Pengurus MWCNU Jeruklegi Cilacap Jawa Tengah – Profil

NU Cilacap Online – MWCNU Jeruklegi. Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Jeruklegi Cilacap Jawa Tengah merupakan salah satu Struktur Pengurus Organisasi NU di tingkat Kecamatan. MWCNU Jeruklegi membawahi struktur organisasi Ranting NU sejumlah 13 (tiga belas) Ranting NU.

Jeruklegi terkenal sebagai daerah abangan, karena termasuk MWCNU termuda di Kabupaten Cilacap, maka belum banyak yang mengenal NU. Selain itu, pada masa orde baru berbagai bentuk intimidasi sering terjadi, khususnya kepada warga NU.

Bedirinya MWCNU Jeruklegi

MWCNU baru terbentuk pada tahun 1987. Namun, secara amaliyah NU sudah ada sejak lama, walau belum ada label NU.

Pelopor pendiri dan penggerak MWCNU Jeruklegi adalah para alim ulama, di antaranya; KH Soderi (Jambusari), KH Hamami (Tritih Wetan), H Alif (Tritih Wetan), Kiai Saen (Jambusari), Ismail (Jambusari), Heri Sumardi (Tritih Lor), Kiai Kasirun Ishak (Sumingkir), Kiai Zaenal Ma’rufin (Sumingkir) dan Kiai Samsul Hadi (Jeruklegi Kulon) MWCNU berdiri.

Proses berdirinya organisasi masyarakat NU ini melalui musyawarah yang panjang di kediaman H Alif, Tritih Wetan dan Masjid Al Falah Tritih Wetan. Pengurus NU di wilayah Jeruklegi bekerja keras untuk mengibarkan bendera NU dengan dakwah yang santun sehingga dapat diterima di wilayah tersebut, yang notabene awam akan paham ahlussunnah wal jamaah.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Kiai Zaenal Ma’rufin sebagai Rais Syuriyah dan KH Soderi sebagai Ketua Tanfidziyah (1987-1991) saat itu.

Membangun MTs Ma’arif NU

Surat Keputusan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap turun, kemudian pelantikan pengurus MWCNU Jeruklegi Cilacap Jawa Tengah yang pertama dilaksanakan di Lapangan Desa Jambusari dan dihadiri oleh Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap, KH Su’ada Adzkiya.

Perjuangan Kiai Zaenal Ma’rufin beserta KH Soderi kemudian diteruskan oleh Kiai Abdul Majid sebagai Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah, Makmur Syuhadi (1991-1995). Sebab pada periode pertama baru terbentuk empat ranting, sehingga Makmur Syuhadi mulai bergerak dan memulai geliat organisasi di Jeruklegi dengan membentuk ranting-ranting di berbagai desa.

Baca juga Profil Pengurus MWCNU Jeruklegi 2018-2023

Di periode KH Makmur Suhadi secara bergotongroyong dan bersama-sama membangun wujud monumental MTs Ma’arif NU 01 Jeruklegi sebagai embrio terbentuknya lembaga pendidikan yang lain. Seiring berjalannya waktu, sudah ada 3 MI Ma’arif di bawah naungan LP Ma’arif dan sejumlah Roudhotul Athfal (RA) yang berafiliasi dengan NU.

Pada awal berdirinya upaya kaderisasi sangat sulit dilakukan karena jarang ada yang mau untuk mengakui ke-NU-an – nya, karena kurangnya pemahaman dan wawasan terkait NU.

Hingga pada periode ketiga (1995-sekarang) saat Kiai M. Mukhtasor sebagai Rais Syuriyah dan Muhlison sebagai Ketua Tanfidziyah, telah terbentuk 13 (tiga belas) ranting.

Sebab banyak pemuda yang pulang dari perantauan, baik yang sekolah maupun belajar di pondok pesantren dan menyatakan kesiapannya berkhidmah di NU.

