Densus 26, Pendidikan Khusus Da’i Ahlussunnah wal Jamaah

NU CILACAP ONLINE – Pendidikan Khusus Da’i Ahlussunnah wal Jamaah 26 (Densus 26) akan diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Cilacap, 21-22 Desember 2011 di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap.

Peserta Densus 26 tidak kurang dari 500 Dai/Mubaligh/Mubalighat se Kabupaten Cilacap dengan latar belakang peserta; pengurus NU, Badan Otonom, Lembaga, Lajnah, Imam Masjid/Musholla, Dai/Daiyyah.

Pendidikan Khusus Da’i Ahlussunnah wal Jamaah 26 (Densus 26) diisi dengan pengajian bandongan plus terhadap kitab al-Muqtathafat li Ahlil Bidayat karya KH Marzuqi Mustamar (Ketua PCNU Malang Jatim), yang berisi berbagai hujjah amaliah Nahdliyyah, disertai forum tanya jawab secara intensif.

Hujjah Aswaja

Secara khusus pengajian akan membahas berbagai dalil (hujjah) yang selama ini menjadi pegangan oleh para penyerang NU; maupun hujjah yang selama ini menjadi pegangan ulama-ulama NU mengenai berbagai praktek keberagamaan dan keyakinan.

Pembahasan hujjah-hujjah tersebut meliputi berbagai aspek: Aspek ilmu alat (nahwu, sharaf, dsb.). Aspek ilmu tafsir, Aspek ilmu musthalah hadis, Aspek tarikh tasyri’ dan hikmatut tasyri’, Aspek logika hukum dan penalaran (mantiq).

Densus 26 dimaksudkan sebagai penggunaan “hak jawab” atas berbagai bentuk serangan, dan pembekalan menyeluruh terhadap da’i-da’i NU untuk menghadapi eskalasi serangan terhadap amaliah Nahdliyyah sekaligus membangun silaturahim dan jaringan untuk kepentingan advokasi, pendidikan dan pencerahan bagi masyarakat luas. Memahami agama dengan menguasai ilmunya secara kompleks dan mendalam, menjalankan agama dengan penuh kebijaksanaan.

NU Diserang

Selama ini, terhadap serangan-serangan yang gencar itu, NU cenderung diam. Sikap ini di- pilih karena secara faktual sejauh ini para penyerang NU itu tidak memiliki kompleksitas pengetahuan agama yang memadai. Sehingga menjadi sia-sia saja melawan mereka.

Tapi ternyata karena “terbiarkan” dan dukungan finansial yang kuat, dalam beberapa segi NU cukup “terdesak”. Sejumlah masjid dan musholla NU telah “hilang”. Sebagian warga NU di bawah telah terprovokasi oleh kelompok anti-tahlilan, anti-Yasinan, anti-tarawih 20 rakaat, anti-qunut, dsb.

Dalam kegiatan Densus 26 juga akan dikaji Kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jamaah dan Qonun Asasi Nahdlatul Ulama karya Hadlratussyekh KH Mohammad Hasyim Asy’ari.

Pada akhirnya, seluruh Peserta Densus 26 kelak memiliki Komitmen untuk mensosialisasikan hasil-hasil Pengkajian Kitab kepada warga masyarakat; khususnya jamaah Masjid/Musholla dan warga NU umumnya

One Comment

  1. memang demikian latennya sehingga serangan yg di lakukan oleh orang yg anti amaliyah nahdiyin sangat terasa, mohon dukungan dan doanya bapak kyai kyai,semoga untuk wilayah cilacap kota amaliyah nahdiyin tetap terjaga amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button