Trending

Keutamaan Muharram Menurut Kitab Kanzun al Najah Wa al Surur

NU CILACAP ONLINE – Keutamaan Muharram memang banyak sekali, demikian juga Menurut Kitab Kanzun al Najah Wa al Surur karya Syeikh Abdul Hamid. Bahwa Keutamaan bulan Muharram begitu besar dan tidaklah perlu sangsi lagi.

Namun keutamaan itu tak berarti jika tidak berbarengan dengan amalan-amalan yang berbobot, bernilai, baik secara individual maupun sosial.

Para Ulama sudah mengklasifikasikan jenis ibadah, amaliyah dan amalan yang hendaknya kita memperbanyak selama bulan Muharram. Yaitu melakukan shalat, berpuasa, menyambung silaturahim, bersedekah, memakai celak mata, bersilarurahmi maupun berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal). Juga menjenguk orang sakit, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, mengusap kepala anak yatim, membaca Surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.

Kitab Kanzun al-Najah wa al-Surur

Untuk mempermudah ingatan, kalangan Ulama memberikan penjelasan tentang Keutamaan Muharram. Keutamaan Muharram menjadi syair Nadham (puji-pujian) oleh Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya; Kanzun Al Najah wa Al Surur Fi Ad’iyyati Tasyrahus Shudur :

  فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

“Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘Asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shalatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjengk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.

Kita hendaknya m​​​​​​Memperbanyak amalan-amalan di atas selama bulan Muharram, mengingat begitu besar keutamaannya yang terdapat di dalamnya. Imam Al Ghazali meriwayatkan di dalam kitab Ihya Ulumuddin dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

مَنْ صَامَ ثَلاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ شَهْرِ حَرَامٍ الخَمِيْس وَ الجُمُعَة وَ السَّبْت كَتَبَ اللهُ تَعَالَى لَهُ عِبَادَةَ سَبْعَمِائَة عَامٍ.

“Barang siapa berpuasa selama tiga hari di bulan yang dihormati oleh Allah (Al Asyhur Al Hurum) yaitu hari Kamis, Jumat dan Sabtu, maka niscaya Allah mengganjar baginya bagaikan ibadah tujuh ratus tahun”.

Sosok Syeikh Abdul Hamid

Kitab Kanzun al-Najah wa al-Surur merupakan kitab karya ulama nusantara berdarah Kudus Jawa Tengah. Beliau bernama Abd al-Hamid bin Muhammad ‘Ali Quds bin Abd al-Qadir al-Khatib bin Abd Allah bin Mujir Quds. Atau kita mengenalinya dengan nama Syeikh Abdul Hamid. Beliau ini pernah menjadi guru di Masjidil Haram Mekkah abad ke-18 dan tergolong ulama yang prolifik di masanya.

Tercatat ada dua belas karya dan beberapa yang hilang. Selain Kanzun al-Najah wa al Surur, ada kitab lain karya Syeikh Abdul Hamid yang banyak menjadi kajian di berbagai pondok pesantren, yaitu Lataif al-Isharat Sharh Tashil al-Turuqat li Nadhm Waraqat dalam bidang kajian ushul fikih.

Kanzun al Najah wa al Surur merupakan kitab kumpulan doa dan amaliyah para salaf al-salih selaras dengan hari dan bulan hijriyah; yang berisi doa-doa ma’tsurah dan ‘amaliyah tiap bulan Hijriyah. Dalam penyajiannya, beliau mengutip beberapa ayat dan hadis-hadis pilihan.

Di antara keutamaan yang beliau suguhkan termuat lengkap dalam kitab tersebut dan keutamaan pada bulan Muharram sebagaimana tersebut di atas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button