Diklat Metode CTBA An-Nahdliyah Diikuti 105 Guru TPQ Madin

NU Cilacap Online – Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Cepat Tanggap Belajar Alqur’an (CTBA) Metode An-Nahdliyah diikuti 105 peserta dari para Guru TPQ dan Madin di bawah naungan Majelis Pembina (MABIN) TPQ dan Madin NU Cilacap.

Diklat Metode CTBA An-Nahdliyah oleh Pengurus Cabang Rabithah Maahid Al Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Cilacap dan Majelis Pembina (MABIN) TPQ dan Madin NU Cilacap., dilaksanakan Sabtu (26/06), di Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an Jl. Radjiman No. 99 Gunungsimping Cilacap.

Acara pembukaan Diklat An-Nahdliyah dihadiri oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap KH Nasrullah Muchson dan beberapa tokoh agama di Cilacap. Secara khusus KH Nasrullah Muchson memberikan dukungan dan apresiasinya terhadap para guru yang mengikuti diklat.

Gus Nas, sapaan akrab KH Nasrullah Muchson, menceritakan proses awal masuknya metode An-Nahdliyah di Kota Cilacap hingga bisa berkembang secara luas penggunaannya seperti sekarang ini.

“Cikal bakal masuknya metode Annhdliyah di Cilacap ini bermula dari Ibu Nyai Sumirah (Alloh Yarham). Beliau ini yang pertama kali merintis adanya TPQ di Cilacap. Waktu itu awal tahun tahun 90-an”, tuturnya.

Nyai Sumirah (Alm) dalam pandangan KH Nasrullah atau Gus Nas adalah sosok guru ngaji yang progresif pada zamannya. Awal tahun 90-an, ia merintis berdirinya TPQ di dekat rumahnya di Desa Kesugihan Kidul. Almarhum mengajar anak-anak mengaji dengan metode An-Nahdliyah.

Hal yang dipandang sangat baru pada masa itu dan dipandang berhasil. Santrinya datang tidak hanya dari sekitar Desa Kesugihan Kidul tapi juga dari desa-desa lainnya bahkan dari luar Kecamatan Kesugihan.

Keberhasilan Nyai Sumirah mengelola TPQ dengan Metode An-Nahdliyah menarik perhatian masyarakat. Ia pun sering didaulat untuk mengisi pelatihan bagi guru-guru TPQ.  Seiring waktu berjalan, TPQ dan Madin di Kabupaten Cilacap semakin banyak bermunculan. Penerapan Metode An-Nahdliyah juga semakin meluas. Nyai Sumirah banyak berkontribusi dalam hal ini.

Dengan adanya diklat Metode An-Nahdliyah ini, KH Nasrullah optimis bahwa pengajaran Alqur’an terhadap anak-anak akan lebih baik lagi karena terjamin sanad ilmunya. Hal ini sesuai dengan diadakannya kegiatan ini.

Sanad Metode An-Nahdliyah

Sekretaris Mabin TPQ Madin NU Cilacap Hasan Hidayat mengatakan, Diklat Metode CTBA An-Nahdliyah ini ditujukan bagi guru-guru TPQ, Madin dan Majlis Taklim.

Tujuannya adalah agar pengajaran para guru ngaji lebih baik karena memperhitungkan sanad keilmuan. Salah satunya ya dengan metode Annahdiyah ini.

“Jadi sasaran peserta diklat kali ini adalah para guru TPQ dan Madin di wilayah Cilacap bagian timur. Mereka adalah perwakilan dari 8 kecamatan yaitu Cilacap Utara, Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Jeruklegi, Kawunganten, Kesugihan, Adipala, Maos, dan Kampunglaut,” terang Hasan.

Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari terhitung sejak Jumat sore (25/06) hingga Minggu (27/06). Sementara peserta adalah para guru Taman Pendidikan Alqur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin) di wilayah Kabupaten Cilacap bagian timur.

“Untuk pemateri diklat, kami mendatangkan langsung dari Tulungagung beliau KH Syamsu Dhuha, mentor sekaligus pencipta Metode CTBA An-Nahdliyah ini. Dengan menghadirkan beliau secara langsung, kita berkesempatan untuk menyambungkan sanad keilmuan dari beliau kepada para peserta ” jelas Hasan.

Acara Diklat Metode CTBA An-Nahdliyah berakhir pada Minggu malam dengan diakhiri pengijazahan metode Diklat An-Nahdliyah dan Wadzifah Yaumiyah oleh KH Syamsu Dhuha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button