Trending

11 Ramadhan Haul Sayyidah Khadijah Al Kubro

NU CILACAP ONLINE – Tanggal 11 Ramadhan ada peristiwa penting bagi umat Islam; Wafat sekaligus diperingatinya Haul Ummul Mu’minin Sayyidah Khadijah Al Kubro. Mari mengenang kembali dan mengambil hikmah dari Manaqib Sayyidah Khadijah Al Kubro.

Arti Manaqib

Kata manaqib juga merupakan bentuk jamak dari mufrod ‘manaqabah’ yang bisa diartikan sebagai cerita riwayat hidup menyangkut kebaikan serta akhlak terpuji seseorang.

Kata manaqib juga merupakan bentuk jamak dari mufrod ‘manaqabah’ yang bisa diartikan sebagai cerita riwayat hidup menyangkut kebaikan serta akhlak terpuji seseorang.

Dari kata manaqib ini kemudian ditambahkan akhiran -an dalam bahasa Indonesia sehingga jadilah manaqiban. Adapun yang dimaksud tradisi manaqiban di sini berarti pembacaan riwayat hidup atau biografi seseorang, utamanya tokoh ulama.

Manaqiban yang terkenal adalah membaca manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani. Syekh Abdul Qadir Jailani adalah seorang wali Allah yang menyandang gelar Sulthanul Auliya atau pemimpin para wali.

Manaqib” Sayyidah Khadijah Al Kubro berikut ini diambil dari Kitab Al Busyro, Karya Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliky al Hasani Rahimahullah

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ،

Sayyidah Khadijah wafat pada hari ke-11 bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah; wafat dalam usia 65 tahun.

Diriwayatkan, ketika Khadijah sakit menjelang ajal, Khadijah berkata kepada Rasululllah SAW, “Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai isterimu belum berbakti kepadamu.”

“Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah meyokong dakwah Islam sepenuhnya”, jawab Rasulullah.

Kemudian Khadijah memanggil Fatimah Azzahra dan berbisik: “Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang ku takutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku”,

Mendengar itu Rasulullah berkata; “Wahai Khadijah, ALLAH menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga,”

Sayyidah Khadijah

Ummul Mu’minin, Sayyidah Khadijah pun kemudian menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan Rasulullah. Didekapnya istri beliau itu dengan perasaan pilu yg teramat sangat. Tumpahlah air mata mulia Beliau dan semua orang yg ada di situ.

Saat itu Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima kain kafan. Rasulullah menjawab salam Jibril dan kemudian bertanya; “Untuk siapa kain kafan itu, ya Jibril?”

“Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fatimah, Ali dan Hasan,” jawab Jibril. Jibril berhenti berkata dan kemudian menangis.

Rasulullah bertanya, Kenapa, ya Jibril?. JIbril menjawab; “Cucumu yang satu, Husain tidak memiliki kafan, dia akan dipenggal dan gugur syahid tanpa kafan dan tak dimandikan,” sahut Jibril.

Rasulullah berkata di dekat jasad Khadijah: Wahai Khadijah isteriku sayang, demi ALLAH, aku takkan pernah mendapatkan isteri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. ALLAH maha mengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kau infaqkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya.

Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu. “Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban?”

Baca juga  Pernikahan Agung Nabi Muhammad SAW Dengan Sayyidah Khadijah Al Kubro

Cinta Pertama Rasulullah ﷺ

Selama 25 tahun Rasulullah ﷺ tidak pernah melihat darinya kecuali kecintaan sejati.
Dan selama 25 tahun Rasulullah ﷺ tidak pernah melihat darinya kecuali perhatian.
Dan selama 25 tahun Rasulullah ﷺ tidak pernah melihat darinya kecuali Ketulusan.
Dan selama 25 tahun Rasulullah ﷺ tidak pernah melihat darinya kecuali Dukungan.
Dan selama 25 tahun Rasulullah ﷺ tidak pernah melihat darinya kecuali Kerinduan.
Dan selama 25 tahun Rasulullah ﷺ tidak pernah melihat darinya kecuali Keanggunan.
Dan selama 25 tahun Rasulullah ﷺ tidak pernah melihat darinya kecuali Keindahan.
Dan selama 25 tahun Rasulullah ﷺ tidak pernah melihat darinya kecuali kemuliaan.
Ibu dari anak-anaknya. Nenek bagi Al Hasan wal Husain dan saudara-saudara mereka

Ketika semua mendustai Rasulullah ﷺ dadalah yang senantiasa mempercayainya. Ketika semua kikir dengan hartanya untuk perjuangan Rasulullah ﷺ dadalah yang senantiasa mengorbankan segala harta bendanya untuk kekasihnya.

Sehebat apapun wanita di alam semesta ini, namun tidak akan pernah mampu melebihi Sayyidah Khadijah Al kubra kekasih sejati Rasulullah SAW ﷺ.

