Trending

Pengurus Ranting NU (Nahdlatul Ulama) I PRNU

NU Cilacap Online – Apa itu Pengurus Ranting NU? Pengurus Ranting NU adalah istilah dalam struktur organisasi NU, disingkat PRNU,; Pengurus Ranting NU berkedudukan di Desa / Kelurahan, memiliki bagan struktur, mekanisme musyawarah dan program kerja serta kegiatan.

Pengurus Ranting NU yang tersebar di pelosok pedesaan dan di kelurahan-kelurahan di perkotaan menjadi jangkar kekuatan NU di basis masyarakat. Inilah salah satu kekuatan perkumpulan NU yang menjadikan NU besar dan kokoh.

SK Pengurus Ranting NU

Sebagai Badan Hukum Perkumpulan yang dikenal tradisonalis tidak serta merta NU tertutup dengan modernitas seperti halnya tuntutan tertib administrasi. Struktur Kepengurusan Ranting NU mendapatkan legalitas melalui Surat Keputusan (SK) sebagai penanda dan pengikat pengurus dalam berkhidmat.

Bagaimana SK Pengurus Ranting NU diterbitkan? Surat Keputusan (SK) Pengesahan Pengurus Ranting NU, diterbitkan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama; disertai rekomendasi dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat.

Pengurus Ranting NU memiliki jenjang periodisasi yang disebut dengan Masa Khidmat. Masa Khidmat nya adalah 5 (lima) tahun. Selama 5 (lima) tahun itulah, pengurus ranting NU melaksanakan program dan kegiatan-kegiatannya. Baca juga Contoh Surat Keputusan (SK) Pengesahan Pengurus Ranting NU

Musyawarah Ranting NU

Apa saja permusyawarayan di tingkat Ranting NU? Sebagai organisasi atau perkumpulan, NU mengenal model permusyaswaratan yang ada di tingkat nasional maupun di daerah. Permusyawaratan menjadi ciri khas kepengurusan NU dalam mengelola dan menjalankan roda organisasi.

Mekanisme permusyawaratan Ranting NU tertinggi disebut dengan Musyawarah Ranting (Musran), dan setingkat di bawahnya disebut Musyawarah Kerja Ranting. Keduanya berbeda dari segi maksud dan tujuan pelaksanaannya.

Musyawarah Ranting adalah forum permusyawaratan tertinggi untuk tingkat daerah, yaitu di tingkat Ranting. Agenda Musyawarah Ranting NU untuk membicarakan dan menetapkan sekurang-kurangnya 6 (enam) aspek berikut ini:

  1. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama yang disampaikan secara tertulis
  2. Pokok-Pokok Program Kerja 5 (lima) tahun merujuk kepada Pokok-Pokok Program Kerja Pengurus Cabang dan Majelis Wakil Cabang.
  3. Hukum atas masalah keagamaan dan kemasyarakatan.
  4. Rekomendasi Organisasi
  5. Ahlul Halli Wal Aqdi
  6. Memilih Ketua Pengurus Ranting

Musyawarah Ranting dipimpin dan diselenggarakan oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama sekali dalam 5 (lima) tahun, dihadiri oleh Pengurus Ranting dan Pengurus Anak Ranting. Sementara, Musyawarah Ranting sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anak Ranting di daerahnya.

Musker Ranting NU

Sementara itu, Pengurus Ranting NU juga memedomani pelaksanaan program kerja dan kegiatan yang dibuat di forum permusyawaratan yang dikenal dengan Musyawarah Kerja Ranting (Muskeran). Mekanisme permusyawaratan ini terfokus pada pelaksanaan agenda program kerja dari perencanaan dan evaluasi.

Musyawarah Kerja Ranting merupakan forum permusyawaratan tertinggi setelah Musyawarah Ranting yang dipimpin dan diselenggarakan oleh Pengurus Ranting.

Sementara itu, tugas Musyawarah Kerja Ranting membicarakan pelaksanaan keputusan-keputusan Musyawarah Ranting dan mengkaji perkembangan organisasi serta peranannya di tengah masyarakat.

Musyawarah Kerja Ranting dihadiri oleh anggota Pengurus  Ranting Pleno dan utusan Pengurus Anak Ranting, dan diadakan sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam masa jabatan pengurus Ranting. Dalam Musyawarah Kerja Ranting, tidak dapat melakukan pemilihan Pengurus.

Baca juga

Struktur Ranting NU

Apa saja Struktur dalam organisasi Ranting NU? Struktur organisasi Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) terdiri atas: Pengurus Ranting Harian Syuriyah, Pengurus Ranting Lengkap Syuriyah, Pengurus Ranting Harian Tanfidziyah, Pengurus Ranting Lengkap Tanfidziyah dan Pengurus Ranting Pleno.

Pengurus Harian Syuriyah terdiri dari Rais, beberapa Wakil Rais, Katib dan beberapa Wakil Katib. Pengurus Lengkap Syuriyah terdiri dari Pengurus Harian Syuriyah dan A’wan. Sementara itu, Pengurus Harian Tanfidziyah terdiri dari Ketua, beberapa Wakil Ketua, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara dan beberapa Wakil Bendahara.

Pengurus Ranting Pleno itu sendiri terdiri dari pengurus Lengkap Syuriyah, Harian Tanfidziyah dan Ketua Badan Otonom Nahdlatul Ulama tingkat ranting.

Baca juga

Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) menyampaikan laporan perkembangan organisasi secara berkala kepada: Pengurus Cabang NU dan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama dan kepada Musyawarah Kerja Ranting dan Rapat Pleno. Laporan tersebut biasanya disebut sebagai Laporan Pertanggungjawaban.

Di Kabupaten Cilacap, tidak kurang dari 284 Ranting NU yang tersebar di seluruh wilayah MWCNU di Cilacap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button