Anak Muda Bershalawat, Kenapa? Habib Abdillah Menjawab

NU CILACAP ONLINE – Anak muda bershalawat menjadi penting menurut Habib Abdillah bin Hasyim Al-Jilani, pengasuh Majelis Tanwirul Qulub Cilacap. Berikut ini Taushiyah Ramadhan 1443 H dengan tema Kenapa Anak Muda Bershalawat, temukan jawabannya bersama Habib Abdillah.

Para pemirsa yang dimuliakan oleh Allah; bahwasanya seorang pemuda merupakan harapan dari pada bangsa pemuda ini adalah generasi berikutnya yang akan memimpin dari pada negara ini.

Pemuda dan Ketakwaan

Seperti apa sebuah bangsa, seperti apa sebuah negara, yang bisa kita lihat dari pada pemudanya. Imam Syafii Rahimahullah pernah mengatakan;

حَيَاةُ الْفَتَى وَاللهِ بِالْعِلْمِ وَالتُّقَى #  إِذَا لَمْ يَكُوْنَا لَا اعْتِبَارَ لِذَاتـِهِ

Artinya : ” Hidupnya seseorang itu demi Allah ditentukan oleh ilmu dan takwa; jika keduanya sudah tak ada, maka tak ada lagi harga dirinya “.

Wahai para pemuda. Ketahuilah oleh kalian semua demi Allah hendaknya kehidupan masa muda itu diisi dengan ilmu dan ketakwaan. Dan andaikata kedua hal tersebut tidak terdapat di dalam diri seorang pemuda maka sia-sia dari pada masa mudanya. Maka sebagai seorang pemuda yang merupakan harapan daripada bangsa yang akan menjadi pemimpin nantinya maka harus diberikan keilmuan dan ketakwaan.

Bukankah ada satu terima bahwasanya ajarkan anak-anak kita dengan ilmu dan takwa; karena kehidupan mereka ini nantinya akan berbeda daripada kehidupan kita. Zaman mereka tidak sama dengan zaman kita. Jadi hak kehidupan anak-anak sekarang tidak sama dengan kehidupan kita. Jadi ajari anak-anak kita dengan betul supaya menjadi pemuda yang baik. Karena apa? Karena mereka hidup tidak sama dengan zaman kita.

Makanya hendaknya seorang pemuda dikenalkan ketakwaan; dikenalkan kepada sosok yang akan menjadi idola mereka, sosok idola  tersebut akan membawa pada kebaikan.

Sosok Nabi Muhammad ﷺ

Habib Abdillah mengatakan, Kita Umat Islam memiliki sosok idola, yang mana idola kita adalah Nabi Agung Muhammad ﷺ, maka anak-anak muda kita, para pemuda kita, hendaknya kita kenalkan dengan Nabi Muhammadﷺ,  hendaknya kita pahamkan kepada mereka, karena ketika seorang anak muda tidak dikenalkan dan dipahamkan, maka mereka dikhawatirkan memiliki ilmu pun ilmunya bisa tidak manfaat dan jauh daripada ketakwaan.

Bagaimana kita bisa mendapatkan ilmu dan ketakwaan maka paling tidak harus ada sosok idola kita yaitu Nabi Muhammad ﷺ. Bukankah ketika kita mengidolakan seseorang. ketika kita mencintai sesuatu hal, ketika kita mencintai seseorang, orang tersebut akan kita selalu sebut namanya;  lebih-lebih ketika kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad ﷺ.

Baca juga Shalawat Thariqiyyah, Teks Arab Latin dan Artinya

Maka paling tidak ketika rasa cinta itu ada, muncul rasa tersebut, maka hendaknya kita senantiasa bershlawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Bukankah di dalam Alquran sudah dijelaskan dalam firman Allah SWT  aalam surah  Al-Ahzab Ayat 56

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya: ” Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (Q.S Al- Ahzab : 56)

Ketika Allah SWT bersholawat kepada Nabi Muhammad ﷺ itu satu wujud rahmat kasih sayang dan keridhaan Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ.  Setelah itu para Malaikat Allah juga membaca shalawat  mendoakan keberkahan untuk Nabi Agung Nabi Muhammad ﷺ.

Sementara ketika kita Umat islam bershalawat untuk media menyambungkan kita  kepada Nabi Muhammad ﷺ; segala sesuatunya akan cukup pada diri kita kebaikan-kebaikan akan datang mengalir kepada diri kita masing-masing.

Ketika seorang anak dari kecil bahkan pemuda kita sudah mengenalkan Nabi Muhammad ﷺ yaitu dengan membaca shalawat  sebagai salah satu wujud bukti kecintaan kepada Nabi Muhammad ﷺ; maka seorang pemuda hendaknya senantiasa bershalawat. Ini akan menumbuhkan rasa mahabbah, conta, kepada Nabi Muhammad ﷺ.

Ketika mahabbah maka orang tersebut akan mempelajari dari pada Sirah Nabawi akan mempelajari dari pada kisah kehidupan dari pada Nabi Muhammad ﷺ; yang mana nanti akan mencoba meniru dan mengikuti akhlakNya karena ketika kita bershalawat. Maaka hakikatnya dari pada shalawat tersebut akan kembali kepada kita manfaatnya kembali kepada kita yang sering membaca shalawat.