Tidak pernah Rasulullah ﷺ mencintai seorang wanita melebihi kecintaannya kepada Sayyidah Khadijah Al Kubra. Jauh setelah wafat sang isteri tercinta. Kenangan manis dan kesetiaan di hati Rasulullah ﷺ tidak pernah pudar.

Baca juga Khutbah Jumat: Mengingat Kematian (Dzikrul Maut)

 

Al Busyro Manaqib Sayyidah Khadijah

Manaqib Sayyidah Khadijah

Faedah membaca Manaqib Sayyidah Khadijah Al Kubro menurut Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliky al Hasani Rahimahullah;

  • 1. Barangsiapa melazimkan membaca manaqib Sayyidah Khadijah pada ketika Haulnya tanggal 11 Ramadhan atau pada setiap tanggal 11 bulan Hijriyyah, niscaya Allah luaskan rezekinya yg halal dan diberikan kekayaan yg tidak diperkirakannya.
  • 2. Apabila ia seorang pedagang, maka Allah akan berikan keuntungan yang banyak juga halal, serta dimudahkan segala urusannya.
  • 3. Kemudian Apabila ia seorang yang berpangkat/ mempunyai jabatan baik dunia atau akhirat, maka Allah akan naikkan pangkatnya.
  • 4. Apabila ia seorang penuntut ilmu, maka Allah akan berikan ilmu laduni dari Allah SWT.
  • 5. Dan apabila seseorang mempunyai kesusahan seperti banyak hutang, maka bacalah manaqib Sayyidah Khadijah, dan jikalau ia mampu untuk menyembelih kambing, dan dagingnya dibagikan. serta pahalanya dihadiahkan kepada Sayyidah Khadijah, insya Allah Allah akan luaskan rezekinya yang Halal dan akan terbayar hutangnya dan disampaikan segala hajatnya dunia dan akhirat. (MUJARAB).

Sumber: Sayid Machmud BSA

Ummul Mu’minin

Ummul Mu’minin adalah nama kunyah para istri Rasulullah Saw, termasuk Khadijah Al Kubro. Nama kunyah adalah nama panggilan yang diawali dengan nama Abu atau ummu yang disandarkan kepada nama anaknya. Misalnya Abu Muhammad; yang berarti bapaknya Muhammad. Hal ini sangat masyhur dikalangan orang Arab. Sehingga hampir semua orang Arab memiliki nama kunyah.

Bahkan imam Nawawi di dalam kitab Al-Majmu’ mengatakan bahwa disunnahkan memberi nama kunyah kepada orang, baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki keutamaan atau kemuliaan, baik ia memiliki anak ataupun tidak, dan baik dinisbatkan kepada anaknya sendiri atau orang lain. Oleh sebab itu, maka tidak heran jika hampir semua sahabat Nabi saw. dan para ulama’ memiliki nama kunyah.

Begitu pula dengan para istri-istri Rasulullah saw. Mereka mendapatkan nama kunyah Ummul mukminin/ummahaatul mukminin atau ibunya orang-orang mukmin. Bahkan, nama kunyah itu langsung diberikan oleh Allah swt. sebagai berikut.

النَّبِيُّ أَوْلى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْواجُهُ أُمَّهاتُهُمْ ….(6)

Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibanding diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka….. (Q.S. Al-Ahzab/6).

Dimakamkan di Hajuun

Setiap kali Rasulullah ﷺ masuk ke kota Makkah setelah beliau hijrah ke madinah, baik pada saat umrah Al Qodho, maupun Fath Makkah beliau selalu meminta kepada sahabatnya untuk didirikan baginya kemah di Hajuun.

Rumah Bani Hasyim terbuka lebar untuk Rasulullah ﷺ tinggal di Makkah. Namun beliau lebih memilih kemah yang sederhana di Hajuun. ADA APA GERANGAN DENGAN “HAJUUN”? Di Tanah suci Hajuun disemayamkan ISTERI TERCINTA SAYYIDAH KHADIJAH AL KUBRO

Baca juga Haul ke-14 Gus Dur Cetuskan ‘Amanat Ciganjur’

Sayyidah Khadijah Radhiyallahu Anha adalah istri yang paling di cintai oleh Rasulullah ﷺ, Sayyidah Khadijah adalah ibu nya orang-orang beriman. Tanggal 11 Ramadhan wafat nya, tiru lah akhlaq beliau, semoga kita semua mendapatkan keberkahan dunia akhirat dari Allah, di melalui daripada perantara beliau Radhiyallahu Anha, Allahumma shalli wa sallim ala zawjihal amiin.

Baca Juga >> Manaqib Sayyidah Fathimah Az Zahra Radhiyallahu ‘Anha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button