LAZISNU Cilacap Bersinergi Gelar Pendidikan Dai LDNU
NU CILACAP ONLINE – NU Care LAZISNU Cilacap bersinergi dengan Pengurus Cabang Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (PCLDNU) Cilacap mengadakan Pendidikan Dai LDNU, Ahad (14/03/21). Begitu pentingnya sebuah sinergi, sehingga PCNU Cilacap mendorong tiap-tiap lembaga PCNU agar bisa bersinergi satu dengan yang lainnya.
Maret 14 April 2021 bertepatan dengan hari Ahad wage, Pengurus Cabang Lembaga Dakwah NU Cilacap (PCLDNU) bersinergi dengan Lembaga Amil Zakat NU (LAZISNU). PCLDNU dan Lazisnu mengadakan program “Pendidikan Da’i LDNU” yang mana hal tersebut merupakan salah satu program unggulan PCLDNU.
Proses registrasi peserta yang merupakan utusan dari tiap kecamatan di kabupaten Cilacap berlangsung pagi hari sekitar jam 8. Peserta terlihat bersemangat meski harus menempuh perjalanan yang lumayan jauh seperti dari ujung barat Cilacap yaitu wanareja, patimuan dan ujung timur Cilacap yaitu nusawungu.
Pemetaan Dakwah NU
Pembukaan pendidikan dibuka oleh Imam Tobroni S.Ag., MM.,selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap. Imam Tobroni berharap setelah pendidikan da’i ini selesai, diharapkan ada Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang terukur, terstruktur dan sistematis guna menjawab dan mengatasi problematika dakwah khususnya di Kabupaten Cilacap.
“Pemetaan dakwah juga perlu sehingga dai dapat melakukan penguatan sesuai dengan kondisi wilayah binaan dakwah para da’i,” demikan Imam Tobroni menambahkan.
Pembekalan peserta pada pendidikan da’i ini meliputi tiga sesi materi, yang mana masing-masing oleh pemateri-pemateri yang berbeda.
Dai Aswaja
Materi pertama adalah mengenai Aswaja. Materi Aswaja oleh Khazam Bisri, sekretaris PCNU Cilacap.
Khazam Bisri dalam salah satu materinya menyampaikan bahwa Lima Pilar Organisasi NU saat awal berdiri yaitu: KH Hasyim Asy’ari yang mewakili Ideolog, Ulama; KH Wahab Hasbullah yang mewakili Arsitek, Eksekutor, Manager; H. Hasan Gipo yang mewakili pengusaha; KH Mas Alwi & KH Raden Asnawi Kudus yang mewakili politisi & bangsawan; Abdullah Ubaid, K Wahid Hasyim dan K Mahfudz Shiddiq yang mewakili Anak muda sebagai ujung tombak.
Khazam Bisri menegaskan bahwa kelima pilar ini harus ada dalam struktur keorganisasian NU, maka perlu selalu ada regenerasi terhadap lima pilar tersebut.
Baca Juga: Sejarah Lembaga Dakwah NU LDNU
Materi kedua adalah mengenai metode Dakwah Al Nahdliyah oleh Kiai Sya’roni Jazuli selaku ketua PCLDNU Cilacap. Sya’roni Jazuli menyampaikan beberapa permasalahan-permasalahan dakwah yang ada di Kabupaten Cilacap. Juga menyampaikan solusi dan pengalaman selama menjadi ketua Lembaga Dakwah.
Kiai Sya’roni mengajak peserta pendidikan untuk proaktif dalam ngopeni sasaran dakwah di tiap daerahnya. Sya’roni menyampaikan bahwa PCLDNU selalu siap mendampingi da’i di manapun wilayah binaan dakwahnya.
Materi ketiga adalah mengenai Komunikasi Dakwah oleh Taufick Hidayatulloh, ketua departemen pengembangan dakwah di PC LDNU Cilacap. Taufick menekankan agar da’i kreatif dan mau menyiapkan sarana, prasarana dan ubo rampe untuk menyampaikan materi dakwah agar sasaran dakwah tertarik pada kita.
Taufick memberikan contoh sejarah dan di antaranya mencontohkan Sunan Kali Jaga yang membuat cerita wayang. Membuat tokoh-tokoh pewayangan untuk menyampaikan tentang syahadatain dan kalimat tahlil Laa Ilaaha illa laah. Baca juga Simbol Tokoh Wayang Semar
Harapan LAZISNU
Terpisah manajer program Nucare Lazisnu Cilacap Ahmad Fauzi kepada NU Cilacap Online mengatakan “Harapan kami pelatihan ini agar menjadi motivasi dan stimulan dalam melaksanakan kegiatan dakwah di masyarakat. Serta meningkatkan kualitas intelektual para dai melalui wawasan keilmuan, keterampilan dan kecakapan”.
Lebih lanjut Fauzi berharap para Dai ini juga ikut mensukseskan program program Nucare Lazisnu Cilacap di antaranya program santri mengabdi. Program santri mengabdi adalah pengiriman dai ke daerah daerah pelosok Cilacap.
Peserta terlihat antusias mengikuti pendidikan Da’i ini. Hal itu terlihat dari banyaknya pertanyaan saat sesi tanya jawab. Selain bertanya, peserta juga menyampaikan permasalahan dan kendala serta meminta solusi saat mereka berdakwah di lapangan.
Pendidikan da’i LDNU ini ditutup dengan penyampaian Rencana Tidak Lanjut (RTL) oleh tim PC LDNU dan kesepakatan bersama peserta pendidikan.(Saeful Nur Hidayat)