Cerita Sodiq, Pelajar Yang Belajar Sambil Bekerja di Masa Pandemi
NU Cilacap Online – Pandemi covid-19 mengharuskan para pelajar belajar secara online, dan ini membuat mereka mempunyai waktu lebih luang. Waktu luang itu menjadi celah para pelajar untuk bekerja. Berikut sekilas cerita Sodiq
Rifqi Afrian Sodiq, pelajar asal Kecamatan Kroya adalah salah satunya. Alih-alih mengisi waktunya dengan game online, ia justru memilih bekerja untuk menambah uang saku agar bisa mengikuti sekolah secara online.
Dulu, sebelum pandemi melanda para pelajar dituntut fokus dengan sekolah. Waktunya hampir habis hanya untuk memikirkan kegiatan sekolah. Pagi hingga siang di sekolah, pulang sekolah terkadang masih mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.
Bahkan sampai di rumah pun masih dibebani Pekerjaan Rumah (PR). Hal ini membuat mereka hampir tidak memiliki waktu bermain apa lagi berpikir untuk mencari uang.
Seperti halnya yang terjadi pada Rifqi Afrian Sodiq, ia berjualan thai tea (Minuman khas Thailand) selama masa Pandemi. Sodiq menerangkan bahwa selama masih sekolah, ia kerap mengisi waktunya untuk berjualan.
“Alih-alih untuk membantu ekonomi keluarga, penghasilan dari berjualan thai tea tersebut digunakan untuk mencukupi kebutuhan sekolah saya seperti membeli handphone,” kata Sodiq.
Baca juga Hercules, Selayang Pandang Jalan Hidup Jagoan Tanah Abang
Rifqi Afrian Sodiq mengaku terbantu dengan handphone barunya dalam kegiatan belajar secara online.
“Kalau pakai HP saya yang dulu itu tidak bisa ikut daring (pelajaran), karena penyimpanannya kecil,” ujar Sodiq.
Meskipun pembelajaran daring terkesan mudah, pada kenyataannya membutuhkan fasilitas yang tidak murah. Apalagi dalam situasi seperti ini, siswa kerap menanyakan ke orang tua untuk meminta bantuan dalam mereka belajar dari rumah.
Mulai dari pelajaran hingga kuota internet untuk melakukan video conference dengan gurunya. Maka dari itu, anak-anak masih perlu dibimbing untuk melakukan hal yang semestinya dilakukan oleh orang dewasa.
Pada sisi lain, bekerja membuat para siswa tetap belajar mandiri dan bersosialisasi. Beruntungnya, Sodiq merupakan anggota Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Karangturi, Kecamatan Kroya. Dirinya bergabung dalam usaha minuman milik Bayu Rinanto yang merupakan demisioner ketua (2017) dari PR IPNU Karangturi.
Mereka bersama-sama membangun usaha untuk mencukupi kebutuhan masing-masing. Mulai dari membangun komunikasi dalam tim, menjaga capaian target penjualan, dan lain-lain.
“Memaknai pendidikan adalah bagaimana memanfaatkan situasi apapun untuk belajar, karena tidak ada yang menghentikan kita belajar selain kematian,” Ujar Bayu kepada timnya.
Ada beberapa hal yang wajib tetap berjalan, adapula hal yang berjalan dengan cara menyesuaikan keadaaan. Namun anak tetaplah harus diajarkan untuk lebih pintar melihat keadaan.
Lalu pertanyaan yang timbul setelah ini, bagaimanakah suasana belajar yang ideal bagi anak-anak selama pandemi seperti ini? Akankah anak dapat mendapatkan ilmu seperti yang diharapkan orang tua apabila tidak bekerja seperti Rifqi Afrian Sodiq dan Bayu? Demikian sekilas cerita Sodiq
Kontributor: Zidni Choiron Nafi
Penyunting: Naeli Rokhmah