Kuda Arab, Budaya Badui dan Jenisnya

NU CILACAP ONLINE – Suku Badui dan budaya asli Arab lainnya menganggap kuda Arab sebagai anugerah dari Tuhan dan mereka memperlakukannya seperti itu.

Memang benar, ikatan antara orang Arab dan kuda mereka selama bertahun-tahun telah memainkan peran penting dalam budaya Arab. Lagi pula, berapa banyak puisi agung yang telah ditulis untuk kuda Arab? Dan berapa banyak lagu yang dinyanyikan orang Badui di dekat api unggun gurun pada malam hari untuk memuji binatang mulia ini?

Kuda dalam Sejarah Arab

Ada banyak teori seputar sejarah kuda Arab. Beberapa orang percaya bahwa mereka lahir di gurun dan telah melakukan kontak dengan manusia setidaknya sejak 3.500 SM.

Artefak kuno seperti segel silinder Raja Darius dari Persia Achaemenid sepertinya hanya membuktikan teori ini. Berasal dari tahun 522-483 SM, lukisan ini memperlihatkan raja yang perkasa sedang berburu singa dengan kereta yang ditarik kuda.

Teori lain adalah bahwa kuda Arab berasal dari Kerajaan Sabean, yang sekarang kita kenal sebagai Yaman. Para ahli kuda percaya bahwa Ratu Sheba menghadiahkan kuda Arab kepada Raja Sulaiman.

Raja kemudian memberikannya kepada beberapa orang Oman yang sedang berkunjung. Kuda jantan ini kemudian menghasilkan 157 keturunan di seluruh Arabia selatan. Dalam ratusan tahun yang akan berlalu, India akan mengimpor hewan-hewan cantik yang tak terhitung jumlahnya.

Budaya Transportasi Berkuda

Pada kebudayaan awal, kuda perlahan-lahan menjadi alat transportasi cepat di mana mereka biasa menarik kereta. Orang-orang juga menggunakannya untuk berkuda, sebagaimana dibuktikan dengan cetakan terra cotta Mesopotamia berusia 4.000 tahun yang ditemukan di Irak modern.

Faktanya, ini adalah salah satu gambar pertama seekor kuda dan penunggangnya yang diketahui ada. Terlebih lagi, para arkeolog juga menemukan lukisan makam yang menggambarkan seekor kuda dan penunggangnya yang mereka yakini dilukis oleh orang Mesir sekitar 1.400 SM.

Memang benar, kuda sangat penting tidak hanya sebagai alat transportasi awal, tetapi juga penting dalam peperangan dan perburuan. Bangsa Persia Achaemenid yang terkenal adalah orang pertama yang menggunakan kuda untuk menyampaikan pesan selama pertempuran.

Selain itu, bangsa Romawi tampaknya sangat menghormati musuh Parthia dan “tembakan Parthia” yang mereka namai. Dengan tembakan ini, seorang penunggang kuda yang sedang mundur akan berbalik ke atas kudanya dan menembakkan panahnya. Tembakan itu biasanya berarti luka mematikan bagi musuhnya.

Kuda Arab dalam Islam dan Budaya Badui

Sejak abad ke-7 M, kuda Arab telah menjadi bagian penting dari budaya Arab dan Islam. Memang benar, kuda Arab yang ringan dan gesit itu sangat penting dalam menyebarkan Islam hingga ke Tiongkok dan Spanyol.

Akibatnya, Nabi Muhammad SAW pun memuji kuda dan menyuruh para pengikutnya untuk merawatnya.

Sejak itu, kuda juga menjadi bagian penting dalam kehidupan suku Badui, dan mereka menghargai kuda Arab karena keanggunan, semangat, keberanian, dan semangatnya.

Baca juga 10 Cara Memilih Hewan Sehat dan Berkualitas

Faktanya, ada cerita tentang seekor kuda pemenang hadiah bernama Al-Kahila. Suatu hari seorang pencuri membawa pergi kudanya dan pemiliknya yang berasal dari Badui mengirim putranya untuk mengambilnya.

Namun, jauh di lubuk hatinya ia sangat berharap putranya tidak akan pernah menemukannya. Ia lebih memilih kehilangan Al-Kahila kesayangannya daripada mengetahui bahwa kudanya bisa dikalahkan.

Jenis Kuda Arab

Saat ini, hampir semua negara Arab mengabdikan diri pada peternakan dan balap kuda Arab. Dengan melakukan hal ini, mereka meneruskan bagian penting dari adat istiadat dan budaya mereka.

Terlebih lagi, mereka sering tinggal di kandang mirip istana yang dilengkapi dengan hampir semua hal yang diinginkan kuda, termasuk AC. Lebih dari 1.000 dari mereka yang terdaftar di Uni Emirat Arab dirawat dan dilatih oleh para ahli.

Meski demikian, selama ribuan tahun mereka dibiakkan, hanya ada enam jenis kuda Arab yang berdarah murni. Mereka adalah kuda Mesir, Rusia, Polandia, Spanyol, Crabbet, dan Shagya – yang semuanya dianggap oleh para ahli sebagai kuda Arab sejati. (MaM/kaleela.com)

Baca juga Dzuljannah, Kuda Kesayangan Sayyidina Husein RA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button