M. Ngishom; Jadikan Media NU “Sebagai Wajah” NU Cilacap
NU CILACAP ONLINE – “Jadikan Media NU sebagai Wajah NU,” kata pimpinan redaksi NU Online Jateng, Muhammad Ngishom Al-Barrony di acara pelatihan Jurnalistik yang digelar Gedung PCNU Cilacap. Senin 30 November 2020.
Hari itu, Muhammad Ngishom Al-Barrony dihadirkan secara khusus untuk memberikan pelatihan jurnalistik di hadapan 40 calon jurnalis.
Acara ini diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap dengan mengundang peserta dari perwakilan MWCNU se Kabupaten Cilacap.
Pada pelatihan tersebut, pria kelahiran Nganjuk, 9 Maret 1966 ini berbagi ilmu dan pengalamannya sebagai seorang jurnalis.
“Bagi saya, bermedia, bukanlah tujuan hidup, melainkan bagian dari hidup. Kenapa begitu? Saya ini kuliah IAIN Walisanga (sekarang UIN Walisanga, red) Fakultas Syari’ah jurusan pengadilan agama. Akan tetapi saya malah terjun di dunia jurnalistik. Saya melalang buana dari Nganjuk ke Pekalongan, ke Semarang dan kota-kota lainnya untuk melaksanakan tugas. Ya saya nikmati dan saya syukuri saja. Ini menjadi bagian dari pengabdian saya kepada NU”, katanya.
Baginya berkhidmah tidak harus berorganisasi. Tapi bisa dengan bermedia. Pentingnya bermedia menurut Muhammad Ishom adalah dalam rangka berkhidmah kepada nahdlatul Ulama. Dengan cara mempublikasikan kegiatan-kegiatan NU melalui Media Nahdlatul Ulama.
Wajah NU di Media
“Jadikan Media NU sebagai Wajah NU, maksudnya kalo ingin tahu wajah NU itu kayak apa, ya lihat di medianya NU, ingin tahu wajah NU di Indonesia ya lihat NU Online, kalo ingin tahu wajah NU Jawatengah ya lihat NU Online Jawa Tengah, nah kalo ingin tahu wajah NU Cilacap, ya lihat media NU Cilacap.
Media Nahdliyin Cilacap (MNC) inilah yang akan menjadi wajahnya NU Cilacap. Segala informasi tentang NU di lingkungan Cilacap ini akan termuat di sini,” katanya.
Pria yang akrab dipanggil Muis ( singkatan Muhammad Ishom,red) menuturkan bahwa dirinya telah malang melintang di dunia media selama kurang lebih 15 tahun dan diawali sebagai penyiar radio di Radio Batik Kota pekalongan. Sekarang ini, ia menjadi pengawas di radio tersebut.
Selanjutnya, Ayah dari 2 anak ini juga menjadi pengelola di web kabarpekalongan.com. Muis juga merupakan salah satu redaktur di NU Online. Belum lama ini, ia didapuk menjadi pimpinan redaksi NU Online Jateng yang berdiri tepat pada tanggal 22 Oktober 2020b silam.
Pada pelatihan jurnalistik tersebut, Muhammad Ngishom memberikan tehnik dasar jurnalistik kepada para peserta.
“Kita sering dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa banyak media yang menyuguhkan informasi yang tidak berdasarkan kaidah jurnalistik. Apalagi di era kebebasan pers, seolah olah apa yang disajikan dalam media dianggap berita. Setiap media berlomba lomba menyajikan berita dalam berbagai versinya masing masing,” paparnya.
Akan tetapi media sosial menurutnya juga penting karena akan sangat membantu menyebarkan link website yang ada. Karena kebanyakan orang-orang masuk ke situs website melalui link yang disebar melalui akun media sosial seperti Facebook dan Twitter . Itulah sebabnya, Media NU juga harus mempunyai akun media sosial.
‘’Kaidah penulisan jurnalistik itu ya harus memenuhi unsur 5 W + 1 H. Apa itu? – What (apa), Where (di mana) , Who (siapa), Why (mengapa), When (kapan), dan How (bagaimana), ”katanya.
“Dengan memperhatikan 5 unsur ini, maka kita bisa menyiapkan apa yang akan kita liput . Kemudian, liputlah informasi sesuai dengan visi media kita. Media kita kan media NU, jadi ya berita yang kita muat harus sejalan dengan ajaran Ahlussunnah Waljamaah, Jangan asal meliput, jangan asal menulis, tapi liputlah apa yang penting. ” tegasnya.
Di akhir acara pelatihan Jurnalistik PCNU Cilacap, Muhammad Ngishom berpesan, “Jadikan media NU ini sebagai media yang dibutuhkan. Berikan sesuatu kepada NU. Jangan berharap apa yang kita dapatkan dari NU”.
Penulis : Naeli Rokhmah