Kekurangan Armada Perahu, Tim NU Peduli Kesulitan Salurkan Logistik
NU CILACAP ONLINE – Kekurangan armada perahu dirasakan oleh , Tim NU Peduli dalam proses evakuasi dan penyaluran logistik korban banjir mengalami kesulitan.
Mohon minta bantuan logistiknya untuk penampungan bencana banjir di RT 0/02 Sudagaran Sidareja.
Nggih, monggo dianter mawon teng ndaleme bapak Asrul Sani, amargi mboten enten perahu kangge ngantar lokasi.
(Silahkan, antar diantar saja ke rumah bapak Asrul Sani. Karena tidak ada perahu untuk mengantar ke lokasi )
Langka perahune
(tidak ada perahu)
Dadine durung ana bantuan logistik
(jadinya belum ada bantuan logistik)
Demikian sebagian rententan pesan whats app yang masuk ke pengurus NU Cilacap Peduli dari Fuad Widiatmoko salah satu anggota Banser asal Sidareja pada Rabu malam 18/11/20 lalu.
Ia mengeluhkan lambatnya distribusi logistik untuk warga banjir dikarenakan terkendala oleh minimnya fasilitas khususnya armada perahu.
Hal ini dibenarkan oleh Wakil ketua tanfidziyah MWCNU Sidareja Yusro saat dijumpai di Posko NU Peduli yang didirikan MWCNU Sidareja di desa Sidamulya Sidareja pada Kamis (19/11/20).
Kendati demikian tak menyurutkan semangat para relawan untuk membantu para korban banjir. Di posko tampak relawan dari berbagai Banom NU mulai dari Ansor, Banser, Fatayat, IPNU, IPPNU dan Upsiz turut serta berpartisipasi untuk membantu proses evakuasi dan memberikan bahan-bahan logistik. Yusro mengatakan Bahwa sejak Selasa sejumlah tim dari Banom NU dikerahkan untuk membantu warga.
“Sejak selasa 17/11/20 lalu, kami telah menugaskan banser untuk mengevakuasi warga dan memberikan makanan serta pakaian.” Kata Yusro.
Dia juga membandingkan Banjir kali ini lebih parah dari tahun lalu.
“Di jalan utama saja airnya selutut, bisa dibayangkan wilayah Sidareja bagian Selatan. Airnya sampai seleher seperti di wilayah Gendiwu Saudagaran”, kata dia.
“Kami kesulitan menyalurkan bantuan ke posko-posko pengungsian karena ga ada perahu. Karena akses jalan yang tidak bisa dilewati kendaraan. Sementara lokasi juga berjauhan”, lanjutnya. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya sempat dipinjami perahu karet oleh Basarnas, tapi hanya sehari. Sore harinya langsung diambil Kembali.
Selain mendirikan posko, NU Sidareja juga mendirikan Dapur Umum. Sementara itu di Posko NU Cilacap Peduli bantuan berupa Mie Instan, makanan, dan pakaian terus berdatangan.
“Alhamdulillah, bantuan terus datang dan akan kami bagikan kebeberapa lokasi dengan membagi sejumlah tim.” Paparnya.
Sebelumnya diberitakan akibat insensitas hujan yang tinggi pada Senin malam (16/11/20) sampai pagi. Akibatnya banjir melanda 11 kecamatan kabupaten Cilacap terdampak banjir dan longsor. 11 kecamatan tersebut adalah Kroya, Gandrungmangu, Sidareja, Wanareja, Cipari, Bantarsari, Sampang, Nusawungu, Kedungreja, Cimanggu, Karangpucung, Majenang.
Di antara kecamatan terdampak banjir, Sidareja memang terhitung parah. Banjir di Sidareja bahkan telah merendam jalan propinsi di Sidareja dalam peristiwa mulai dari perempatan Lampu Merah, hingga Pom Bensin Wringinharjo, Gandrungmangu. Saat tim media PCNU Cilacap dilokasi, tak sedikit pengguna kendaraan bermotor yang mogok akibat memaksakan untuk terus menerjang genangan air di mana ketinggian air diperkiran sekira 50 centimeter di jalan utama.
Kontributor : Bahtiar
Editor : Naeli Rohmah