Trending

Bank Sampah Resik Harjo, Mendulang Sampah Jadi Rupiah

NU CILACAP ONLINE – Alih-alih jadi polusi lingkungan, sampah justru didulang menjadi lahan rupiah. Inilah misi utama diresmikannya Bank Sampah Resik Harjo Fatayat Ranting Wringinharjo Kecamatan Gandrungmangu, Minggu (28/02/21). Peresmian dilaksanakan di halaman MI Baitussalam Wringinharjo Kecamatan Gandrungmangu pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB.

Salah satu kegiatan dalam acara tersebut adalah penimbangan sampah yang telah dikumpulkan oleh para nasabah Bank Sampah Resik Harjo untuk pertama kalinya. Antusiasme warga terlihat saat Bank Sampah Resik Harjo diresmikan.

Berdasarkan hasil penimbangan sampah tersebut, sebanyak 711 Kg sampah dari 36 nasabah terkumpul. Sampah ini dikumpulkan selama 2 bulan sejak sejak bulan Januari 2021 lalu.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Wringinharjo, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gandrungmangu, DPC Sarbumusi Cilacap, PAC Fatayat NU Gandrungmangu, PAC GP Ansor Gandrungmangu, PKK, dan para Ketua RT setempat.

Bank Sampah

Ketua Ranting Fatayat Gandrungmangu Siti Rohimah menuturkan Kepada NU Cilacap Online terkait latar belakang pembuatan bank sampah.

Ide awal didirikannya Bank Sampah ini adalah untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga maupun industri.

“Pengelolaan sampah sangat penting mengingat curah hujan yang tidak menentu sepanjang tahun; dan mengakibatkan beberapa titik di Kecamatan Gandrungmangu mengalami banjir. Pengelolaan sampah yang buruk tentu akan memperparah kondisi tersebut,” katanya.

Baca Juga:

Selain itu, dari sisi ekonomi sebenarnya sampah juga memiliki nilai ekonomis. Contohnya antara lain sampah yang berasal dari kardus, plastik, kemasan air mineral dan lain-lain bisa dijual atau didaur ulang menjadi produk kerajinan sehingga bisa dimanfaatkan atau bahkan dijual dengan sehingga tidak terbuang sia-sia.

“Sehingga dengan hadirnya bank sampah tentu akan sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan produktivitas dan perekonomian. Terlebih pada masa pandemi COVID-19 ini di mana masyarakat banyak kehilangan mata pencaharian”, lanjutnya.

Bank Sampah Resik Harjo Fatayat NU Wringinharjo
Peresmian Bank Sampah Resik Harjo ditandai dengan pemotongan kepala tumpeng oleh Nanik Isnainiyah Azhar., Ketua PAC Fatayat Gandrungmangu diserahkan kepada Ketua DPC Sarbumusi Cilacap Zainal Abidin

Bank Sampah Jadi Icon  Fatayat NU Gandrung

Pemilihan nama Bank Sampah Resik Harjo diperoleh pada saat pelaksanaan kegiatan sosialisasi manajemen bank sampah oleh Fatayat Ranting Wringinharjo berkolaborasi dengan pihak Pemerintah Desa Wringinharjo bersama dengan PKK.

Bank Sampah Resik Harjo diketuai oleh Tri Mulyani dan merupakan bank sampah kedua yang berada di wilayah Kecamatan Gandrungmang. Untuk yang pertama kali berdiri adalah Bank Sampah Pemuda Sejahtera yang dibentuk oleh Fatayat NU Ranting Sidaurip.

Dalam sambutannya, H Tabingan Sidiq selaku perwakilan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gandrungmangu menyampaikan dukungan dan harapan agar Bank Sampah Resik Harjo bisa menjadi solusi atas pengelolaan sampah.

Dengan adanya Bank Sampah Resik Harjo, sampah yang sebelumnya menyebabkan polusi lingkungan diubah menjadi lahan yang menghasilkan rupiah. Dengan menanamkan niat dalam hati sesuai hadits Rosul “annadofatu minal iman“ yaitu kebersihan sebagian dari iman.

“Maka kegiatan ini bukan hanya untuk mendapatkan rupiah. Tapi juga sekaligus untuk mencari RidhoNya yang insyaalloh akan membawa keberkahan,” jelasnya.

Baca juga Sejarah Fatayat NU

Pengelolaan Sampah

Hal senada disampaikan oleh Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Gangrungmangu Nanik Isnainiyah Azhar.

Nanik Isnainiyah Azhar berharap ke depannnya Bank Sampah Resikharjo ini bisa menjadi terobosan baru pemberdayaaan ekonomi perempuan. Dan bisa menjadi motivasi bagi seluruh ranting di kecamatan Gandrungmangu untuk membentuk bank sampah di masing-masing ranting.

“Tujuannya agar tercipta lingkungan yang bersih, berdaya guna, dan bermanfaat bagi sesama. Karena dari sampah akan tercipta inovasi baru untuk berkarya dan mengembangkan potensi kerajinan atau prakarya yang menghasilkan rupiah,” tuturnya.

Nanik juga menjelaskan bank sampah merupakan salah satu icon program yang sedang digalakkan oleh PAC Fatayat NU Gandrungmangu ke seluruh Pimpinan Ranting.

“Harapan ke depan, agar Fatayat yang berada pada wilayah Kecamatan Gandrungmangu dapat bersinergi dengan baik bersama masyarakat sekitar dalam hal pengelolaan sampah,” pungkasnya. (Uswatun Chasanah/Naeli Rokhmah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button