Kajian Aswaja, Dialog Budaya Puncak Hari Santri di Karangpucung

NU Cilacap Online – Kegiatan Kajian Aswaja dan Dialog Budaya inisiasi Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Karangpucung menutup rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) 2024 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Karangpucung,

Kajian Aswaja dan dialog budaya berlangsung di Pondok Pesantren Nurul Qur’an Desa Surusunda pada Ahad, (26/10).

Selain dalam rangka hari santri nasional, Kajian Aswaja dan Dialog Budaya juga digelar dalam rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2024

Wakil Ketua Panitia HSN MWCNU Karangpucung, Suripto, S. Ag mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Panitia HSN dan juga Lembaga Badan Otonom NU yang sudah berperan merayakan Peringatan HSN 2024.

“Peringatan hari santri dan hari sumpah pemuda yang diselenggarakan oleh Fatayat NU ini luar biasa. Karena peran Fatayat sebagai salah satu organisasi kepemudian,” kata Kiai Suripto.

“Ini adalah sebuah kegiatan kolaborasi yang sangat baik. Karena peringatan hari santri tidak terlepas dari bagaimana peran ulama dan santri dalam rangka ikut serta memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” sambungnya

Menurut Kiai Suripto, santri yang bergabung dalam berbagai elemen dan badan otonom wajib untuk mendegani, mewarnai, dan ikut mengisi untuk bagaimana pemuda dan pemud.i. Ini tidak lepas dari cita-cita kemerdekaan Indonesia.

“Kalau dulu para santri mengedepankan perjuangan dengan mengusir para penjajah melawan musuh musuh negara. Sekarang Indonesia merdeka. Tugas kita mengisi kemerdekaannya dengan hal hal yang baik. Akan tetapi, di tengah kemerdekaan ini yang memprihatinkan adalah bagaimana budaya-budaya yang tidak baik sudah mulai menjajah para pemuda Indonesia,” katanya.

“Oleh karena itu, dalam rangka mengisi hari santri dan sumpah pemuda ini, sangat tepat PAC Fatayat mengadakan dialog budaya. Untuk bagaimana kita mengulas kembali budaya yang ada dibungkus dengan akhlaqul karimah,” lanjutnya.

Baca juga Rangkaian Harlah Ke-78 PAC Muslimat NU Karangpucung

Fatayat Berinovasi

Ketua PAC Fatayat NU Karangpucung, Ati Inayah, S. Pd. I menyampaikan bahwa untuk Kajian Aswaja sudah menjadi agenda rutin PAC Fatayat yang dilaksanakan setiap dua bulan sekali. Bertepatan saat ini dikemas dengan kegiatan rutin Yaumul Ijtima’ dan Dialog Budaya.

“Kegiatan hari ini juga merupakan bentuk publish kita untuk melaksanakan paradigma di Nahdlatul Ulama yang sudah selama ini kita pegang, yaitu al- muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah,” terang Ati Inayah.

Baca juga Begini Cara Muslimat NU Karangpucung Semarakkan Hari Santri

Kajian aswaja dan yaumul ijtima’ yang dilaksanakan sudah sesuai dengan prinsip, yaitu al- muhafadhotu ‘ala qodimis sholih. Menjaga tradisi lama yang biasa kita laksanakan di jam’iyyah kita Nahdlatul Ulama. Di mana di dalamnya kita mengkaji dan mengamalkan amaliyah-amaliyahnya, sehingga merekatkan jam’iyyah Nahdlatul Ulama menjadi subur.

Hal itu dibuktikan oleh PAC Fatayat NU Karangpucung yang sudah berhasil membentuk 10 Ranting Fatayat NU dari 14 Desa yang ada di Kecamatan Karangpucung.

“Selanjutnya, kegiatan dialog budaya. Ini merupakan lanjutan wal akhdzu bil jadidil ashlah, yaitu mengambil hal-hal baru yang lebih baik. Dimana Fatayat NU disini mampu berinovasi, bukan hanya dengan amaliyah-amaliyah saja,” kata Aty.

 

Seperti disampaikan oleh Kiai Suripto, Ati Inayah membenarkan bahwa Fatayat NU sebagai pemudi hari ini melakukan inovasi yang berbeda.

“Dengan melaksanakan kajian aswaja tentunya mindset kita akan semakin berkembang dan bertambah. Dan dengan melakukan dialog budaya, kita akan tahu budaya seperti apa yang sesuai dengan koridor kita dalam berbangsa dan bernegara.” ungkap Ati Inayah.

Baca  juga PKD Ansor Bantarsari Siapkan Kader Militan di Era Digital

Hari Santri Luar Biasa

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah MWCNU Karangpucung, Drs. H. Kusnandar, M.Ag berterima kasih dan mengapresiasi kepada seluruh Panitia dan Badan Otonom NU. Karena sudah turut serta mensukseskan seluruh rangkaian hari santri MWCNU Karangpucung yang dimulai sejak tanggal 05 Oktober lalu, hingga hari ini sebagai pamungkas kegiatan kajian aswaja dan dialog budaya.

“Adanya kegiatan kajian aswaja dan dialog budaya ini juga sebagai ajang kita untuk saling bersilaturahmi, saling membaur, saling mengisi, dan saling mengurangi hal-hal yang kurang pantas dilakukan. Oleh karena itu, mari kita ikuti bersama kajian aswaja dan dialog budaya ini hingga selesai bersama narasumber-narasumber hebat yang disiapkan oleh panitia,” ungkap Kiai Kusnandar

Menurut Kiai Kusnandar, rangkaian HSN ini adalah suatu kegiatan yang luar biasa. Karena tidak banyak melibatkan personil dari MWCNU. Semuanya bergerak dari bawah, mencari dana dari bawah bersama dengan masyarakat, sehingga semua kegiatan berjalan dengan sukses.

Kegiatan Kajian Aswaja dan Dialog Budaya ini berlangsung asik karena adanya sesi tanya jawab, sehingga bisa saling berdiskusi.

Dalam kesempatan ini, PAC Fatayat NU Karangpucung pun menerima penghargaan dari Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Karangpucung karena menyelenggarakan Kajian Aswaja dan Dialog Budaya dalam rangka Peringatan Hari Santri dan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2024

Tidak kalah menarik, dalam moment ini ditampilkan Tari Saman oleh Fatayat Ranting Tayem Timur sebagai bentuk cinta kita akan budaya lokal yang ada. Di awal pula menggema paduan suara oleh Fatayat Ranting Surusunda dengan penuh semangat.

Adapun penutupan seluruh rangkaian HSN MWCNU Karangpucung oleh Ketua Tanfidziyah dengan iringan lagu syukur dan padamu negeri sehingga membuat suasana menjadi haru.

Kontributor : Nesy Faska Maulidia
Editor: Naeli Rokhmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button