Puasa Sunah Muharram Tasu’a, ‘Asyura dan Keutamaannya
NU CILACAP ONLINE – Pada bulan Muharram terdapat ibadah puasa Sunah yang bisa dilakukan umat Islam, dan yang paling dianjurkan adalah puasa Tasu’a dan ‘Asyura karena keutamaannya. Ibadah Puasa di bulan muharram ini bisa dilakukan sehari, dua hari, atau tiga hari bahkan boleh sepanjang Muharram apabila tidak memberatkan.
Setiap sesuatu yang istimewa seperti bulan Muharram, di dalamnya ada banyak keistimewaan. Imam An Nawawi menjelaskan dalam kitabnya al-Minhaj Syarhu Shahih, hari-hari bulan Muharram yang lebih utama untuk berpuasa adalah sepuluh hari pertama Muharram termasuk hari Tasua (9 Muharram), hari Asyura (10 Muharram), dan 11 Muharram.
Perinciannya adalah sebagai berikut: Puasa Sunah Muharram Tasu’a yakni 9 Muharram 1443 H bertepatan pada hari Rabu 18 Agustus 2021, Puasa Asyura, 10 Muharram 1443 H jatuh pada hari Kamis 19 Agustus 2021 dan 11 Muharram 1443 H, Jumat 20 Agustus 2021.
Puasa Sunah di bulan Muharram dinilai istimewa sebab Muharram merupakan bulan pertama mengawali tahun Hijriyah. Puasa pada bulan Muharram menjadikan ibadah puasa yang utama.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Selain itu, berpuasa Muharram walaupun sehari pahalanya sama seperti puasa 30 hari. Ini berdasarkan dari riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومن صام يوما من المحرم فله بكل يوم ثلاثون حسنة
“Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun dan orang yang berpuasa sehari dari Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa.” (HR At Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghir).
Puasa Sunah Muharram ‘Asyura
Khusus puasa Sunah pada hari Asyura 10 Muharram (Puasa Sunah Muharram ‘Asyura), keutamaannya akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Diriwayatkan dari Abu Qatadah, sungguh Rasulullah bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari ‘Asyura, lalu dia menjawab:
صيام يوم عاشوراء إني أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله
“Puasa Asyura melebur dosa yang telah lewat.” (HR Muslim).
Sementara Puasa Sunah Tasua 9 Muharram dan 11 Muharram, keutamaannya dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram. Ini menjadi pembeda puasa antara umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.
Baca Juga Risalah Aswaja KH Muhammad Hasyim Asy’ari (Bagian-1)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dengan status marfu, Rasulullah bersabda, “Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya,” (HR Ahmad).
Untuk niat puasa Muharram, pertama harus diucapkan dalam hati, baik puasa khusus 10 hari awal Muharram, puasa Tasu’a, puasa ‘Asyura, dan puasa 11 Muharram.
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shaumal Muharrama lilâhi ta’âlâ. “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”
Selain niat dalam hati, juga diSunahkan mengucapkan dengan lisan. Sama seperti puasa Sunah lain, niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hingga siang sebelum masuk waktu zawal, saat matahari tergelincir ke barat dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau masuk waktu Subuh.
Setelah itu, makan sahur. Akan lebih utama makan sahur dilakukan menjelang waktu Subuh sebelum imsak. Selama puasa, seseorang diharuskan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan dan minum. Saat tiba waktu Maghrib, segera berbuka puasa.
NUCOM menyampaikan selamat menunaikan Ibadah Sunah Puasa Tasu’a dan ‘Asyura di bulan Muharram ini. Semoga menjadi Ibadah dan Amaliyah yang diterima, dan Allah SWT mengabulkan doa dan hajat kita semua. Aamiin..