Trending

Hubungan Mabadi Khaira Ummah Dengan Khittah NU

NU CILACAP ONLINE – Mabadi Khaira Ummah dan Khittah NU memiliki hubungan yang erat. Mabadi Khaira Ummah adalah gerakan pembentukan identitas dan karakter warga NU, melalui upaya penanaman nilai-nilai luhur yang digali dari paham keagamaan NU.

Namun, karena nilai-nilai yang terkandung dalam paham keagamaan Nahdlatul Ulama itu demikian banyak. Maka dipilihlah nilai-nilai yang dapat dijadikan prinsip-prinsip dasar (mabâdî) sebagai langkah awal bagi pembentukan identitas dan karakter warga NU.

Mabadi Khaira Ummah Dan Khittah NU

Lantas di mana hubungan antara Mabadi Khaira Ummah dan Khittah NU ? Gerakan Mabadi Khaira Ummah merupakan langkah awal dari pembentukan “ummat terbaik”; yaitu suatu umat yang mampu melaksanakan tugas-tugas amar ma’ruf nahy munkar yang merupakan bagian terpenting dari kiprah NU; karena kedua sendi tersebut mutlak diperlukan  untuk menopang terwujudnya tata kehidupan  yang diridahi Allah sesuai dengan cita-cita NU.

Amar ma’ruf adalah mengajak dan mendorong perbuatan baik yang bermanfaat bagi kehidupan duniawi dan ukhrawi, sedangkan nahi munkar adalah menolak dan mencegah segala hal yang dapat merugikan, merusak dan merendahkan nilai-nilai kehidupan, dan hanya  dengan kedua sendi tersebut kebahagiaan lahiriah dan batiniah dapat tercapai.

Identitas dan karakter yang dimaksudkan dalam gerakan ini adalah bagian terpenting dari sikap kemasyarakatan yang termuat dalam Khittah Nahdlatul Ulama. Ia harus dimiliki oleh setiap warga Nahdlatul Ulama dan dijadikan landasan berpikir, bersikap dan bertindak. Dengan demikian, Mabadi Khaira Ummah merupakan implementasi dari Khittah NU.

Penanaman Mabadi Khaira Ummah kepada warga NU harus dilakukan secara intensif, terencana  dan berkelanjutan  melalui berbagai jalur yang dimiliki oleh Nahdlatul Ulama, seperti forum Lailatul Ijtima’. Upaya penanaman melalui kegiatan usaha bersama seperti yang pernah dirintis oleh NU pada masa yang lalu, akan lebih mempercepat tercapainya pembentukan identitas warga.

Gerakan Mabadi Khaira Ummah yang dilakukan oleh generasi pertama NU telah berhasil menjadikan NU sebagai salah satu organisasi besar. Organisasi yang kokoh dan proses pertumbuhannya begitu cepat. Tidak ubahnya seperti pertumbuhan umat Islam pada generasi pertama sebagaimana digambarkan dalam al-Qur’an.

Hubungan antara Mabadi Khaira Ummah dan Khittah NU terletak pada keterikatannya satu sama lain yang saling melengkapi. Khittah merupakan landasan, sedang Mabadi sebagai pelaksanaannya.

Khittah adalah kepribadian yang dibentuk oleh ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai paham keagamaan NU. Kepribadian tersebut kemudian menjadi landasan berpikir, bersikap dan bertindak warga NU yang harus tercermin dalam tingkah laku perseorangan maupun organisasi.

Dengan demikian, Khittah adalah merupakan sumber inspirasi bagi semua kegiatan NU dan warganya.

Konsekuensi Mabadi Khaira Ummah

Dengan demikian tuntutan untuk membangkitkan gerakan Mabadi Khaira Ummah setelah dicanangkannya Khittah NU, memang hampir merupakan konsekuensi logis.

Pertama, karena Mabadi Khaira Ummah (Al Mabadi Al Khamsah) adalah butir-butir ajaran yang dipetik dari ’moral’ Khittah NU yang harus ditanamkan kepada warga.

Kedua, tekad melaksanakan Khittah NU itu sendiri menuntut pembenahan dan pengembangan NU demi meningkatkan ketangguhan organisasi dan aktualisasi potensi-potensi yang dimiliki. Ini sesuatu yang mutlak perlu dalam upaya berkarya nyata bagi pembangunan umat, bangsa dan negara.

Baca juga KH Mahfudz Siddiq, Perumus Konsep Mabadi Khaira Ummah

Ketiga, sejarah Mabadi ’Khaira Ummah’ tak dapat dipisahkan dari ’jiwa asli’ NU yang kini disebut Khittah NU itu. Mabadi Khaira Ummah adalah ’sunnah’ atau jejak para pemula (al-sabiqûn al-awwalûn) NU.

Jika kembali ke khittah 26 (Khittah NU) dapat dimaknai sebagai pengikatan kembali (re-engagment) dengan semangat dan sunah para pemula ini. Maka gerakan Mabadi Khaira Ummah adalah revitalisasi sunah tadi mengingat relevansinya dengan kebutuhan masa kini, bahkan dengan kebutuhan segala zaman cukup nyata.

Lebih jauh, pembangkitan kembali dan pengembangan gerakan Mabadi Khaira Ummah ini pun relevan dengan kebutuhan pembangunan bangsa dan negara. Sasaran utamanya adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Keberhasilan pembangunan bangsa ini akan tergantung pada upaya pembentukan manusia Indonesia yang tidak hanya memiliki keterampilan saja. Tetapi juga watak dan karakter terpuji serta bertanggung jawab: sesuatu yang menjadi sasaran langsung gerakan Mabadi Khaira Ummah.

Dengan demikian, pengembangan gerakan Mabadi Khaira Ummah ini berarti juga salah satu bentuk pemenuhan tanggung jawab NU terhadap bangsa dan negara. Demikian artikel Mabadi Khaira Ummah dan Khittah NU.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button