11 Pengurus Ranting NU

Pengurus Ranting NU di bawah MWCNU Jeruklegi yaitu;

  1. Ranting NU Citepus, Rais Syuriyah Kiai Muhamad Ridwan, Ketua Tanfidziyah, Abdul Ghofur
  2. Ranting NU Brebeg, Rais Syuriyah Kiai Tukiman, Ketua Tanfidziyah Muhidin
  3. Ranting NU Sumingkir, Rais Syuriyah Kiai Muhlasin, Ketua Tanfidziyah Ahmad Rojani
  4. Ranting NU Cilibang, Rais Syuriyah Kiai Hidayat, S. Pd., Ketua Tanfidziyah Rakum Kusmianto
  5. Ranting NU Mandala, Rais Syuriyah Kiai Muhamad Taufik, Ketua Tanfidziyah Sakijan
  6. Ranting NU Jeruklegi Wetan, Rais Syuriyah Kiai Daman Huri, Ketua Tanfidziyah Purdiono Abdul Karim
  7. Ranting NU Jeruklegi Kulon, Rais Syuriyah Kiai Abdul Kohar, Ketua Tanfidziyah Nangim Rifa’i
  8. Ranting NU Prapagan, Rais Syuriyah Kiai Rasim Rahmat Hidayat, Ketua Tanfidziyah Siswandi, S. E
  9. Ranting NU Tritih Lor, Rais Syuriyah Kiai Mu’inudin, Ketua Tanfidziyah  H. Muslim
  10. Ranting NU Karang Kemiri, Rais Syuriyah Kiai M. Muksin, Ketua Tanfidziyah Achmad Suparno
  11. Ranting NU Sawangan, Rais Syuriyah  Kiai Mahfudz Mustofa, Ketua Tanfidziyah  K. M. Yunus

Membangun Gedung Sekretariat

Guna menunjang kualitas administrasi, kemudian MWCNU Jeruklegi memulai membangun Gedung Sekretariat Bersama MWCNU dan Banom (SEKEBER) Jeruklegi dengan gerakan wakaf bersama guna membeli sebidang tanah.

Gerakan wakaf bersama ini dimulai pada akhir tahun 2019 hingga menjelang tahun 2020. Target pembelian tanah yang pada awalnya lunas enam sampai 12 (dua belas) bulan, justru lunas dalam kurun waktu tiga bulan saja, berkat kerjasama dan antusiasme warga NU Jeruklegi yang begitu tinggi.

Baca juga BMT NU Cilacap Buka Cabang di Jeruklegi

Pembangunan Gedung SEKEBER ditargetkan rampung pada masa khidmat periode ketiga ini. Lokasinya berada diDusun Wanasri RT 06 RW 06 Desa Jeruklegi Wetan, berdampingan dengan MI Ma’arif 02 Jeruklegi.Proyek bersama ini tentu tidak terlepas dari campur tangan para alim ulama di Jeruklegi dalam mengajak warga NU di daerahnya masing-masing.

Tokoh yang berpengaruh dan turut andil dalam membesarkan NU di Jeruklegi antara lain; Kiai Ahmad Samingun, Kiai Ahmad Jamail, Kiai Abdul Kohar, Kiai Nur Kholil, Kiai Muhammad Ridwan, Kiai Abdul Ghofur, Kiai Ujang Abdul Kholik, Kiai Purdiono Abdul Karim, Kiai Daman Huri, Kiai Kasirun Ishak, Kiai Ahmad Rojani, Kiai Yunus, Kiai Muhidin, Kiai Mukhlis, Kiai Muhtarom, Kiai Ahmad Taufik, Kiai Sukijan, Kiai Hidayat, Kiai Rakum Kusmiati, Kiai Rasim Rahmat Hidayat, Kiai Nursidin, Kiai Heri Sumardi, Kiai Mukhsin dan Kiai Ahmad Suparno.

Dalam setiap perjalanannya tentu menghadapi banyak tantangan, tantangan dari luar tentunya semakin derasnya arus globalisasi yang berkaitan dengan teknologi yang tidak diimbangi dengan doktrin ke-Aswaja-an sebagai dasar para kader NU dalam berjuang di NU.

Selain itu perlu adanya konsolidadi antar pengurus dan menata kembali kesepahaman mengenai tata organisasi NU yang berkaitan dengan peraturan dasar serta kebijakan dari atas ke bawah.