Satu satunya amal ibadah yang diterima oleh Allah ta’ala dalam kondisi apapun meskipun tidak berwudhu meskipun mungkin membacanya kita dengan sombong sekalipun dengan beraneka macam; adalah Shalawat

Baca juga

Satu-satunya amal ibadah kita diterima adalah dengan kita bershalawat kepada nabi Agung Nabi Muhammad ﷺ; karena ketika sebagai contoh di saat kita membaca shalawat satu kali saja orang tersebut diberikan sepuluh rahmat oleh Allah Swt. Maka Insya Allah apabila kita bisa amalkan dengan istiqamah maka tiada lain segala kebaikan bahkan di ujung dari kehidupan kita pun kita akan berada dalam kondisi yang Mati Husnul Khotimah.

Baca juga Shalawat Nahdliyah: Pencipta, Bacaan, Teks dan Amalan

Pemuda Pengamal Shalawat

Dikisahkan Habib Abdillah dari kitab Abdusshalawat al-Azhar karya Syeh Yusuf Annabani. Seorang pemuda ini senantiasa membaca shalawat; ketika beliau berada di Makkah. Ketika itu ada seorang ulama besar yaitu Imam Sufyan Al Tsauri beliau berada di sana.

Beliau menyaksikan sendiri pemuda ini senantiasa membaca shalawat disetiap ibadahnya dia baca shalawat maka pemuda tersebut ditegur oleh Imam Sofyan Al Tsauri “Hai anak muda, bukankah setiap hal ibadah ada bacaannya sendiri? Bukankah setiap ini ada bacaannya sendiri; mana tasbih, mana tahlil, tahmid, sementara yang kamu baca selalu shalawat”

Anak muda ini menanyakan “siapakah engkau  sampai bertanya kepada saya?”.  Akhirnya orang tersebut mengatakan saya adalah Sofyan Astsauri.

Maka Pemuda tersebut mengatakan; “kalau bukan karena engkau orang yang luar biasa bertanya kepada saya, maka saya tidak akan menjawab” tegasnya .

Pemuda itu melanjutkan jawabannya;

“Tapi karena kau yang bertanya saya akan menjawab; begitu cintanya saya begitu senangnya saya bershalawat karena pernah satu ketika ketika saya bersama dengan orang tua saya sedang berjalan; ketika itu di Makkah orangtua saya jatuh sakit dan sampai orang tua saya meninggal; sesuatu yang sangat mengejutkan dan orangtua saya meninggal tersebut wajahnya berubah menjadi hitam legam; saya bersedih dan saya gelisah”

“Dalam kegelisahan pun ini hanya berpikir; bagaimana saya harus menyampaikan kepada orang lain ketika saya melihat wajah dari lihat saya berubah menjadi hitam legam bahkan saya tutup waktu itu Ayah saya dengan kain dalam kondisi kesedihan yang sangat luar biasa. maka saking sedihnya saya tertidur di sebelah jenazah ayah saya ketika saya tertidur”

Baca juga Living Hadits Dan Konstruksi Tradisi Pembacaan Shalawat

Mimpi Didatangi Rasulullah ﷺ

“Bermimpi atau tidak ketika itu mendatangi saya seseorang yang sangat bau wanginya sangat luar biasa bersihnya luar biasa yang saya belum pernah mencium wangian seperti itu lalu orang tersebut mendatangi  dan melihat jenazah Ayah saya. Dan ketika itu ayah saya wajahnya diusap dan setelah diusap wajah ayah saya yang tadinya hitam legam tersebut berubah menjadi warna yang sangat  putih bersih luar biasa Lalu setelah itu orang itu berlalu begitu saja sempat memegang kakinya”.

“Saya bertanya siapakah gerangan engkau yang telah menghilangkan rasa gelisah ku rasa Kesedihanku yang telah menolong daripada ayahku yang tadinya wajahnya hitam legam berubah menjadi begitu bersih luarnya?”

Pemuda itu menirukan jawaban seseorang dimaksud; “Aku adalah Muhammad bin Abdullah. Ayahmu semasa hidupnya senantiasa melakukan beraneka macam hal yaitu dengan mementingkan nafsunya  yang begitu luar biasa maka beliau berubah menjadi hitam legam seperti itu; akan tetapi ayahmu senantiasa bershalawat kepada aku dan ketika seseorang bershalawat kepadaku, maka aku akan memberikan syafaat kepada orang tersebut”.

Baca juga

Maka setelah itu orang anak muda ini tadi dia terbangun dan sadar melihat  wajah dan tubuh berubah menjadi bersih putih berseri dia senang. Lalu pemuda itu mengatakan kepada Imam Sufyan Al Tsauri:

“Sejak saat itu maka memutuskan dirinya untuk senantiasa membaca shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ; karena cintanya kepada shalawat karena senangnya kepada shalawat kalau begitu Rindunya kepada Rasulullahﷺ,  cintanya kepada orang tua, karena satu bukti bahwa kecintaan kepada Nabi Muhammad ﷺ”

Menurut Habib Abdillah Al Jilani, ketika seorang anak muda senantiasa melantunkan shalawat kepada Nabi Agung Muhammad ﷺ, Insyaallah ini menjadi satu hal yang sangat baik dan akan menjadikan kebaikan untuk anak muda tersebut.

Juga mempelajari Sirah Nabawi mengikuti dari pada atau yang Rasul kerjakan dan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mencontoh untuk  meneladani Nabi Muhammad ﷺ, maka orang tersebut nantinya akan dikumpulkan bersama para kekasih Allah Swt dan Rasulullah ﷺ. Dengan Shalawat  Insyaallah segala urusan kita akan dipermudah baik urusan dunia lebih-lebih untuk urusan akhirat Amiin Ya Rabbal ‘Alamin. (Khayaturrohman)

Baca Juga >> Haul Ummul Mu’minin Sayyidah Khadijah Al Kubro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button