniat nderek kiai serta nguri-nguri NU.
Melihat periode pertama yang terlihat berkembang dan aktif serta kemampuan menggandeng seluruh kalangan masyarakat, beliau terpilih lagi setiap konferensi sampai saat ini. Terhitung mulai tahun 1992 hingga 2022 KH Ngalimun menjabat selama hampir 6 periode atau kurang lebih sudah sekitar 29 tahun.
Kegiatan Ranting NU Ciklapa
Kegiatan yang beliau galakan di antaranya yaitu khotmil Qur’an, Tahlil Masal, serta Do’a kirim arwah yang dilaksanakan pada Ahad Kliwon tiap bulan dan bergilir di masjid-masjid diseluruh Ciklapa. Total masjid di Ciklapa ada sekitar 6 yang dijadikan lokasi bergilir. Program ini disambut baik masyarakat sekitar. Ziaroh wali 4 juga salah satu program yang dilaksanakan setiap akhir periode sebagai bentuk ittiba para wali.
K.H. Ngalimun juga cakap dalam mengelola keuangan. Beliau mampu memobilisasi kegiatan yang warga laksanakan. Seperti misal setiap mengadakan kegiatan rutinan, keuangan tidak serta merta ditanggung oleh kepengurusan melainkan oleh juga warga sekitar.
Pembagian sistem keuangan fivety fivety antara pengurus ranting dengan pengurus NU. Warga Muslimat sekitar juga antusias bertanggung jawab dalam urusan konsumsi. Sebagai bentuk apresiasi terhadap pengurus ranting dan kiai-kiai Ciklapa, KH Ngalimun juga bisa mengumpulkan uang sisa kegiatan rutinan untuk dialokasikan ketika Ramadhan dengan memberikan bingkisan lebaran.
Pentasarufan di tingkat Ciklapa juga tidak jarang dilakukan seperti sumbangan untuk pengurus yang meninggal namun masih aktif, bingkisan untuk para muadzin dan imam mushola, serta bantuan sosial untuk warga kurang mampu, jompo dan anak yatim. Selain dalam kepengurusan ranting Ciklapa, KH Ngalimun juga bertanggung jawab sebagai bendahara aktif MWCNU Kedungreja.
Rais Syuriyah
Rais Syuriyah PRNU Ciklapa saat ini dijabat oleh Kiai Muhtar Dahlani. Beliau lahir di Cilacap, 28 November 1968. Ia merupakan alumni Pondok Pesantren At-Taujeh Al islami Banyumas. Kepandaian serta barokah ilmu yang didapat telah mengantarkan bapak Kiai Muhtar menjadi kiai mumpuni di Ciklapa.
Beliau sering diminta oleh warga kedungreja khususnya warga sekitar untuk mengisi pengajian dalam berbagai acara. Kepiawaian dalam menyampaikan ilmu atau isi pengajian mampu menyentuh hati dan mudah dipahami sehingga banyak disenangi dan diterima baik oleh banyak orang.
Kiai Muhtar juga seorang Guru TPQ di rumahnya. Bukan hanya anak kecil dan anak remaja yang berbondong-bondong ingin mengaji namun juga orang tua yang sudah lanjut usia. Santrinya memang tidaklah jauh-jauh hanya warga sekitar saja tetapi banyak diminati oleh masyarakat. Selain itu Kiai Muhtar juga seorang Penyuluh KUA Kecamatan Kedungreja.
Baca juga Pengurus Syuriyah NU, Kedudukan, Tugas dan Wewenang
Awal mula berkiprah dalam kepengurusan NU Ranting Ciklapa yakni sebagai Katib II. Pada waktu ketika reorganisasi Pengurus Ranting NU yang berlangsung di Masjid Panebasan. Sidang Ahwa memutuskan dirinya sebagai Rais Syuriyah menggantikan kiai Masduki. Sementara Kiai Masduki sendiri terpilih sebagai Mustasyar Pengurus Ranting NU. Adapun ketua Tanfidziyah adalah KH Ngalimun. Dengan niat lillahi ta’ala Kiai Muhtar menjabat dan menemani bapak KH Ngalimun sampai saat ini.