Badan Otonom dan Lembaga NU

MWCNU Jeruklegi memiliki sembilan lembaga sebagai penunjang organisasi, meliputi;

  1. Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU)
  2. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)
  3. Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU)
  4. Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU)
  5. Unit Pengelola Zakat Infaq Sedekah (UPZIS) Care-LAZISNU
  6. Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU)
  7. Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM NU)
  8. Lembaga Pertanahan dan Wakaf Nahdlatul Ulama (LPWNU)
  9. Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU)

Adapun badan otonom yang ada, antara lain:

  1. Pimpinan Anak Cabang Muslimat NU
  2. Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor
  3. Satuan Koordinasi Rayon (SATKORYON) BANSER
  4. Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU
  5. Pimpinan Anak Cabang IPNU
  6. Pimpinan Anak Cabang IPPNU

Memperluas Porgam dan Kegiatan

Kegiatan yang rutin dilakukan di Jeruklegi yakni pembacaan asmaul husna setiap Ahad Manis, Silaturahim ke ranting, pembacaan maulid simtuduror Ansor, Lailatul Ijtima’ di berbagai Ranting di Jeruklegi serta memaksimalkan kader berkreasi di seni hadroh sebagai identitas NU.

Kegiatan sosial yang sudah dilakukan yakni memaksimalkan pembagian hasil Koin NU untuk pentasarufan sosial misalnya santunan anak yatim dan dhu’afa. Di bidang ekonomi, Nahdlatul Ulama Jeruklegi Jeruklegi membangun lembaga kewirausahaan berupa air mineral galon. Serta wirausaha Kripik Kembang Gedang yang dirintis oleh Fatayat NU setempat.

Program yang menjadi garapan MWCNU Jeruklegi pada kepengurusan ini adalah peningkatan kapasitas kepengurusan dan kemandirian organisasi melalui Koin NU/ Gocap sebagai basis gerakan jam’iyah NU.

Sejauh ini perolehan Koin NU di Jeruklegi setiap bulannya mencapai 55 Juta dengan 2430 kaleng. Selain itu, sensus warga NU di Jeruklegi sudah mencapai 15% dari keseluruhan penduduk di Jeruklegi.

Rencana kedepannya Nahdlatul Ulama Jeruklegi Cilacap Jawa Tengah secara kelembagaan akan terus mengadakan pengkaderan baik di tingkatan MWCNU, Ranting beserta banomnya agar menjalankan roda organisasi semakin kuat secara jam’iyah NU.

Selain itu, MWCNU Jeruklegi menargetkan di setiap ranting atau desa harus ada MI Ma’arif sebagai sarana pengembangan kualitas sumber daya manusia di wilayah Jeruklegi.

Pada awal Januari 2021, MWCNU Jeruklegi berinisiasi untuk melalukan kerjasama dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Triwijaya Desa Tritih Lor dalam hal penjualan paket sembako kepada masyarakat melalui jalur Petugas Lapangan Penjemput Koin (PLPK) UPZIS Care-LAZISNU.

Baca juga  Struktur Organisasi NU (Nahdlatul Ulama)

Tantangan MWCNU Jeruklegi

Tantangan dewasa ini di NU khususnya di Jeruklegi, sangat membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni untuk berkhidmat NU. Selain itu, NU sangat memerlukan dokter-dokter yang mengisi berbagai poliklinik maupun rumah sakit NU.

Generasi muda NU saat ini perlu merambah ke bangku kuliah di fakultas kedokteran, tidak hanya nyaman di tarbiyah atau dakwah. Sebab impian dari MWCNU Jeruklegi khususnya ingin memiliki poliklinik dengan dokter NU di dalamnya.

Disclaimer: Profil Singkat MWCNU Jeruklegi ini adalah versi Update Tanggal 2 bulan April 2021 dimuat di Situs Islam Aswaja NU Cilacap Online, dan diolah dari Hasil wawancara Mahasiswa IAIN Purwokerto dengan Pengurus MWCNU Jeruklegi, termasuk wawancara dengan KH Soderi (Jambusari). Tulisan ini hasil kerjasama PCNU Cilacap dengan IAIN Purwokerto melalui Program Praktek Lapangan (PPL) Mahasiswa Fakultas Dakwah jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) yang terdiri dari Shevilla Dewi Pramudita, Novia Nurfadilla dan Zulia Adzkiyati (Update April 2021)

Ditulis Oleh : Shevilla Dewi Pramudita
Editor : Achmad Nur Wahidin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button