Diklat Implemetasi Kurikulum Ke NU an Tingkatkan Kapasitas Guru
NU CILACAP ONLINE – Pendidikan dan Latihan (Diklat) Implementasi Kurikulum Ke NU an bagi guru ke-NU-an di semua jenjang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan profesionalitas guru.
Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah bekerjasama dengan LP Ma’arif Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap menyelenggarakan kegiatan ini pada Sabtu sampai Ahad, 29-30 Mei 2021 yang bertempat di MTs Plus Al Hidayah Kroya.
Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah bagi guru Ke NU an serta meningkatkan kapasitas dan profesionalitas dalam mengimplementasikan kurikulum ke-NU-an di semua tingkat pendidikan.
Kurikulum ke NU an merupakan muatan kurikulum inti bagi lembaga pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU, dengan harapan dapat menjadi sebuah acuan dalam mewujudkan tujuan pendidikan, yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT berdasarkan haluan Ahlussunnah Waljama’ah, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri.
Peserta diklat merupakan guru mata pelajaran ke-NU-an madrasah atau sekolah di bawah naungan LP Ma’arif PCNU Cilacap, dengan jumlah peserta 81, di antaranya 58 guru MI/SD dan 23 guru MTs/SMP. Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan guru dapat menjadi lebih profesional setara dengan guru mata pelajaran lainnya.
Lebih dari itu, besar harapan bahwa guru ke-NU-an memiliki potensi lebih yang nantinya dapat menjadi teladan sebagai penggerak NU baik di lingkungan madrasah atau sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Hadir dalam pembukaan acara tersebut Wakil Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah, KH Ziaul Khaq, Ketua Tanfidziyah PCNU Cilacap, KH Nasrullah Muchson, Ketua LP Ma’arif PCNU Cilacap, H Wiryanto, Katib Syuriyah MWCNU Kroya, K Fauzi Zuhri, Ketua Tanfidziyah PR NU Bajing, H Ormat, dan segenap tamu undangan lainnya.
Ketua LP Ma’arif PCNU Cilacap, H Wiryanto berharap agenda diklat ini menjadi basis dasar guru ke NU an. “Diklat ini juga merupakan mandat Konferensi Cabang NU Cilacap yang alhamdulillah dapat terlaksana, besar harapan agenda ini menjadi penguat dasar dan identitas bagi guru pengampu ke NU an. Guru dapat menjadi pembimbing serta penguat bagi anak didik sebagai kekuatan NU jangka panjang,” tutur beliau.
Baca Juga
- Tingkatkan Kompetensi, LP Ma’arif Cilacap Gelar Bimtek Guru Madrasah
- PERGUNU, Sejarah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama
Sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan NU, LP Ma’arif NU harus waspada dalam menghadapi masalah bangsa di era pandemi ini. Maka, diklat penguatan guru ini menjadi gagasan penting LPM Jawa Tengah selama enam bulan terakhir yang menghasilkan sebuah buku muatan kurikulum ke-NU-an.
“Penting bagi lembaga pendidikan NU untuk menyambungkan sanad keilmuan lewat ulama hingga kepada Nabi Muhammad SAW dengan mengembalikan kurikulum ma’arif, kurikulum yang memuat NU murni yang dibuat oleh jajaran Tim Penjamin Mutu Ma’arif serta PWNU Jawa Tengah,” ucap KH Ziaul Khaq dalam sambutannya.
Dalam Sistem Informasi Madrasah Nahdlatul Ulama (SIMNU) tercatat hampir 70% madrasah adalah milik NU, maka dengan jumlah yang besar ini kemudian bagaimana mengelola anak didik NU yang nantinya akan menjadi penerus NU beberapa tahun kemudian, penting bagi LPM mengembalikan fitrah Aswaja Al Nahdliyah dalam kurikulum ke-NU-an di semua jenjang serta mengembangkan dan menjaga keimanan dalam Islam dan NU.
KH Nasrulloh Muchson dalam sambutannya berpesan, lembaga pendidikan NU harus bisa bersaing dan memacu diri sejajar di tingkat nasional.
“Menjadi pendidik merupakan ibadah tertinggi, perlu semangat untuk memacu diri meningkatkan kualitas. Dimulai dari guru-guru ke-NU-an ini kita dapat melahirkan lembaga yang kompetitif yang kemudian bisa bersaing dengan pendidikan nasional,” tutur beliau.
Di akhir sambutannya beliau mengutip perkataan Imam Al Ghazali, “Suatu kebaikan yang tidak berlanjut itu lebih buruk daripada keburukan yang tidak berlanjut”. Maka besar harapan beliau kegiatan semacam ini bisa berlanjut demi meningkatkan kualitas guru maupun kader Nahdlatul Ulama. [Shevilla Dewi Pramudita]