Margaret Aliyatul Maimunah, Nahkoda Baru PP Fatayat NU
NU CILACAP ONLINE – Terpilih secara aklamasi, Hj Margaret Aliyatul Maimunah ditetapkan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Periode 2022-2027. Dengan ini Margaret resmi menjadi nahkoda baru PP Fatayat NU selama 5 tahun mendatang.
Keputusan diumumkan oleh ketua sidang dengan ketua sidang Nur Nadlifah di Aula di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (16/7/2022) petang.
Kongres PP Fatayat NU ke-16 diikuti oleh 34 Pimpinan Wilayah, 422 Pimpinan Cabang dan 2 Pimpinan Cabang Istimewa. Acara sejak 14 sampai 17 Juli 2022 dan bertempat di Auditorium utama Jakabaring Sport City (JKS) Palembang.
Baca juga 6 Struktur Organisasi Fatayat NU
Margaret resmi terpilih sebagai Ketua Umum PP Fatayat baru menggantikan pimpinan sebelumnya Anggia Ermarini usai menyatakan kesanggupannya di hadapan peserta sidang.
“Atas dasar kesadaran dan dari hati yang paling dalam, saya masih ingin menguatkan Khidmah saya di Fatayat NU, memberi yang terbaik untuk Fatayat NU,” kata Margaret.
Margaret mengatakan dengan posisi sebelumnya mungkin secara kondisi belum bisa berkhidmah secara penuh. Tetapi dengan menjadi ketua umum akan lebih penuh mengkhidmahkan diri kepada Fatayat NU.
“Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohiim, saya menyatakan bahwa saya siap menjadi ketua umum PP Fatayat NU,” tegas Margaret.
Rajin Menyapa Kader
Melansir NU Online, Ketum Demisioner PP Fatayat Anggia Ermarini menyebut bahwa selama ini Margaret sangat dekat dengan aktivis Fatayat, baik pusat maupun daerah.
“Bahasa saya margaret sangat ngeloni Fatayat. Jadi, selama ini memang selalu bersama-sama dengan sahabat Fatayat dalam mengawal kegiatan, program, dan tentu pengurusnya,” ujarnya.
Menurutnya, sosok Margaret merupakan aktivis yang rajin menyapa kader di daerah. “Dia sangat aktif untuk bisa ke daerah-daerah. Saya akui nggak mudah untuk menyisihkan waktu untuk bisa ke daerah. Karena luas negara kita dari ujung sampai ujung,” ungkapnya.
Anggia berharap bahwa kepemimpinan baru Fatayat NU di bawah kendali Margaret Aliyatul Maimunah nantinya bisa melihat dan memanfaatkan keberagaman kader organisasi perempuan Nahdliyin ini.
“Dari keberagaman itu supaya makin memperkuat, saling mengisi, dan saling melengkapi. Saya sangat berharap bahwa ketidaksamaan yang beragam dalam konteks kemampuan, keterampilan, kemudian masternya atau spesifikasi kerjaannya bisa merangkul semua kader yang berpotensi,” pesan Anggi. (Naeli Rokhmah)