Gerak Cepat NU Cilacap Peduli Tanggulangi Banjir Di Nusawungu

NU Cilacap Online – Banjir melanda beberapa desa di Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap. Gerak cepat Tim NU Cilacap Peduli bahu membahu mengevakuasi warga karena rumahnya terendam oleh air yang mencapai 1-1,5 meter.
Hujan sejak hari Senin malam (14/03) sampai selasa (15/03) melanda wilayah Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap mengakibatkan Banjir di titik. Informasi bergerak dengan cepat di Waths app grup NU Cilacap Peduli. Situasi terpantau dari video dan foto-foto yang dikirim oleh para relawan NU Peduli yang ada di lapangan.
Dikonfirmasi oleh NU Cilacap Online, Kasatkorcab Banser Cilacap Hadi Mustofa mengatakan bahwa banjir di Nusawungu telah melanda di 5 desa yaitu Desa Nusawungu, Desa kelumprit, Desa kedungbenda, Desa Karangsembung,Desa Banjareja.
“Adapun daerah yang terparah Desa Kedungbenda mencapai 2 meter lebih, untuk tempat pengungsian di tempatkan di MTS Ma’arif Klumprit Nusawungu,’ ungkap Ndan Hadi sapaannya.
Gerak cepat dilakukan oleh NU Cilacap peduli melalui unsur Banser, Lembaga Penanggulangan dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Cilacap, PAC Ansor Nusawungu dan PAC Fatayat Nusawungu untuk evakuasi Korban Banjir.
Kurangnya Armada Perahu Hambat Evakuasi
Tingginya air banjir di Nusawungu menghambat proses evakuasi lantaran badan jalan terendam air. Menurut laporan relawan NU Peduli yang juga anggota Banser Tanggap Bencana (Bagana) Thamrin, tinggi air di badan jalan bisa mencapai 50 cm. Akibatnya sulit dilewati kendaraan bermotor.
“Untuk saat ini yang sangat kami butuhkan adalah perahu karena lokasi banjir tidak bisa dijangkau oleh kendaraan bermotor. Sementara banyak warga yang harus dievakuasi,” kata Thamrin.
Thamrin mengungkap bahwa ia dan teman-teman di lapangan memakai perahu kayu milik Pesantren Darussalam Klumprit sementara menunggu kiriman bantuan perahu dari intansi terkait. Tentu saja hal ini menghambat gerak mereka karena kurang memadai.
“Kemarin ada warga yang sakit dan harus dievakuasi, namun karena perahu yang ada kurang memadai jadi terpaksa menunggu,’ katanya.
“Pergerakan kami selaku relawan dari Banom NU selalu terkendala oleh alat transportasi. Semoga untuk kedepannya ada yang berkenan untuk bisa memperhatikan pergerakan kami,” lanjutnya.
Assesment Lapangan Sementara
Berdasarkan assesment lapangan sementara, Hingga berita diturunkan baru satu desa yang teridentifikasi yakni Desa Banjareja. Hal ini dilaporkan oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Cilacap Tun Habibah.
Berikut data sementara yang terdampak banjir parah ranting Banjareja : 1. Dusun banjar utama utama : 15 KK
2. Dusun Banjaran : 30 KK; 3. Dusun Banjareja : 50 KK; 4. Dusun Mekarsari : 55 KK; 5. Dusun Banjaranyar : 70 KK; 6. Dusun Dewa : 10 KK

Untuk kebutuhan makanan siap saji, posko Dapur Umum (DU) pun disiapkan. Tun Habibah mengatakan, bahwa Kader Fatayat yang tergabung dalam tim Dapur Umum NU Cilacap Peduli siap menghandle.
“Kami sudah melakukan koordinasi antara TIM Dapur Umum NU Cilacap Peduli dengan Banser dan Kader Fatayat NU setempat untuk pendirian posko Dapur umum. Peralatan sudah siap. Adapun untuk logistik bahan makanan, NU Care LAZISNU Cilacap siap untuk mensuplay. Hari ini juga logistik akan diantar de lokasi,” tandas Tun habibah. (Naeli Rokhmah/MaM)