Gus Yusuf: NU dan PKB, Hubungan dan Perjuangannya Sudah Jelas
NU CILACAP ONLINE – KH Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf mengatakan bahwa hubungan NU dan PKB sudah jelas, garis dan rel perjuangan NU dan PKB juga sudah sangat jelas. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu alat politik nya Nahdlatul Ulama (NU), dan itu sudah menjadi relnya PKB sejak pertama kali didirikan.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) menyampaikan hal tersebut pada acara Tasyakuran Muktamar ke 34 NU dan Haul Gus Dur ke-12, di Gedung Pusdiklat PCNU Cilacap, Selasa (11/1). Hadir dalam acara tersebut jajaran pengurus DPC PKB Kabupaten Cilacap dan PCNU Cilacap.
Menurut Gus Yusuf, sejarah mencatat, para pihak yang menginisiasi pendirian PKB, termasuk KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), adalah ulama-ulama dari Pondok Pesantren, dan para Ulama di organisasi NU. Gus Yusuf memandang perlu memertegas hal tersebut, utamanya di hadapan pengurus NU dan DPC PKB Kabupaten Cilacap; menyusul pernyataan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Seperti banyak diberitakan media, selang beberapa hari setelah terpilih sebagai Ketua Umum PBNU, Gus Yahya memberikan statemen bahwa NU bukan alat politiknya PKB. Gus Yahya tidak mau organisasinya dipakai sebagai alat politik partai politik apapun, termasuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Apa yang dinyatakan Gus Yahya itu sudah tepat. Para pengurus PKB di daerah, tidak perlu merasa kaget apalagi bingung. Fakta sejarah menunjukkan, hubungan PKB dengan NU itu jelas. Rel perjuangan keduanya juga jelas,” tegas Gus Yusuf.
Baca Juga
Haul Gus Dur
Oleh sebab itu, pasca Muktamar ke 34 NU di Lampung dan pelaksanaan Haul Gus Dur, adalah moment yang tepat untuk merefleksikan perjuangan dua organisasi, PKB di satu sisi, dan NU di sisi lain yang terkait. Gus Yusuf memaparkan perjuangan KH Abdurrahman Wahid dan hubungannya dengan perjuangan politiknya. .
Haul Gus Dur tidak seperti Haul Ulama Pesantren pada umumnya. Haul Gus Dur di bulan Desember. Bahkan Desember dinyatakan sebagai Bulan Gus Dur. Menurut Gus Yusuf, peringatan Haul Gus Dur tidak ekslusif.
“Haul Gus Dur ini diperingati lintas komunitas, lintas elemen masyarakat, bahkan lintas negara, tidak dibatasi teritori tertentu. Mengapa? Sebab apa yang sudah dilakukan oleh Dus Dur dari sejak menjadi Ketua Umum PBNU hingga menjadi Presiden adalah semata untuk kepentingan kemanusiaan yang melampaui sekat-sekat primordialisme,” tegas Gus Yusuf.
“Yang lebih penting dari politik adalah Kemanusiaan”. Dalam taushiyah nya, Gus Yusuf kembali menegaskan apa yang menjadi prinsip dan pondasi politik Gus Dur tersebut. Pondasi aqidah dan prisip kemanusiaan politik Gus Dur selalu berjalan seiring.
“Ini yang menyebabkan Gus Dur diterima oleh komunitas lintas budaya, suku, agama bahkan negara. Itulah alasan mengapa Gus Dur banyak dicintai oleh banyak orang. Haul Gus Dur pun diperingati oleh banyak orang,” jelas Gus Yusuf.
NU, PKB dan Kesejahteraan
Bagi Gus Yusuf, politik yang diperjuangkan Gus Dur muaranya adalah kesejahteraan masyakarat. Di sini, antara NU dan PKB juga jelas garis perjuangannya sama-sama memperjuangkan kesejahteraan untuk masyarakat.
Mengutip maqalah populer, Gus Yusuf menegaskan Assiyasatu hiya Al-Iistishlahunnas Ila at Thoriqi al Munji Dunyan wa Ukhron (politik adalah upaya untuk kemaslahatan bagi umat manusia menuju jalan yang menyelamatkan, di dunia dan akhirat).
“Politik adalah seni untuk mensejahterakan umat, yang bisa mengantarkan manusia menuju kesejahteraan di dunia dan keselamatan di akhirat. Seluruh pengurus NU dan PKB harus mempedomani prinsip ini. Oleh sebab itu, saya mengajakan bersama-sama, mari membangun strategi mensejahterakan umat melalui politik,” ajak Gus Yusuf.
Acara Tasyakuran Muktamar dan Haul Gus Dur dilaksanakan di Gedung PCNU Cilacap Selasa (11/1) yang dihadiri oleh para alim ulama, jajaran Pengurus PCNU Cilacap dan Banomnya, serta jajaran pengurus DPC PKB Cilacap.
Dalam rangkaian kegiatan ini, diawali dengan tahlil bersama yang dipimpin oleh Wakil Rais Syuriyah PCNU Cilacap KH Maslahuddin; didampingi oleh Dewan Syuro DPC PKB Cilacap KH Imdadurrohman (Gus Imdad), KH Muhtarom dan KH Achmad Sulasih serta Ketua DPC PKB Cilacap Syamsul Aulia Rachman.
Baca Juga >> Khittah NU, Khittah Nahdlatul Ulama, Khittah Nahdliyyah
Dalam sambutannya, Ketua PCNU Cilacap KH Nasrullah Muchson (Gus Nas) menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya Muktamar NU ke-34 ini dengan baik dan demokratis.
“Semuanya selesai dengan happy ending, dengan ungkapan yang luar biasa. Selain itu semoga kegiatan ini juga menjadi refleksi bagi PKB khususnya DPC PKB Cilacap. Karena PKB yang lahir dari perut NU, oleh karena itu di awal tahun ini PKB diharapkan lebih memperkuat,” ungkap beliau.
Sementara itu Ketua DPC PKB Cilacap Syamsul Auliya Rachman memaparkan perjuangan PKB dalam memperjuangkan realisasi bantuan dana hibah untuk pesantren, TPQ dan Madin.
“Dalam kesempatan ini kami memohon do’a restu atas dorongan kerja untuk memperjuangkan realisasi Bantuan Hibah untuk Pondok Pesantren , TPQ Dan Madin senilai 7 M; agar bisa memberikan rasa semangat,” tandas Samsul yang juga Wakil Bupati Cilacap.
Kontributor : Muhtarom, S.Pd.I
Editor : Naeli Rokhmah