PCINU, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama
NU Cilacap Online – PCINU adalah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama, struktur organisasi NU Istimewa yang berkedudukan di Luar Negeri. Keberadaan PCINU diakui oleh AD NU tahun 2015, Bab VI Pasal 12 tentang Struktur Organisasi Nahdlatul Ulama.
Pembentukan PCINU
Pembentukan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) diatur di dalam ART NU Pasal 11. Di sana disebutkan:
- Pembentukan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama dilakukan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atas permohonan sekurang-kurangnya 40 (empat puluh) orang anggota.
- Pembentukan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama diputuskan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah.
- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama memberikan Surat Keputusan masa percobaan kepada Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama.
- Pengurus Besar mengeluarkan Surat Keputusan Penuh setelah melalui masa percobaan selama 1 (satu) tahun.
Struktur Organisasi PCINU
Bagaimana dengan struktur organisasi PCINU?. Secara umum, struktur organisasi nya mengikuti pedoman AD/ART itu. Di dalam struktur Organisasi PCINU ada pengurus Syuriyah, juga ada pengurus Tanfidziyah.
Kemudian, bagaimana proses pemilihan dan penetapan PCINU yang berkedudukan di luar negeri itu Pasal 14 ART NU menyatakan, Pemilihan dan penetapan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama sebagai berikut:
- Rais dipilih secara langsung melalui Musyawarah mufakat dengan sistem ahlul halli wal ‘aqdi.
- Ahlul halli wal ‘aqdi terdiri dari 5 orang ulama yang dipilih secara langsung oleh Konferensi Cab
- Kriteria ulama yang dipilih menjadi ahlul halli wal ’aqdi adalah sebagai berikut: beraqidah ahlussunnah wal Jamaah al-nahdiyah, bersikap adil, ‘alim, memiliki integritas moral, tawadlu’, berpengaruh dan memiliki pengetahuan untuk memilih pemimpin yang munadzdzim dan muharrik serta wara’ dan zuhud.
- Ketua dipilih secara langsung melalui Musyawarah mufakat atau pemungutan suara dalam Konferensi Cabang Istimewa, dengan terlebih dahulu menyampaikan kesediaannya secara lisan atau tertulis dan mendapat persetujuan dari Rais terpilih.
Internasionalisasi NU
Adalah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membawa NU pada percaturan dan isu-isu global, termasuk melalui keterlibatan Gus Dur dalam gerakan demokrasi negara berkembang saat itu. Jadi, NU mulai dikenal di jagat global justru melalui gerakan demokrasi.
Sampai saat ini, menurut Syafiq Hasyim dari PCINU Jerman, ia ndak melihat orang di dalam NU seperti Gus Dur, mungkin untuk selamanya ke depan. Namun internasiolisasi NU, mulai pada era kepemimpinan Kiai Hasyim Muzadi.
Baca juga PCINU Taiwan Gelar Shalat Idul Fitri
Pada masa beliau pembukaan NU-NU cabang internasional mulai bahkan menjamur, termsuk PCINU Jerman pada masa terakhir kepemimpinan Kiai Hasyim Muzadi.
“Saya tahu beliau bukan “international man”, karena jaringannya yg tidak sama dengan Gus Dur, namun Kiai Hasyim punya visi utk meneruskan internasionalisasi NU ala Gus Dur. Meskipun juga, visi PCINU tidak selalu sama dengan Kiai Hasyim Muzadi,” ungkap Syafiq Hasyim.
KH Hasyim Muzadi ingin NU menjadi transnational organization. Bagaimana dengan peran PCINU? PCINU diharapkan menjadi perpanjangan visi internasionalisasi NU.
Kongres PCINU
Pada Juli 2012, pernah digelar Kongres I PCINU se Dunia di Libanon. 20 Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama saat itu hadir, di antaranya PCINU Mesir, Maroko, Sudan, Suriah, Tunis, Aljazair, Yordania, Saudi Arabia, Yaman, Malaysia, Amerika-Kanada, Australia-Selandia Baru, Korea, Taiwan, Jepang, Jerman, Rusia, Inggris, Belanda, Pakistan, Turki dan Lebanon.
Baca Juga
- Pengurus Syuriyah NU, Kedudukan, Tugas dan Wewenang
- Pengurus Tanfidziyah NU, Kedudukan, Tugas dan Wewenang
Data yang dikumpulkan Redaksi NU Cilacap Online saat artikel ini dipublikasikan, PCINU se Dunia meliputi: Aljazair, Amerika – Kanada, Arab Saudi, Australia – New Zealand, Belanda, Belgia, Brunei, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Lebanon, Malaysia, Maroko, Mesir, Pakistan, Rusia, Sudan, Suriah, Taiwan, Tiongkok, Tunisia, Turki, United Kingdom, Yaman, Yordania.
Baca juga NU, Organisasi Keagamaan & Kemasyarakatan Islam Aswaja