Inilah Metode 10 Cara Memilih Hewan Sehat dan Berkualitas
NU CILACAP ONLINE – Artikel berikut ini menguraikan ciri-ciri atau kriteria pada hewan yang sehat sekaligus sebagai metode cara memilih hewan yang baik, dan berkualitas untuk keperluan ibadah kurban maupun ibadah aqikah. Inilah metode 10 Cara memilih Hewan Sehat dan Berkualitas.
Hewan kurban harus sehat, bebas dari cacat fisik, dan penyakit karena hal tersebut ketentuan syarat sahnya kurban di samping mempengaruhi hasil kualitas mutu dagingnya.
Oleh karenanya penting memastikan bahwa kurban adalah persembahan kepada Allah, berupa hewan kurban yang disembelih pada hari Lebaran Haji atau Idul Adha yang dari, oleh, dan untuk dikonsumsi manusia.
Allahumma Inni Minka Wailaka Fataqobbal Minni.
Maka momentum lebaran haji, Idul adha, atau hari raya kurban tersebut memiliki makna ganda. Pertama sebagai ibadah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui kurban hewan, dan kedua makna sosial yakni pemberian daging kurban kepada sesama muslim.
Agar tidak membahayakan kesehatan umat, hewan yang akan dikurbankan harus memenuhi syarat standar kurban yakni sesuai ketentuan syariat agama, juga medis.
Hewan yang hendak dikurbankan berupa unta, kerbau, sapi, kambing atau domba syaratnya harus sehat, dan tidak cacat.
Selain di hari Idul Adha, di hari biasa hewan kambing atau domba pun kerap digunakan untuk keperluan ibadah aqikah.
Lalu, bagaimana cara memilih hewan yang sehat?
Melansir dari berbagai sumber baik secara teori maupun praktiknya di lapangan, setidaknya ada 10 cara memilih hewan yang baik dari kesehatannya maupun kualitasnya, tampak bisa dilihat secara fisik:
1. Perhatikan Postur Tubuh dan Kaki
Hewan kurban yang sehat memiliki postur tubuh tegap dan posisi kaki yang menapak sempurna di tanah.
Kuku hewan harus mengkilap alami, tidak pecah-pecah, dan tidak terdapat pangkal kuku (bagian perbatasan antara kulit dan kuku).
2. Bulu bersih dan mengkilat.
Hal itu menggambarkan bahwasannya perawatan pada hewan tersebut teratur dan bersih. Bebas dari bakteri berbahaya dan potensi penyakitan sedikit.
3. Gemuk dan lincah.
Hewan gemuk dan lincah atau bisa juga di sebut aktif. Jika pergerakan hewan lemah dan pasif menandakan adanya potensi hewan terkena penyakit.
4. Muka cerah.
Hewan memiliki muka cerah dan lebar menandakan bahwa hewan tersebut tidak stress. Biasanya hewan stress cenderung kusam raut wajahnya.
5. Nafsu makan baik.
Dalam artian cara hewan memakan pakan tersebut. Apakah doyan, gelisah atau diam teratur. Hal ini bisa menunjukkan hewan tersebut apakah baik-baik saja, atau tidak sakit.
6. Lubang kumlah yakni bagian mulut, mata, hidung, telinga dan anus terlihat bersih dan normal.
Logikanya jika hewan kotor di bagian tersebut, kita akan berfikir bahwa hewan itu mungkin banyak bakterinya. Tentu hal itu berbahaya dan beresiko. Selalu perhatikan bagian tersebut.
7. Suhu badan normal 37 derajat celcius dan tidak demam.
Hewan yang badannya tidak normal, kurus biasanya disebabkan demam. Otomatis daging yang di hasilkan sedikit.
8. Tidak cacat, tidak pincang, dan tidak buta.
Hewan yang bagus itu yang tidak cacat. Perhatikan bagian kecil seperti ekor, telinga, mata. Apakah ada yang cacat atau tidak.
Khusus hewan pejantan bagian tanduk, poel gigi dan cacur (jika tunggal cacat). Untuk Hewan betina bagian puting susunya (Jika tunggal cacat)
9. Telinga hewan tidak rusak maupun cacat.
Biasanya hewan diberi tanda di telinga dan membekas. Terkait hal itu menurut kesepakatan ulama bahwa bekas eartag, atau penanda lainnya pada tubuh hewan bukanlah suatu kecacatan, maka bisa digunakan untuk kurban.
10. Usia Dewasa.
Hewan kurban telah berusia dewasa. Para ulama sepakat bahwa usia hewan kurban adalah minimal satu tahun untuk jenisĀ kambing maupun domba, dan minimal dua tahun untuk kerbau dan sapi.
Demikian artikel mengenai ciri, metode cara memilih hewan yang baik, sehat dan berkualitas. Sebagai syarat utama dalam ibadah kurban maupun aqikah ditinjau secara syariat, dan medis. Semoga bermanfaat. (IHA)
Baca juga Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Fadhilah Sasih Dzulhijjah