Kegiatan yang diprogramkan oleh kepengurusan PRNU yakni rutinan Khotmil Qur’an, Tahlil dan hadiah fatihah untuk arwah yang dilakukan setiap minggu kliwon tiap bulan. Kegiatan ini dilakukan bergilir ke masjid-masjid yang ada di desa Ciklapa. Kegiatan juga diisi dengan siraman rokhani yang disampaiakan oleh kiai setempat atau kiai undangan khusus. Tidak jarang juga pengajian disampaikan oleh Kiai Muhtar sebagai Rais Syuriyah desa Ciklapa.
Baca Juga: Profil Pengurus Ranting NU Kedungreja
Muslimat NU Ciklapa
Pimpinan Ranting Muslimat NU Ciklapa dijabat oleh Nyai .Siti Khotijah Beliau lahir pada 1 September 1966. Ia merupakan seorang kader Muslimat NU yang aktif. Kebaikannya dan kemampuannya merangkul masyarakat mampu membuat para warga muslimat menjadi contoh semangat dalam meramaikan masjid mushola serta kegiatan lain dalam kepengurusan muslimat NU. Meski beliau bukanlah nyai dari sebuah Pondok Pesantren namun beliau memili wibawa yang tinggi, karena ketulusan hatinya beliau sangatlah disegani oleh warga masyarakat khususnya muslimat.
Sejarah berdirinya muslimat di Ciklapa berawal dari keinginan para muslimat untuk memperjuangkan masalah yang dihadapi perempuan. Sedangkan di Ranting Ciklapa Pembentukan salah satu banom NU ini sejak tahun 1992, dengan Ketua Ranting Terpilih adalah Hj. Siti Fatonah ( 1992 – 2019 ). Sedangkan untuk kepengurusan saat ini Ketua Ranting Muslimat Ciklapa adalah Roliyah, Wakil Sukaenah , Sekretaris I : Umi Yusriyah, Sekretaris II : Umi Musngidah, Bendahara I : Hj . Siti Khotijah dan Bendahara II : Lemi.
Beberapa program dari muslimat di antaranya adalah Rutinan Minggu manis, diadakan setiap 36 hari sekali ( istilahnya lapanan), kegiatan Santunan Yatim Piatu ( Muharoman). Di Ranting Ciklapa muslimat memiliki 4 anak ranting, yang terbagi dalam beberapa kelompok : PAR Ciklapa memiliki 3 kelompok, PAR Panebasan 1 kelompok, PAR Purwosari memiliki 2 kelompok, sedanngkan PAR Mulyasari memiliki 6 kelompok.
Baca Juga: 10 Ranting dan 30 Anak Ranting Fatayat NU Kedungreja Dilantik
Fatayat NU Ciklapa
Siti Ruqoyah lahir pada 12 Februari 1979. Beliau adalah seorang aktifis NU yang sangat getol dalam kepengurusan fatayat. Beliau mampu menjembatani semangat warga fatayat bukan hanya tingkat kecamatan tapi juga desa. Kegiatan rutinan yang dilakukan setiap minggu wage yaitu arisan dan pembacaan Rotibul Hadad juga tidak lepas dari dukungan beliau.
Fatayat sebagai salah satu banom NU, berdiri pada 24 April 1950. Sedangkan di ranting Ciklapa Fatayat mulai aktif baru pada awal tahun 2017, dengan Ketua terpilih adalah Muhtamimah dan pada tahun 2018 digantikan oleh Siti Maemunah.
Dalam perkembangannya Fatayat NU di Ranting di Ciklapa mengalami keterlambatan jika dibandingkan dengan Ranting yang lain, sehingga hanya memiliki 2 anak ranting yaitu Purwosari dan Panebasan. Meskipun demikian, semangat berkegiatan tidaklah padam karena dukungan dari Siti Ruqoyah selaku ketua PAC Fatayat NU Kedungreja.
GP Ansor
Pucuk Pimpinan GP Ansor Ranting Ciklapa dipegang oleh Komandan Muwahid. Ia biasa disapa Rohman atau yang biasa dipanggil ndan Wahid. Lahir pada 21 November 1982.
