Inilah Khidmah Musisi Addie MS Pada Nahdlatul Ulama

NU CILACAP ONLINE – Musisi Addie MS yang juga anggota Pengurus Besar Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) kali pertama dipercaya memimpin sesi acara musik orkestra religi pada puncak peringatan hari lahir NU yang ke seratus tahun.

Puncak Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama yang digelar di Stadion Delta Sidoarjo Jawa Timur benar-benar menyedot perhatian dunia.

Tak kalah menarik dalam perhelatan akbar tersebut adalah penampilan komposer Addie MS saat memimpin orkestramusik religi di hadapan presiden dan jutaan nahdliyin. Dan inilah khidmah musisi Addie MS pada Nahdlatul Ulama (NU)

Biodata Musisi Addie MS

Addie MS yang bernama lengkap Addie Muljadi Sumaatmadja mengaku tidak pernah membayangkan sebelumnya akan terjadi dalam karir panjangnya.

“Ini bukan konser musik biasa. Bukan seperti biasanya,” kata suami penyanyi Meidyana Maimunah alias Memes tersebut.

Saat kali pertama menerima tawaran tersebut dia mengaku seperti mendapat tugas berat, Addie tak langsung menerima begitu saja. Komposer kelahiran 1959 itu sempat gugup. Ia belum pernah menggarap musik religi yang diracik dengan orkestra.

Tentu, bukan Addie kalau menolak. Terlebih, ia mendapat dukungan dari banyak rekan seniman lainnya.

“Kalau saya mundur begitu saja, tidak mungkin. Masa sudah diharapkan, tapi saya tidak mau. Rasanya tidak sopan,” akunya.

Tawaran Menteri Agama RI Kepada Addie MS

Ikhwal cerita, akhirnya ia pun berusaha keras siang-malam. Sejak tawaran yang diberikan panitia melalui Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, selama dua bulan, dia pun berusaha lulus dari ujian berat tersebut.

Dengan tirakat hanya tidur dua jam perhari. Demi menghasilkan musik instrumen religi yang maksimal dan total, sebab akunya, hal tersebut baru kali pertama dikerjakannya.

“Saya harus siap. Dengan waktu relatif singkat itu, saya optimistis mampu menyiapkan proyek yang begitu istimewa ini,” kenang Addie lantas mengembangkan senyumnya.

Baca juga

Berkat dukungan, usaha dan doa tersebut, Addie mampu menyatukan instrumen musik dengan lantunan sholawat yang pantas di kalangan umat muslim.

“Ini bukan sekadar hiburan. Tapi ini faktor ruh religi kuat harus dapat di sini. Harus hati-hati karena sensitif,” tuturnya.

Namun demikian dalam proses garapan pun, Addie tak segan menghubungi ulama-ulama yang sudah ia kenal sebelumnya. Meminta saran, pendapat, sekaligus arahan untuk memproduksi instrumen musik religi. Warna sebuah instrumen musik yang baru baginya dalam karir panjang Addie.

“Sedikit-sedikit, saya telepon mereka. Saya minta bimbingan pada beliau-beliau,” tutur Addie.

Gandeng Musisi Papan Atas Indonesia

Dalam proses penggarapan, diceritakan, satu per satu persoalan pun rampung. Tapi muncul persoalan baru lainnya. Yakni, terkait pelafalan sholawat. Maka, ia pun berulang kali mengingatkan, agar semua penyanyi kor berlatih pelafalan dengan benar.

“Nah, yang bukan santri atau tidak terbiasa sholawatan itu kan awam, ya. Ini yang terus kami dorong untuk menghafalkan, maka sekaligus ini belajar nyantri,’’ kelakar director Twilite Orchestra tersebut.

Bersama kelompok itu, sebagaimana diketahui, Addie MS memimpin dengan diiringi 80 musisi, dan 300 penyanyi kor.

Lagu Mars Satu Abad NU karya KH Mustofa Bisri, Yalalwathan Karya KH Ahmad Wahab Hasbullah  dinyanyikan secara kolosal bersama semua hadirin bernyayi dan stadion Delta pun bergemuruh seluruh. Sementara sembilan lagu lainnya dibawakan secara Solo.

Baca juga Jhon Lennon dan Pesan Kemanusiaan di R20 NU

Addie mengaku merasa terhormat lantaran berkesempatan menggarap proyek musik besar tersebut. Dia bersyukur sekaligus bangga. “Ini adalah karunia, sebuah karunia.” terangnya.

Menurut Addie, tampil di hadapan para jamaah nahdliyin sebanyak jutaan jiwa itu tidak mudah.

“Rasanya bukan seperti menerima job. Tapi seperti amanah yang sangat spesial,” kata Addie.

Addie MS dan Satu Abad NU

Yang tak kalah berkesan adalah Memes, istri Addie, begitu tersentuh oleh karya musik religi itu. Selama karirnya dalam dunia musik, Addie belum pernah melihat memes menangis tersedu-sedu mendengar hasil karyanya.

Memang, sembilan karya musik itu seperti nada orang berzikir. “Mungkin itu yang membuat Memes tertegun lalu menangis sejadi-jadinya,” tuturnya.

Baca juga Jhonny Iskandar, Jejak Lengkingan Penyanyi Dangdut

Ditemuia usai penampilannya di belakang panggung resepsi puncak Harlah Satu Abad NU Addie MS mengaku semangat dan terus berharap akan bisa menyajikan karya-karya terbaiknya.

“Saya merasakan riuhnya, gemuruhnya, semangatnya para Nahdliyin di stadion dengan nyanyian riligi pun sholawat Nabi,” aku Addie kepada NU Cilacap Online.

“Secara pribadi, saya mengucapkan, selamat ulang tahun ke-100 tahun NU. Saya tidak pernah nyantri, tapi ikut bangga dapat berkhidmah dan berkiprah. Saya adalah NU dan bagian dari anggota LESBUMI PBNU,” tegasnya dengan bangga. (Imam Hamidi Antassalam)

Editor: Khayaturrohman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button