Trending

Membaca Surat Al Ikhlas 1000 Kali Di Hari Arafah

NU CILACAP ONLINE – Gerbuhu, Gerakan Membaca Surat Al Ikhlas (Qul Huwallahu Ahad… dst) sebanyak Seribu (1000) kali di Hari Arafah, hari di mana para Jamaah Haji sedang menjalani Puncak Ibadah Haji, Wukuf di Arafah. Bagi keluarga besar Kelompok Bimbingan Haji Nahdlatul Ulama (KBIHNU) Cilacap, GERBUHU telah diagendakan menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan di Hari Arafah.

Membaca Surat Al Ikhlas

GERBUHU dilaksanakan dengan menggelar serangkaian Istighotsah, utamanya dengan membaca surat Al Ikhlas sebanyak 1000 kali, yang diikuti oleh Warga NU di beberapa titik penyelenggaraan, juga diikuti oleh para Alumni KBIHNU, keluarga dari para Jamaah Haji yang sedang Wukuf di Arafah.

Surat Al Ikhlas ini sangat populer karena memiliki ayat yang pendek dan arti yang mudah dimengerti. Al-Ikhlas merupakan surat ke-112 dalam Al-Qur’an. Surat yang terdiri dari empat ayat ini juga seringkali dibaca kala memanjatkan doa, meminta pertolongan Allah SWT. Atau saat sedang ziarah kubur.

Mari membaca Surat Al Ikhlas

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Qul huwallāhu aḥad; artinya Katakanlah (Muhammad), “Dadalah Allah, Yang Maha Esa.

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Allāhuṣ-ṣamad; artinya Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

Lam yalid wa lam yụlad; artinya (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad; artinya Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

Keutamaan Surat Al Ikhlas

Lantas, bagaimana GERBUHU kemudian dijadikan kegiatan rutin tahunan? Mengapa Surat Al Ikhlas? Mengapa harus Membaca Surat Al Ikhlas 1000 kali? Dan mMengapa di tempatkan bersamaan dengan doa di hari ‘Arafah? Tentu amaliyah-ubudiyah ini bukan tanpa alasan, bukan pula tanpa dasar.

  1. Sabda Rasulullah S.A.W yang artinya: “Barangsiapa membaca surat Al-Ikhlas sewaktu sakit sehingga dia meninggal dunia, maka dia tidak akan membusuk di dalam kuburnya, akan selamat dia dari kesempitan kuburnya dan para malaikat akan membawanya dengan sayap mereka melintasi titian sirat al mustaqim lalu menuju ke surga”. (Demikian diterangkan dalam Tadzikaratul Qurthuby).
  2. Rasulullah SAW pernah bertanya sebuah teka-teki kepada umatnya “Siapakah antara kamu yang dapat khatam Qur’an dalam jangka waktu dua-tiga menit?”  Tidak ada seorang dari sahabatnya yang menjawab. Malah Sayidina Ummar telah mengatakan bahawa mustahil untuk mengatam Qur’an dalam begitu cepat. Kemudiann Sayidina Ali mengangkat tangannya. Sayidina Ummar bersuara kepada Sayidina Ali bahwa Sayidina Ali (yang masih kecil pada waktu itu) tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Lantas Sayidina Ali membaca surat Al-Ikhlas tiga kali. Rasulullah SAW menjawab dengan mengatakan bahwa Sayidina Ali betul . Membaca surat Al-Ikhlas sekali ganjarannya sama dengan membaca 10 juz Al-Qur’an. Lalu dengan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak tiga kali, khatamlah membaca Al-Qur’an karena hal itu sama dengan membaca 30 juz Al-Qur’an.
  3. Berkata Ibnu Abbas r.a. bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: “Ketika saya (Rasulullah SAW) israk ke langit, maka saya telah melihat Arasy di atas 360,000 sendi dan jarak jauh antara satu sendi ke satu sendi adalah 300,000 tahun perjalanan. Pada tiap-tiap sendi itu terdapat padang sahara sebanyak12,000 dan luasnya setiap satu padang sahara itu seluas dari timur hingga ke barat. Pada setiap padang sahara itu terdapat 80,000 malaikat yang mana kesemuanya membaca surat Al-Ikhlas. Setelah mereka selesai membaca surat tersebut maka berkata mereka: “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala dari bacaan kami ini kami berikan kepada orang yang membaca surat Al-Ikhlas (baik ia laki-laki maupun perempuan)”.
  4. Sabda Rasulullah SAW lagi: “Demi Allah yang  jiwaku ditanganNya, sesungguhnya Qul Huwallahu Ahad itu tertulis di sayap malaikat Jibrail a.s, Allahhus Somad itu tertulis di sayapmalaikat Mikail a.s, Lam Yalid wa Lam Yuulad tertulis pada sayap malaikat Izrail a.s, Wa Lam Yakullahu Kufuwan Ahad tertulis pada sayap malaikat Israfil a.s.”