Sebagai ketua Ansor Ranting Ciklapa., Ndan Wahid adalah sosok pribadi sederhana yang sangat bangga dengan perjuangannya di NU khususnya kepengurusan Ranting ansor. Mengawali sesuatu yang baru tidaklah mudah, namun beliau mampu bersabar dan terus berusaha bagaimana caranya agar pemuda-pemuda bisa semangat berdakwah dan bersosial sehingga dibentuklah kepengurusan Ansor Ranting Ciklapa.
Berawal dari kader yang sedikit, berinisiatiflah ndan wahid membentuk remaja masjid di desa Ciklapa yang tidak lain dan tidak bukan meruapakan gabungan dengan ansor dikarenakan warga masyarakat yang belum mengetahui ansor pada umumnya. Perlahan tapi pasti ndan wahid menjalankan perjuangan NU ini. Dengan niat lillahi ta’ala nderek kiai ndan wahid juga menggerakanan banser di Ciklapa yang kini diketuai oleh ndan Amri Toat.
Kegiatan yang digalakkan yaitu rutinan Rotibul Hadad tiap malam selasa dan bergilir di beda-beda mushola. Hal itu dilakukan sebagai bentuk memperkenalkan Ansor NU di kalangan umum dan itu terbukti dengan pengkaderan terakhir yang bertambah cukup banyak.
IPNU IPPNU Ranting
Ketua PR Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama IPNU Ciklapa dijabat oleh Hafid Ihsan. Ia lahir pada 11 november 1998. Hafidz merupakan santri alumni Pondok Pesantren El-Bayan Majenang dan juga Mahasiswa STAIS Majenang. Pengalaman organisasi dalam kepengurusan pesantren telah berhasil menjadikan ia kader yang tangguh dan berjiwa pejuang.
Rekan Hafid terpilih sebagai Ketua PR IPNU Ciklapa pada waktu MAKESTA dan rapat anggota di Ponpes Manbaul Ulum Kaliwungu. Dengan niat ta’dzim Kiai, ia semangat dan ikhlas meneruskan perjuangan untuk nguri-uri NU
Awal pembentukan IPNU IPPNU Ciklapa yaitu pada acara MAKESTA di Bumireja, ketua IPNUnya yaitu Rekan Faidur. Namun waktu itu Rekan Faidur memilih mengundurkan diri dikarenakan hendak kuliah akhirnya tongkat kepemimpinan diganti oleh Rekan Amri Ta’at. Pada tahun 2018 berganti kepada Rekan Choerul Habibi dan sekarang di pimpin oleh Rekan Hafid Ihsan.
Memulai sesuatu yang baru tidaklah mudah. Pencarian kader di kalangan awam yang kebanyakan tidak tahu apa itu IPNU IPPNU. Berawal dari grup inti saja dengan bismilah jalan dulu. Bahkan untuk mengadakan kegiatan kebingungan darimana dananya.
Wajar saja, karena waktu itu anak-anak baru tidak tahu bagaimana dan kapan nyebar proposal. Akhirnya dilakukanlah iuran pribadi dari uang masing-masing demi terselenggaranya acara. Bahkan seringkali di tingkat ranting kegiatan hanya mengikuti PAC.
Sementara Nadzifatul Qolbiyah memegang tampuk kepemimpinan IPPNU Ranting Ciklapa. Ia lahir pada 18 Juli 1998. Nadzifatul adalah Kiai Muhtar yang merupakan Rais Syuriyah Ciklapa. Santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Banjar juga mahasiswi IAIN Purwokerto. Wakil Lurah Pondok Pesantren ini sangatlah antusias untuk ikut berjuang nguri-uri NU. Bismillah nderek bapak ia membantu dalam kepengurusan IPPNU.
Ketua IPPNU pertama yaitu Rekanita Dian Islamiyanti, kemudian tahun 2018 diganti oleh rekanita Atik Muhyati, dan kini kepemimpinan dilanjutkan oleh Rekanita Nadzifatul Qolbiyah. Rekanita Nadzif merupakan kader yang sangat pro dalam kegiatan-kegiatan ke-IPNU IPPNU-an. Ia bersama Rekan Hafid yang merupakan tetangganya berjuang bersama meneruskan dan menghidupkan organisasi IPNU IPPNU di ranting Ciklapa ini. (Anas Mubarok/Naeli Rokhmah)