Penyuluhan Resolusi Konflik Berbasis Musyawarah oleh LPBHNU Cilacap

NU CILACAP ONLINE – Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) Cilacap mengadakan penyuluhan bertema “Mengembangkan Resolusi Konflik Berbasis Musyawarah di Lembaga Pendidikan”.
Acara penyuluhan LPBHNU Cillacap ini berlangsung di Auditorium Yayasan Miftahul Huda Kroya dan menghadirkan dua narasumber yaitu dan Denny Indriawan, S.H. Idarotul Nginayah, S.H., M.H.,, yang merupakan advokat dari LPBHNU Cilacap pada 8 Januari 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh para peserta dari berbagai lembaga pendidikan di bawah Yayasan Miftahul Huda Kroya. Di antaranya Kepala TK Masyithoh beserta dewan guru, Kepala SD Islam Plus Masyithoh beserta wali kelas dari kelas 1 hingga kelas 6, Kepala SMP Masyithoh beserta wali kelas dan guru BK, Kepala SMK Ma’arif beserta wali kelas 1 hingga 3 dan guru BK, serta Kepala SMA Ma’arif bersama wali kelas dan guru BK.
Dalam materinya, Denny Indriawan menekankan pentingnya pendekatan musyawarah yang selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal dan ajaran Islam untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang harmonis.
“Musyawarah tidak hanya menjadi solusi, tetapi juga membangun komunikasi yang baik antara semua pihak dan langkah-langkah praktis menyelesaikan konflik, termasuk mengenali penyebab konflik, menciptakan dialog terbuka, dan mencapai kesepakatan bersama,” kata Denny Indriawan.
Pentingnya pendekatan musyawarah dalam menyelesaikan konflik di lingkungan pendidikan.
Musyawarah sebagai metode untuk membangun komunikasi yang baik dan menyelesaikan konflik secara efektif.
Sementara Idarotul Nginayah mengungkap langkah-langkah praktis dalam resolusi konflik: mengenali penyebab, menciptakan dialog terbuka, dan mencapai kesepakatan bersama.
“Penyelesaian konflik berbasis musyawarah mampu menjaga hubungan baik dan mencegah konflik serupa di masa depan,” paparnya.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi. Beberapa peserta juga berbagi pengalaman menghadapi konflik di sekolah masing-masing dan mendapatkan solusi praktis dari para narasumber. Baca juga Memahami Kenakalan Remaja Dari Perspektif Hukum
Kegiatan ini diakhiri dengan kesimpulan bahwa penyelesaian konflik berbasis musyawarah harus menjadi budaya di setiap lembaga pendidikan untuk menciptakan harmoni dan lingkungan belajar yang kondusif. Baca juga Kenang Perjalanan Santri, Saksi Lahirnya Resolusi Jihad
Para peserta berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin untuk terus memperkuat kapasitas tenaga pendidik dalam mengelola konflik secara profesional dan humanis. (Naeli R)