Mengapa di Hari ‘Arafah?

Memperbanyak syahadat tauhid, keikhlasan dan kejujuran pada hari tersebut karena semuanya tadi adalah asas agama ini yang Allah sempurnakan pada hari Arafah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri sering memperbanyak hal-hal tadi dan beliau menyebutkannya setelah menyebutkan bahwa do’a pada hari Arafah adalah sebaik-baik do’a.

Disebutkan dalam hadits,

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu)”.

Memperbanyak do’a ampunan dan pembebasan dari api neraka ketika itu karena hari Arafah adalah hari terkabulnya do’a. Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah, maka untuk mendapatkan pembebasan dari api neraka dan pengampunan dosa, hendaklah pula dijauhi segala dosa yang dapat menghalangi dari mendapatkan ampunan.

Mengapa harus Surat Al Ikhlas?

Jika Kita membaca surat Al-Ikhlas 1 (satu) kali saja ganjarannya sama dengan membaca 10 juz Al-Qur’an. Llalu dengan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak tiga kali, disetarakan dengan membaca 30 juz Al-Qur’an. Maka dengan membaca 1000 kali Surat Al Ikhlas, secara serentak yang diikuti oleh ratusan bahkan ribuan jamaah. Maka “pahala/ganjarannya” sungguh-sungguh sangat berlipat ganda.

Nabi Muhammad SAW bersabda; “barang siapa yang membaca Qulhuwallohu Ahad (Surat Al Ikhlas) sampai selesai 1000 kali pada hari Arafah. Maka apa yang diminta akan dikabulkan oleh-Nya”.

 مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ  أَلْفَ مَرَّةٍ يَوْمَ عَرَفَةَ أُعْطِيَ مَا سَأَلَ وَرَوَى الْمُسْتَغْفِرِيُّ

وَرَوَى الْمُسْتَغْفِرِيُّ خَبَرَ مَنْ قَرَأَ  قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ أَلْفَ مَرَّةٍ يَوْمَ عَرَفَةَ أُعْطِيَ مَا سَأَلَ -حاشية الجمال جز;9  صحفة;251

(مَنْ قَرَأَ  قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ  أَلْفَ مَرَّةٍ  فَقَدْ اشْتَرَى نَفْسه من الله) أي يجعل الله ثواب قراءتها عتقه من النار

 وروى أبو الشيخ (ابن حبان) عن ابن عمر مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ أَلْفَ مَرَّةٍ أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ (فيض القدير جز;6 صحفة;264)

Demikian penjelasan tentang Gerbuhu beserta dalil pelaksanaannya, semoga bermanfaat.

10 Comments

  1. subhanallah… ternyata doa yang saya baca setiap habis doa sama seperti yang di tulis di atas..tanpa saya sadari dan tau artinya… “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir…”

    1. Doanya sudah disinggung, Pak.
      “Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arofah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu)”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button